S-end

1K 82 20
                                    

5 tahun...
Kehidupan semua orang sudah berubah mulai dari jaman dinasti sekarang menjadi jaman yang lumayan modern dengan adanya adaptasi dari orang luar membuat jaman dinasti menjadi ada pembaruan

Walau pun adanya pembaruan mereka tetap memakai budaya mereka bagaimana pun juga itu adalah persembahan dari nenek moyang mereka

Dua anak berlarian di jalan pasar membuat semua orang sudah menghafal siapa kedua anak itu yang sedang berlari sesuka hati tanpa ada pengawasan dari orang tua mereka tentu saja keduanya adalah pangeran kerajaan dan putri kerajaan

"Park Ji-Sung jangan lari tunggu aku"teriak seorang gadis mengejar si pria yang mengambil permen miliknya "aniya, nuna akan memukul ku aku tidak mau"balas jisung berlari sampai mereka menabrak dua orang sehingga membuat jisung jatuh

"Maafkan kami imo karna sudah menabrak imo"ucap gadis itu sambil menunduk kepalanya "gwencana, ayo jisung bangun"ucap seorang wanita tersenyum manis kepada kedua anak manis itu dan membantu anak bernama jisung untuk berdiri
"Terima kasih nayeon imo"ucap jisung tersenyum manis

"Ayo pulang sekarang appa dan eomma kalian cariin"ucap nayeon tersenyum lembut kedua anak kecil itu "tapi imo aku ingin permen itu"ucap gadis itu sambil menunjuk seorang pedagang "bukan kah kamu sudah beli?"tanya nayeon

"Di ambil sama jisung"ucap gadis itu "Jisung apakah bener kamu mengambil permen haeyoung?"tanya nayeon "ne imo, tapi aku hanya minta"ucap jisung menunduk

"Kamu memintanya tapi kamu menghabiskan nya"ucap haeyoung "sudah sudah ayo imo beliin jangan berantem lagi"ucap nayeon "imo akan membeli kan untuk ku juga?"tanya jisung "imo akan beli kan untuk kalian berdua jadi lain kali jangan bertengkar lagi arraseo?"ucap nayeon dan kedua anak itu pun mengangguk mengerti dengan senyuman manis di wajah mereka

"Kajja"ucap nayeon mengadeng mereka berdua menuju pedagang itu "tuan berikan saya dua itu"ucap nayeon "baik nona"ucap pedagang itu dan memberikan kepada nayeon

Segera nayeon memberikan kedua anak kecil yang terlihat sangat senang terhadap makanan itu "berapa harga nya?"tanya nayeon kepada pedagang "6 perak"ucap pedagang itu segera nayeon keluarkan satu karung koin dan memberikan kepada pedagang itu

Setelah itu mereka pun berjalan pulang ke arah kerajaan dengan keadaan santai. saat di perjalanan tidak sengaja mereka melihat seorang laki-laki sedang mengangu seorang gadis

Jisung yang melihat itu sangat geram segera dia menghabiskan makanannya dan dia melempar kayu permen itu ke arah laki laki itu membuat haeyoung dan nayeon kaget melihat aksi jisung begitu berani terhadap orang seperti itu

"Hey! Samchon mesum jangan berani sama anak kecil"teriak jisung membuat pria itu geram dengan jisung, pria itu langsung berjalan samperin jisung

"Ahjuma jaga anak mu baik baik kasih ajarin sopan santun"ucap pria itu menatap kearah jisung dengan tatapan tajam sedangkan jisung juga menatap tajam kearah pria itu

"Sam-"

"MWO?! AHJUMA YAKKK!! APA AKU SETUA ITU HAH?!"marah nayeon dengan wajah menyeram kan membuat pria itu merasa ngeri "m-maksud saya- eh itu"ucap pria itu bingung harus jawab apa

"Rasakan itu sialan"ucap nayeon menendang kemaluan pria itu setelah berjalan meninggalkan pria itu dengan menarik jisung dan haeyoung pulang ke kerajaan

__________
Di kerajaan terdapat tiga pria yang sedang bertarung tentang siapa yang hebat soal memanah sedangkan ada dua wanita yang duduk di sana sambil minum teh dengan tenang tanpa ada ganguan

"Lihat lah siapa yang terbaik selalu aku yang terbaik jadi mau bagaimana pun kalian, kalian tetap kalah"sombong tzuyu membuat sahabat nya menatapnya kesel "ck, sehebat apa pun itu kau masih tetap kalah di musim semi kemarin"ledek chaeyoung

"Aku tidak kalah ya, itu karna ke peleset gara gara ada luka"ucap tzuyu "luka? Kok bisa ada luka?"tanya chaeyoung "itu luka gara gara ibu negara lagi datang dan dia ngambek terus tangan aku di injak"cerita tzuyu sambil lirik kearah jihyo yang sibuk minum teh dengan santai tanpa ada ganguan

"Pantesan pas aku lihat kau sedang mengambil busur aja sudah berbeda oh ternyata gara gara ibu negara"ucap Jeongyeon menganguk sambil menahan tawanya "kalau mau ketawa tinggal ketawa gak usah tahan"ucap tzuyu kesel

Suara tawa jeongyeon dan chaeyoung pun pecah begitu saja membuat jihyo dan mina yang bingung duduk disana melihat para pria terlihat ketawa dan juga ada yang sedang kesel

"Ada apa dengan mereka?"ucap jihyo "entah lah mungkin mereka salah makan obat lebih baik kita tungguin aja nayeon pulang dengan anak anak kita"ucap mina

Tidak lama kemudian dua orang anak lari menuju ibu mereka masing masing dan nayeon berjalan duduk di tengah dengan wajah kesel nya itu membuat para wanita bingung melihat wajah asem dari nayeon

"Unnie kenapa?"tanya mina"diam lah aku ingin tenangkan emosi aku dulu"ucap nayeon sambil menutup matanya dan menghela nafasnya. Jihyo pun menatap kearah anak untuk meminta penjelasan termasuk mina juga menatap kearah putri nya untuk meminta penjelasan

"Imo itu tadi di katain sama seorang samchon"ucap jisung "di katain apa?"tanya jihyo "di katain ahjuma jadi imo kesel langsung menendang bawah ahjushi itu"ucap haeyoung membuat mina dan jihyo menahan tawa mereka

"Kenapa bisa di katain?"tanya jihyo "semua berawal dari aku eomma, aku berniat membantu seorang gadis yang akan di mesumin sama seorang samchon tapi malah samchon itu katain imo ahjuma padahal mah imo cantik dan kelihatan muda"ucap jisung membuat nayeon membuka matanya dengan tatapan terbinar

"Jinjah?imo masih muda dan cantik?"tanya nayeon "tentu saja makanya samchon jelek mau sama imo"ucap jisung membuat mereka tertawa mendengar ledekan jisung kepada jeongyeon

"Yakk! Siapa yang mengatai ku jelek hah?"teriak jeongyeon datang bersama tzuyu dan chaeyoung "memang samchon jelek jadi akui saja"ucap jisung "yakk kau!"ucap jeongyeon kesel

"Sudah akui saja jeong kau tidak perlu kelawan anak kecil. Di sini anak kecil yang menang jadi menyerah lah"ucap chaeyoung menepuk pundak  jeongyeon

"Baiklah arraseo kau tuan muda. Kali ini kau menang tapi lain kali tidak ingat itu tuan muda park jisung"ucap jeongyeon "sudah lah mari kita main panah, jisung kamu mau ikut?"tanya tzuyu dengan senyuman nya

"Mau ikut"ucap jisung senang "kajja kita kembali main lagi dengan jisung juga"ucap tzuyu "karna kita bakal tahun baru nanti yang kalah harus tahun baru bersama ikan"ucap chaeyoung terlihat senang "baiklah siapa takut"ucap jisung membuat para orang tua bingung melihat keberanian jisung

THE END

Dinasty Era {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang