Standby Papa!

4.4K 403 266
                                    

"Selamat pagi kesayangannya Mama!" Mirae berseru riang begitu memasuki kamar Minhyun dan Hyunmi. Namun, kamar bernuansa biru muda itu masih sunyi tak seperti biasanya. Tak ada pergerakan berarti di dalamnya, kedua bocah itu sama-sama masih tertidur di atas ranjang.

Ya, biasanya di jam setengah tujuh pagi kedua buntalan menggemaskan itu sudah bangun dan berlari ke hadapan televisi untuk sekadar menonton kartun kesukaannya. Makanya Mirae merasa heran kala keduanya tak kunjung membuat berisik unit apartemen ini.

"Ayo bangun kesayangannya Mama. Ini sudah pagi," ucap Mirae sembari berjalan mendekati ranjang mereka.

Wanita itu semakin mendekati ranjang tujuannya, senyumnya masih mengembang begitu melihat dua bocahnya masih tertidur dengan tenang. Namun senyumnya seketika hilang begitu melihat wajah Hyunmi yang memerah, pun saat tangannya menyentuh dahi dan leher si kecil. "Ya ampun, panas sekali." Karena itu, Mirae juga mengecek suhu tubuh Minhyun. "Astaga, kalian berdua panas sekali," ucapnya yang kemudian berlari tergesa-gesa menuju kamarnya, hendak memberitahu Taehyun mengenai kondisi buntalannya.

"Astaga, Rae. Kenapa berlari seperti itu, heum?" Lelaki yang kini tengah memakai kemejanya menatap Mirae dengan dahi yang mengernyit heran.

"Mereka sakit, Sayang! Suhu tubuh Minhyun dan Hyunmi benar-benar panas!" Dengan nafas yang terengah, Mirae memberitahu kondisi si kecil. Mata Taehyun segera terbelalak, setelahnya dengan cepat ia mengambil termometer dan bergegas ke kamar anaknya.

Taehyun memeriksa keduanya. Benar saja, mereka berdua demam karena flu. Lelaki itu memasukkan termometer tadi ke dalam kotaknya, pun dengan medical pen light yang kembali ia sampirkan di sakunya.

"Mereka flu. Kemarin mereka makan es krim lagi, ya?" Taehyun mengalihkan atensinya pada Mirae yang kini berdiri di hadapannya. Wanita itu tergagap, "Iya, kemarin... Mereka makan dua," balasnya tertunduk, takut suaminya marah.

"Lain kali jangan diberikan, okay? Terlebih sekarang ini mulai memasuki musim dingin," balas Taehyun berhati-hati, ia tak ingin Mirae merasa dimarahi olehnya. Tangannya menarik Mirae untuk duduk dipangkuannya, setelahnya ia mengecup bibir Mirae singkat--dengan senyum tulusnya.

"Tak apa, kau sudah melakukan yang terbaik dalam merawat dan menjaga mereka," ucap Taehyun lagi. Raut wajah Mirae masih murung, wanita itu masih merasa bersalah, ia pikir dirinya lah penyebab kedua kesayangannya itu sakit.

"Ayo bangunkan mereka, aku ingin menelpon Luna dulu. Aku akan izin hari ini dan membantumu menjaga mereka." Lagi-lagi satu kecupan Taehyun curi dari bibir penuh milik Mirae. Wanita itu menganggukkan kepala setelahnya.

"Hyunie, Hyumie. Ayo bangun dulu, Sayang. Sudah pagi." Taehyun berdiri dan beranjak ke kamar untuk mengambil ponselnya. Sementara kini Mirae tengah menepuk pelan bokong si kecil.

"Mama... Hyunie pusing," ucap Minhyun pelan begitu ia bangun dan mendudukkan dirinya. Kedua tangannya ia rentangkan lebar, meminta sang Mama untuk memeluk tubuh kecilnya.

Sementara Hyunmi kini perlahan membuka matanya. Mata kecil itu mengerjap-erjap lucu, sepersekian detik kemudian gadis kecil itu menangis berteriak memanggil sang Ayah.

"Sebentar ya, Sayang. Ayah sedang menelepon rekannya. Sini dengan Mama dulu," ucap Mirae mendekati Hyunmi dan membawa gadis kecilnya itu ke dalam dekapannya.

"Yayah... huwee, Hyumie ingin Yayah!" Bocah itu masih menangis tersedu-sedu memanggil Ayahnya. "Iya, sabar ya. Sebentar lagi Ayah ke sini." Hanya kalimat itu yang dapat Mirae ucapkan untuk menenangkan gadis kecilnya.

"Hyumie pucing Mama. Hyumie ingin Yayah," cicitnya yang kemudian naik dan mengeratkan pelukannya pada leher Mirae.

"Hyunie juga ingin peluk Mama," bocah lelaki satu ini berucap pelan dengan mata tertutupnya. "Ini kan sudah Mama peluk, Sayang." Mirae total kewalahan, mereka berdua menjadi tambah manja--sama seperti Ayahnya yang maunya dipeluk seharian jika sedang sakit.

Papa! • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang