Tata Surya

14 5 0
                                    

Pukul 9.00 yang terlihat pada jam tangan Anantha. Saat ini Anantha sedang berjalan menuju kelasnya bersama Alfia.

Hari ini adalah mata pelajaran mengenai Tata Surya. Sesampainya di sana Anantha memilih bangku paling depan, agar penjelasan dari dosennya itu dapat ia pahami dengan jelas dan jika ia ingin bertanya akan lebih mudah. Berbeda dengan Alfia. Sebenarnya, Alfia tidak suka duduk paling depan karna menurutnya ia selalu menjadi sasaran para dosen. Ia malas jika di beri pertanyaan oleh dosennya.

Begitupun dengan Bintang yang saat ini sedang memasuki kelasnya, saat ia memasuki kelas itu ia menjadi pusat perhatian semua orang. Dengan tatapannya yang selalu datar dan langkahnya yang tegap membuat perempuan di kampusnya ingin mengikuti pelajaran itu sehingga seluruh ruang kelas itu pun di penuhi oleh 99,999% perempuan yang mengikuti pelajaran mengenai Tata Surya.

Bintang memilih duduk di bangku paling depan yang hanya terlewati oleh 2 bangku dari bangku Anantha. Hal ini membuat Alfia membulatkan mata nya saat melihat kedatangan seseorang lelaki yang selalu ia ceritakan kepada Anantha.

"Anantha, demi apa dia sekarang di sini!!" Ucap Alfia sebari memandang lelaki yang ia maksud. Namun, Anantha belum menyadari hal itu ia masih membaca buku pelajarannya.

"Anantha! Liat di samping kamu!" Lanjut Alfia sebari menepuk pundak Anantha.

"Apaan sih Al!" Ucap Anantha geram.

"Itu!!" Ucap Alfia sebari menunjuk kepada lelaki tersebut sehingga membuat Anantha mau tidak mau harus melihat ke arah sampingnya, sontak Anantha pun ikut kaget dengan kehadiran lelaki tersebut.

Itukan lelaki yang kemarin, kenapa dia bisa di sini? Apa lelaki itu yang di maksud Alfia ? - batin Anantha.

"Ganteng banget.." Ucap Alfia yang tak lepas memandangnya.

"Itu yang kamu maksud?" Tanya Anantha mengalihkan pandangannya kepada Alfia.

"Yap! Dia.... Bagaikan pangeran yang lepas dari negerinya" ucap Alfia membuat Anantha memutar bolanya malas.

Tak lama kemudian datanglah seorang dosen, sontak dosen itu kaget karna baru kali ini kelasnya ramai dan padat oleh mahasiswa yang mengikuti pelajaran nya.

"Selamat pagi!" Sapa dosen tersebut sebari berjalan menuju meja nya.

"Pagi pak!" Jawab semua mahasiswa yang berada di kelas tersebut.

"Wow! Gak biasanya di pelajaran saya ini ramai" lanjutnya sambil tersenyum.

"Baik, kita mulai pelajaran nya dari sekarang ya mohon untuk di perhatikan baik-baik!" Ucap Dosen tersebut sebari membuka lembaran buku halaman demi halamannya.

Sedangkan mahasiswa yang berada di sana hanya fokus pada Bintang, begitu pun dengan Alfia yang tidak lepas menatapnya dari tadi sehingga membuat Anantha risih pada temannya yang satu ini.

"Al, kamu bisa gak bertingkah sewajarnya?" Tanya Anantha kepada Alfia yang dari tadi memandang Bintang sebari senyum-senyum.

"Anantha, apa kamu buta ya? Dia itu ganteng banget.. coba liat, Oh.. my future husband" Ucap Alfia membuat Anantha mengerenyitkan keningnya.

"Siapa di sini yang bisa menjawab tentang keberadaan dimana letak sabuk Asteroid?" Ucap Dosen tersebut memberikan sebuah Pertanyaan pada semua mahasiswa yang berada di kelas itu. namun, Tidak ada satu pun yang menjawabnya sehingga hal ini membuat Bintang mengangkat tangan kanannya dan bangkit dari tempat duduknya.

"Baik, Alfano silahkan berikan pendapat kamu" Ucap Dosen tersebut dengan memanggil bintang dengan sebutan Alfano. Alfano Bintang Dinoval.

Sengaja Bintang mengubah namanya di muka bumi ini dengan sebutan Alfano, hal ini untuk menyembunyikan jati dirinya.

Alfano? Hem... - batin Anantha setelah mengetahui nama lelaki tersebut.

"Alfano.. my husband" Kata Alfia sebari memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya yang di silangkan.

"Sabuk asteroid terletak di antara planet Mars dan Jupiter dan memiliki jutaan asteroid. Kumpulan batu dan material lain ini melingkari matahari seperti bentuk orbit planet-planet di galaksi kita. ada 1.500 asteroid yang berada di orbit Jupiter. Nama asteroidnya adalah Trojan.

Empat Objek Besar

Di sabuk asteroid terdapat empat asteroid terbesar, yaitu Ceres, Pallas, Vesta, dan Hygeia. Diameter Ceres mencapai 950 kilometer. Pallas berdiameter 530 kilometer. Vesta memiliki diameter 525 kilometer. Sedangkan Hygeia berdiameter 410 kilometer.

Planet Kerdil

Ceres diklasifikasikan sebagai asteroid pada tahun 1801 ole-"

"Stop!" belum selesai Alfano menjelaskan semuanya dengan cepat seorang dosen tersebut memotong perkataan Alfano dan mengalihkan pertanyaannya kepada Anantha.

"Itu yang paling depan memakai baju Biru, coba teruskan" Ucap Dosen tersebut sambil menunjuk kepada Anantha sontak hal ini membuatnya terkejut.

"Saya Pak?" Tanya Anantha untuk meyakinkan.

"Iya, kamu!" Jawab dosen tersebut dan Anantha pun mencoba untuk melanjutkan penjelasan dari Alfano tadi.

Hal ini membuat Alfano menatap Anantha dan mendengarkan setiap perkataan darinya. Belum lagi keduanya juga menjadi pusat perhatian semua siswa yang berada di kelas itu.





TBC!
.
.
.
Biar gak salah paham, penjelasan tadi itu, aku ambil dari sumber google ya:v wkwkw..
Karna jujur saja Author juga gak pandai dalam hal tentang materi itu:v
.
.
Gimana ceritanya? Makin seru gak?
Jangan lupa Vote sama Comment ya!♥️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang [Alfano]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang