Jealous Papa!

7.1K 495 163
                                    

Hari ini adalah hari liburnya Beomgyu. Lelaki berambut hitam legam itu berencana untuk menghabiskan waktu liburnya ini dengan bermain seharian bersama putra tercintanya, Choi Yunseo.

Ah iya, karena Beomgyu itu termasuk golongan Young and Rich Man, jadi ia sudah memiliki rumah sendiri saat ini.

Sebuah rumah bertingkat yang memiliki kolam renang dan juga halaman berumput hijau yang luas di bagian belakangnya. Sungguh rumah idaman.

"Bi Mina, halaman belakang sudah di bersihkan, kan?" tanya Soyeon pada asisten rumah tangganya.

"Ahh sudah kok, Nya." Soyeon pun menganggukkan kepala menanggapinya. Setelahnya ia meminta bantuan pada Bi Mina untuk menyiapkan snack kesukaan Beomgyu dan menaruhnya di meja halaman belakang.

Wanita beranak satu itu kini beralih ke kamarnya, menggendong Yunseo dan membangunkan Beomgyu yang masih tertidur layaknya orang mati.

"Beom, bangun ih. Kemarin kau bilang ingin bermain bersama Yunseo di halaman belakang." Soyeon menaruh anaknya di dada sang Ayah, turut menyuruh anaknya untuk membangunkan suaminya yang menyebalkan itu.

Namun, bukannya membantu Ibunya membangunkan sang Ayah, Yunseo malah turut berbaring nyaman di dada Ayahnya.

"Aduh kalian ini!" Soyeon mencebik kesal.

"Bamgyuuu~ Ayolah~ Bi Mina sudah menyiapkan snack kesukaanmu loh," ucap Soyeon yang kali ini dengan nada suara manja. Wanita itu mulai menggoyang-goyangkan tubuh suaminya.

Lagi-lagi, tak ada respon yang berarti. Lelaki itu masih diam di tempat, masih dengan posisi awalnya. Berbeda dengan sang anak yang terbangun dan meminta digendong oleh sang Ibu.

"Seo-ya, ayo bantu Ibu bangunkan Ayahmu," ucap Soyeon pada Yunseo yang baru bisa berucap 'bubu' itu. Si kecil hanya menatap bingung pada Ibunya yang kini menatapnya sendu. "Bu," pekik si kecil begitu pelan--dengan tangan yang didaratkan pada pipi sang Ibu. Soyeon pun tersenyum melihat tingkah menggemaskan Yunseo.

Soyeon masih belum menyerah, kini ia turut berbaring di atas ranjang, berbaring di samping Yunseo yang berada di antara dirinya dan Beomgyu.

"Bamie..." Soyeon memanggil namanya lagi. Setelahnya ia mengecup pipi yang dipanggilnya.

"Sayang." Lagi. Kali ini ia mengecup bibirnya. Lelaki itu baru mau membuka matanya.

"Dasar menyebalkan! Dicium baru mau bang--

"Berisik," ucap Beomgyu yang memotong ucapan istrinya. Lelaki itu langsung menyumpal mulut Soyeon dengan bibirnya.

"Cepat bangun! Jangan tidur lagi, aku tidak mau tau!"

"Iya iyaaa. Ya ampun galaknya Ibumu, Nak." Beomgyu langsung membuka matanya, kemudian ia memeluk anaknya dan menciumi pipinya gemas.

"Kesayangannya Ayah sudah bersih dan wangi nih."

"Tentu saja! Tidak seperti dirimu. Jam segini baru bangun. Jangan cium-cium anakku, nanti dia ikut bau seperti dirimu. Sana mandi!" Soyeon segera menarik Yunseo dari Beomgyu.

"Astagaa. Dia itu anakku juga, Sayang. Kita kan membuatnya bersama-sama. Kau tidak lupa itu, kan?" balas Beomgyu memajukan bibirnya. Lelaki itu langsung saja mendapat pukulan dari Soyeon.

"Tidak usah berbicara yang macam-macam." Setelah berucap, Istrinya itu langsung pergi entah ke mana.

"Uhh. Apa salah dan dosaku, Sayang?!" ucap Beomgyu berteriak seperti orang gila.

Lelaki itu mengusak rambutnya sendiri. Ia bangkit berdiri dan mengambil handuknya, lalu pergi ke kamar mandi.

.

Papa! • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang