Teori

904 75 18
                                    

Beberapa tahun kemudian
.
.
.
Hari demi hari berganti banyak kejadian yang tidak sempat Naruto dan Sasuke cegah untuk terjadi, seperti pembantaian Uchiha, penculikan pewaris Hyuuga, dan terbunuhnya ayah Neji.

Tahun terakhir di akademi berjalan damai, seperti kehidupan sebelumnya Naruto dan Sasuke menjadi rival dengan perbedaan Naruto tidak menjadi Dead Last, bahkan menjadi Top kunoichi.

Teman setim dulu, Sakura masih saja menjadi Fangirl Sasuke. Karena menjadi anak Hokage, Naruto otomatis mengenal seluruh anak pewaris klan, dan sama seperti dulu langsung berteman baik.

Hari ini kelas akademi mengadakan spairing taijutsu. Satu persatu anak dipanggil berpasangan untung bertanding . Nama Naruto dan Sasuke dipanggil dengan diiringi teriakan fangirl Sasuke.

Keduanya diam-diam menyeringai, berhadapan memberi penghormatan, sesaat kemudian Iruka-sensei meneriakkan kata 'hajime'. Sesaat keduanya tidak ada yang bergerak hingga angin berhembus kencang, suara tendangan dan tangkisan terdengar.

Naruto memukul bahu Sasuke dan ditangkis diiringi tendangan dibagian yang diblokir dengan lompatan Naruto.

Jual-beli serangan menggema di lapangan akademi. Anak-anak yang lain kagum dengan sparing kedua. Chunnin pengajar pun terpengarah melihatnya. Mereka seperti menari bukan bertarung. Seperti mereka sering bertarung satu sama lain.

"Tch, gerakan mu masih sama payahnya seperti dirimu usuratonkachi" seringai mengejek terpasang diwajah Sasuke.

"Te-teme!!! Sialan kauu!" Wajah Naruto memerah karena marah. Pukulan dan tendangan Naruto diam-diam ditambahkan chakra kedalamnya.

Sesaat Sasuke terdorong mundur, dan segera mengatasinya. Sepuluh menit berlalu, sparing mereka masih berjalan alot. Akhirnya pertandingan diberhentikan dengan hasil seri. Mereka berdua diam, senyum kecil muncul diwajah keduanya. Segel perdamaian tercipta dan dikaitkan dijari mereka.

Pertandingan selesai mereka keluar dari arena, teriakan betapa kerenya Sasuke menggema. Helaan nafas terdengar, ekspresi datar kembali terpasang diwajah Sasuke.

Naruto tersenyum kecil, Sasuke tidak seperti kehidupan sebelumnya. Dia berubah.

Waktu pulang akademi
.
.
.
.
.
Naruto dan Sasuke memutuskan untuk pulang bersama, dan berniat berlatih kemampuan lama mereka kembali.

Berjalan melewati pasar, mereka memutuskan mampir ke kedai dango. Ajakan ke ichiraku ramen ditolak mentah-mentah oleh Sasuke.

Masuk ke kedai dango, mereka duduk dan mulai memesan.
"Ne Ossan tolong dua piring dango dan ocha"
"Ha'i...ha'i"

Tak lama dua piring dango dan ocha datang.
"Ne Sasuke, ayo berlatih setelah ini. Fisik kita sangat melemah pada umur ini, dan itu mengurangi daya tempur kita"
"Hn" Sasuke masih fokus ke dango nya.

"Haahh...kadang aku berpikir bagaimana nasib yang lainnya saat kita mati dalam pertarungan itu. Karena kita dikirim ke kehidupan parallel masa lalu, aku berpikir bahwa Kaguya masih bisa mengejar kita" Naruto berkata dengan menopang kepalanya ditangan.

"Jangan bercanda, Naruto!" Terkejut dengan apa yang dikatakan Naruto.

"Aku akan tertawa jika ini lelucon Sasuke. Hah... Ini adalah teori ku dan kurama, karena kita masih memiliki kekuatan Indra dan Ashura, apalagi aku memiliki chakra keseluruhan bijuu dan jika kita memakai kekuatan itu, seperti pintu gerbang yang dibuka, semua sesuatu bisa saja masuk kedalamnya"

Sasuke merenung mendengar teori dari Naruto . Itu tidak mustahil, karena Kaguya bisa berpindah dimensi dengan mudah.

Dulu saat detik-detik terakhir kematian mereka, mereka diselamatkan oleh Hagoromo dan dibawa ke masa lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To the Past!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang