Flirty Papa!

3.6K 358 135
                                    

Halo haloo. Cha kembali hihi

Apaga masih ada yang nungguin book yang udah berdebu ini? ;") lama banget aku updatenya ya hikd

Okeh langsung aja.

Happy Reading!

🦊🦊🦊

"Daddy?!" Teriakan Yeonjae mengagetkan kedua orang tuanya.

Bocah berusia sekitar lima tahun itu membelalakan matanya kaget. "Kok Daddy jahat sih?! Jangan gigit Mommy! Huweee," teriaknya yang kemudian menangis dan berlari ke arah Haru.

Yeonjun dan Haru yang tertangkap basah pun kelabakan. Wanita beranak satu itu dengan segera membenarkan pakaiannya. Rambut panjangnya yang awalnya ia kuncir, dengan cepat digerai untuk menutupi tanda yang baru saja dibuat oleh Yeonjun di leher belakangnya.

Memang gila Choi Yeonjun ini! Masih pagi sudah...

Yah, begitulah.

"Maaf, Sayang. Aku lupa mengunci pintu," ucap Yeonjun cengengesan. Sementara kini Haru sudah memberikan tatapan tajam padanya.

Mengabaikan Yeonjun yang kini cemberut, Haru tersenyum manis dan berjalan menuju anaknya. "Mommy tidak apa-apa kok, Sayang. Jae-ie sudah bangun dari tadi, ya?" tanyanya yang langsung saja mengecup kedua belah pipi Yeonjae.

Bocah itu benar-benar hampir menangis rupanya! Terlihat jelas dari mata dan hidungnya yang memerah.

"Tadi Jae-ie lihat Daddy menggigit Mommy! Pasti rasanya sakit, ya? Daddy jahat! Tidak boleh dekat-dekat dengan Mommy lagi!" ucapnya seraya memeluk Haru. Bocah lelaki itu menatap tajam Yeonjun yang masih berada di atas ranjang. Bibirnya melengkung ke bawah, seperti hendak menangis.

Yeonjun yang mendengar anaknya berucap seperti itu pun tertawa. Setelahnya lelaki itu berucap, "Bukan begitu, Sayang. Daddy tidak menggigit Mommy kok!"

"Daddy bohong! Tadi Jae-ie lihat sendiri kok! Daddy--" ucapannya terputus karena Haru dengan segera mengalihkan pembicaraannya.

"Uh, Jae-ie bau. Mandi dulu, yuk? Habis itu kita makan. Bagaimana?" tanya Haru yang dengan segera mendapatkan atensi dari anaknya.

"Huh? Benarkah? Ayo kita mandi, Mommy! Jae-ie tidak mau menjadi bau. Jae-ie tidak mau seperti Daddy!" ucapnya mengendus-endus tubuhnya sendiri, kemudian menatap Yeonjun sembari mengulurkan lidahnya--meledek Daddy-nya.

"Hei, Daddy sudah mandi, tahu!" ucap Yeonjun terkekeh menatap bocah kecilnya.

Tak mau kedua kesayangannya terus ledek meledek, Haru pun membawa Yeonjae keluar dari kamarnya. Meninggalkan Yeonjun tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Yeonjun yang ditinggalkan seperti itu akhirnya memilih untuk mengecek kondisi keuangan perusahaannya. Ia berjalan menuju ruang kerjanya dan dengan segera menyalakan komputernya.

Ah iya, Yeonjun banting stir menjadi pemimpin Starlight Group. Beberapa tahun yang lalu--kurang lebih saat ia baru dua tahun bekerja sebagai dokter gigi, sang ayah meninggal dunia. Adiknya masih kuliah, dan belum mampu memegang perusahaan. Jadi, mau tidak mau Yeonjun lah yang meneruskan perusahaan milik keluarganya ini.

Menit demi menit pun berlalu. Bocah laki-laki itu lagi-lagi mengganggu Yeonjun. Selalu seperti ini jika ia sedang memantau pekerjaannya di hari libur. Yah, tentu saja itu adalah perintah Haru. Yeonjun tahu betul itu.

"Daddy! Ayo kita main plistison!" teriaknya yang berlari masuk ke ruang kerja Yeonjun. Begitu berada di samping Yeonjun, bocah itu dengan cepat menarik-narik tangan Daddy-nya untuk keluar dari ruangan.

Papa! • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang