# DM #

139 7 0
                                    

Akhirnya aku kembali ke kamar tercinta ku. Kurasa hariku payah. Terlalu banyak masalah di kampus yang buat hariku terasa buruk.

Sudah tiga hari sejak pesta ulang tahun Hera. Dia masih sedikit ngambek karena aku engga mau nginap di rumahnya malam itu. Belum jam 12 aku sudah pamit undur diri. Walaupun dia marah... Ehm ya bukan marah yang lebay gitu sih. Kalian pahamkan? Pokoknya aku yakin kalau aku telpon Hera ajak dia keluar nonton atau makan sushi pasti dia 1000% mau. Dia selalu begitu! Sahabatku yang menyebalkan.

Aku engga cerita ke Hera soal aku 'terlalu' memperhatikan FJ. Karena ku pikir aku hanya ngefans. Kagum. Atau yaaa entahlah. Aku berusaha tidak terlalu lebay.

Aku insomnia.

Entah mengapa aku mengetik nama lengkap FJ di kolom pencarian instagram.

KETEMU!

ada instagram-nya!

FOLLOW!!!

Lumayan. Kalau di follow back... Siapa tau bisa sedikit... Ya komunikasi lah...

Hampir setiap malam aku selalu insomnia. Dan selalu over thinking. Banyak yang terlalu ku pikirkan. Salah satunya malam ini FJ dan sorot matanya. Lagi. Tiga hari sejak melihat FJ lagi setelah sekian lama di rumah Hera aku jadi semakin terbayang-bayang.

AKU DI FOLLOW BACK!

SECEPAT ITU?

Okay. Baik. Langkah awal yang baik. Aku senang. Tapi masih dalam batas wajar kok. Wanita adalah stalker yang paling berbahaya. FBI bisa kalah.

Postingannya engga banyak. Engga banyak selfie kayak aku dan Hera. Wanita selalu begitu ya?

Feed-nya menarik.

Highlight-nya lebih menarik.

Sepertinya dia suka menulis.

Entahlah. Entah itu lirik atau puisi.

Aku suka.


Yang di tulisnya bukan tentang hal yang bahagia. Kurasa dia dilema atau mungkin habis putus cinta. Lucunya.

Aku menyukainya.

Aku mencintainya.

Maksudku... Tulisannya.

Dan aku ingin mencintainya.


Kurasa aku bisa mencintainya lebih baik daripada siapapun. Termasuk mantan kekasihnya yang.... Cantik sih. Hilang rasa percaya diriku, engga sengaja lihat foto mantannya yang masih ada di postingannya. Sudah lama sih. 27 Mei 2016. Kenapa engga move on sih nih orang? Mantannya udah punya pacar lagi tuh di sosial medianya. Aku lihat. Baru saja 11 jam lalu di posting. Stalking sampai ke akar! Haha.

FJ post sesuatu! Dia belum tidur! Okay. Dia post lirik lagu kesukaanku. Ini kesempatan ku memulai percakapan. Semoga ini semua terkesan normal. Ku harap begitu.

"It's Scorpions right? Wind Of Change?" Ku kirim basa-basiku itu ke dm-nya.

Dia balas! "Yup! Really an old soul of mine! :D"

"It's okay. Me too. Too in love with those old music and stuff. Better than EDMs right?" Balas ku.

Kenapa lama balasnya? Apa karena basa basiku yang buruk? Bodoh!

Eh. Engga. Dia typing!

"Iya. EDM membosankan!" balasnya. "Kamu temannya Hera yang nyanyi kemarin di acara ulang tahunnya?" Lagi balasnya.

"Eh iya. Aku... Hehe. Kenapa?" --- dasar aku makhluk aneh! Apa-apaan respon ku?!



"Bagus. Aku suka pas kamu nyanyi sambil main gitarnya." Pujian terlontar dari mulutnya. Ehmm.. Maksudku dari pikirannya, lalu via jarinya dia ketik. Dan kuanggap itu seperti dia sedang berbicara langsung denganku.

Aku panik! Terlalu senang! Oke. Santai. Sabar. Jangan berlebihan.

"Makasih. Engga tahu bisa di puji sama musisi handal..." Candaan yang normal. Sepertinya. Mungkin.

"Enggalah biasa aja. Aku tidur dulu ya... Goodnight. Nice talk! :D" Okay. Memang waktunya tidur. Ternyata sudah jam 3 pagi.

"Eh iya. Selamat tidur. Makasih ya sekali lagi. Kapan-kapan kita jamming bareng ya..." Balas ku bercanda.

"Okay. Besok aku kabarin ya. Besok aku mau latihan juga sama teman-teman yang lain. Kirimin contact ya whatsapp atau line... Biar bisa lebih mudah di hubungi. :D" Kira-kira begitu isi pesan FJ selanjutnya.


APA? SERIUSKAH INI? (T-T)

Ehm. Jangan kepedean... Dia cuma nanya contact aja kok. Ngajak main band, bukan ngajak nikah.

Maaf! (T-T)

Ku kirimkan contact-ku dan pembicaraan kami berakhir. Semoga aku mimpi indah.

********

A Short Story : Sad Lovers (Para Pecinta Kesedihan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang