Soon to be a Papa!

1.2K 185 47
                                    

Entah sudah yang keberapa kalinya Hueningkai patah hati karena jalan cintanya yang selalu saja kandas. Terakhir kali, dirinya itu ditinggal bertunangan oleh pacarnya sendiri.

Tentu saja saat itu pria yang biasa dipanggil Kai ini merasa tersakiti. Hubungannya yang akhirnya bisa awet selama dua tahun lamanya malah berakhir tak sesuai dengan keinginan. Kai sudah terlanjur jatuh cinta dengan Yuri. Namun, mau bagaimana lagi? Nyatanya mereka tak ditakdirkan untuk bersama.

Karena hal tersebut, Kai pun lebih memilih untuk fokus pada karirnya. Ia menyibukkan diri pada pekerjaannya dan memilih untuk melupakan perasaan itu secara perlahan-lahan.

Semuanya berjalan dengan lancar. Kai tidak pernah berkomunikasi atau pun sekadar mengecek kabar Yuri di media sosial. Lelaki itu benar-benar berusaha move on dari mantan kekasihnya tersebut.

Namun, selang setahun kemudian, wanita cantik yang sudah ia lupakan itu menampakkan diri di hadapannya. Ah iya, tak lupa dengan suami-juga bayi yang ada di gendongannya. Ia mampir ke klinik gigi tempat Kai bekerja. Dan kebetulan sekali, Kai lah yang sedang bertugas di jam tersebut.

Melihat kebetulan itu, Kai hanya bisa tersenyum kikuk begitu melihat Yuri yang sedang menunggu di kursi tunggu pasien. Begitu pula dengan Yuri. Gadis itu mulanya terbelalak kaget, namun sepersekian detik kemudian ia membalas senyum kecil Kai.

Sekembalinya Kai dari toilet, panggilan untuk pasien selanjutnya pun kembali berjalan. Hingga akhirnya giliran Yuri yang di panggil masuk ke dalam ruangan.

Kai berusaha profesional, ia tak angkat bicara sedikit pun tentang masa lalu mereka. Yang ia tanyakan adalah keluhan yang Yuri rasakan pada giginya. Namun, tak seperti Kai, wanita itu angkat bicara. Awalnya, ia berbasa-basi menanyakan kabar Kai. Hingga akhirnya ia bercerita, bahwa sebenarnya ia berbohong pada Kai kala itu.

Yuri tidak bertunangan dengan suaminya, mereka langsung dinikahkan karena 'kecelakaan'. Dirinya pun tidak bahagia hidup bersama dengan suaminya itu. Ia benar-benar mengeluarkan seluruh keluh kesahnya, pun dengan perasaan yang sebenarnya. Yuri mencintai Kai, masih sangat mencintai Kai.

Namun, mau bagaimana lagi? Kai pun tak bisa berbuat apa-apa. Sangat tidak memungkinkan untuk dirinya mengambil alih Yuri dari suami bejatnya itu. Lagipula, Kai sudah melangkah sejauh ini untuk berusaha melupakan Yuri, ia berpegang teguh pada pendiriannya untuk tak lagi berurusan dengan Yuri.

Dan setelah hari itu, Kai yang biasanya ceria-kini kembali murung. Lagi-lagi semua ini karena Yuri. Hal itu tentu saja membuat rekan yang bekerja dengannya bertanya-tanya. Namun, Kai selalu memberikan kata 'aku tidak apa-apa' di setiap jawabannya.

Hingga akhirnya, suatu hari Kai bertemu dengan seorang pasien yang tentu saja mempunyai keluhan tentang gigi. Dan Kai mulai bekerja, ia bersiap untuk mencabut gigi pasien tersebut.

Keanehan terjadi, gadis itu menangis bahkan sebelum Kai mencabut gigi gadis tersebut. Karena itu, Kai pun ragu untuk mengambil tindakan. Ia bertanya terlebih dahulu kepada si pasien, apakah giginya terasa begitu sakit hingga ia menangis seperti itu? Juga, apakah pasien tersebut benar-benar bersedia untuk dicabut giginya?

Hingga kebenaran pun terungkap. Ternyata gadis itu menangis bukan karena giginya yang sakit, melainkan hatinyalah yang terasa begitu sakit. Sama seperti Kai, ternyata ia juga ditinggal menikah oleh kekasihnya.

Mengerti dengan keadaan tersebut, Kai pun tersenyum kecil dan berusaha menguatkan hati sang pasien.

Hingga akhirnya, selang beberapa menit kemudian, pencabutan gigi selesai dilakukan. Masih dengan air mata yang berlinang membasahi pipinya, gadis itu tertawa garing seraya berterima kasih pada Kai yang sudah mendengarkan curhatannya.

Papa! • TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang