Kirstein family (1)

186 22 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari libur tanpa tugas merupakan salah satu anugrah terindah yang di berikan oleh tuhan.

Nggak kayak sekarang libur libur banyak tugas_-

Balik ke cerita....

Keluarga tokoh utama cerita ini juga sedang menikmati anugrah terindah  tuhan. Sasha bersama sang mama memasak di dapur, lalu Jean dan sang papa menonton TV bersama di ruang keluarga, dengan ditemani kopi dan juga biskuit r*ma coconut.

Sungguh pagi yang indah sampai....

"HWAAAAA...." Terdengar teriakan yang berasal dari dapur.

Sang papa dan Jean yang sedang menikmati acara mereka bernyengit kaget. Jean dan papa segera melesat ke dapur, papa yang sudah mulai termakan usia berlari lebih lambat dari sang anak yang masih belia dengan tenaga kudanya.

Sang papa berhenti sebentar untuk mengambil nafas. Saat sedang asyik nya bernafas kembali terdengar suara teriakan, kali ini berasal dari sang putra.

"HWAAAaaa... PAPA,  TOLONGggg!"

Sang papa panik, karena jagoan kebanggaannya juga ikut di kalahkan oleh pengacau pagi indah yang di anugrah kan oleh tuhan. Sang papa pun mengumpulkan semua tenaga yang tersisa demi menyelamatkan keluarga tercinta.

Ia pun berlari

//Slow motion//
//Efek dramatis//

Papa pun sampai dan pemandangan yang tak mengenakan pun masuk ke Indra penglihatannya.

Semua barang di dapur berantakan, cairan merah menggenang di lantai, mayat pembuat keributan pagi indah anugrah tuhan tergeletak begitu saja di lantai.

Dan yang paling mengejutkan, sang putra berada dalam keadaan yang mengenaskan. Ya Tuhan cobaan macam apa ini.

( ͡° ͜ʖ ͡°)

Di siang hari yang terik, yang masih di hari anugrah terindah dari Tuhan.
Seorang pemuda yang di gadang gadang menjadi kebanggan si papa, kini tergeletak di halaman rumah yang beralaskan rumput hijau.

"Kamu jadi lelaki nggak jantan banget!"

Sang anak berusaha membela dirinya.
"Tapi pah,,, Jean takut" sang putra mengeluarkan nada manja agar sang papa mengampuninya.

Alih alih mengampuni sang papa malah memasang smirk dan tatapan tajam untuk sang putra. "Oh, jadi sekarang kamu jadi manja gini?"

*Smirk...

Sang putra pun di seret menuju tempat pelatihan. Di rumah terdapat tempat pelatihan khusus yang di buat untuk melatih generasi penerusnya supaya tidak cengeng dan lemah.

Sasha sih jarang di seret kesana, tapi Jean kecil bisa seminggu 2 kali masuk ke ruang pelatihan cuman gara gara hal sepele. Contoh nya gara gara Mikasa.

Flashback

Jean POV

"HWAAAAAA...."

Aku dan papa terkejut mendengar teriakan mama. Kami berdua segera melesat ke dapur, aku baik baik saja tapi sepertinya papa tidak. Maklum faktor u.

Papa berhenti. Aku tetap melaju menuju dapur, ku melirik sebentar kebelakang sepertinya papa tak kuat berlari.

Papa:  iya lah, jarak dari ruang keluarga ke dapur jauh. Dikira rumah nya kecil apa ya.

Jean: yeuh papa sombong

Papa: gpp sekali kali

Author: woe balik Sono kerja!!

Minggir semua...

Saat sampai di dapur semua barang berantakan. "Ma, ada apa??" Aku bertanya pada mama yang sedang memegang panci dan sodet, juga Sasha yang memasang panci di kepala dan sarung tangan untuk memanggang di tangan nya.

"Nii-san itu nya ada di pantry" Sasha menunjuk nunjuk pantry. Aku pun membuka pintu dan serangan telak dari musuh langsung menyerang wajahku.

"ke,,, ke,,, kec-oa" aku panik mama mencoba menenangkan ku. Kecoak itu awal nya diam tapi tiba tiba ia bergerak ke arah leher ku.

"HWAAAaaaa..... PAPA TOLONGGGgg"

Sasha memukul kecoak itu dengan pemukul serangga kecoak itu pun terjatuh. Tetapi semua belum selesai, sang kecoak mengambil ancang ancang untuk terbang.

Aku, mama dan Sasha melempar semua barang yang ada. Tetapi kecoak itu dapat menghindari dan terbang mengejar kami. Kami berlari mengelilingi dapur dan aku tak sengaja menyenggol jus tomat buatan mama.

Kecoak itu mulai berangsur rangsur mendarat, sang kecoak mendarat tidak jauh dengan kaki ku. Aku dan Sasha  mulai sedikit bernafas lega. Tapi semua tak berakhir secepat itu. Kecoak itu tak tinggal diam dia bergerak menuju kaki ku. Mama menyuruhku untuk tetap tenang, dan 'hup' kecoak itu melekat di betis ku.

Jean POV end

Kecoak itu melekat ke kaki Jean, tepat di betis nya. Kebetulan Jean sedang memaki celana selutut. Kecoak itu hanya diam di sana. Jean tak dapat berkutik, dirinya hanya terdiam dengan keringat dingin yang mengalir di sekujur tubuh juga gigi yang bergemeletuk.

Mama dan Sasha tak berani mendekat  mereka hanya berdoa untuk keselamatan Jean. Beberapa detik berlalu papa belum kunjung datang.

Papa: ya kan sama author di kasih slow motion jadinya lama...

Jean: oh jadi elu thor??? //Di gebukin

Balik ke cerita

Tiba tiba kecoak itu bergerak, Jean sudah pasrah dengan keadaan, dan plot twist terjadi kecoa nya masuk kecelana Jean. Karena celana Jean yang sekarang di pakai ada celana yang longgar.

Tau kan celana yang kek lebar bat paha nya, yang biasa di pakek bapak bapak.

Jean pun seketika jatuh, dia pingsan dan pas sekali papa sampai.

Kecoak itu berjalan keluar dari celana jean dan segera di tangkap papa lalu di buang ke luar jendela.

Flashback end

Jadi itulah penyebab anugrah terindah dari Tuhan hancur, yup karena 'kecoak'.

Dan bagaimana nasib manusia kuda kita? Tentu saja di beri hukuman rahasia oleh papa tertjintaHHH.


Tbc...

Hey guys.... Author g lama kan update nya???

Btw, otanjobi omedetou Jean♥️😽🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉🎊🎉.

Tau telat bgttt... Sebenernya chap ini udh di tulis dari tanggal 7 pas Jean ultah, rencananya mau di update pas besok nya tapi aku males dan nggak mood gituuu...

Maaf kan author yang males malesan ini. *Sungkem

Btw ini chap nya bukan chap biasa, ya selain gara gara ultah Jean chap ini juga selipan doang dan nggak nyambung sama cerita sebelumnya...

Chap selanjutnya bakal kelanjutan chap 6 kokkk.

Sekian, bubayyy...

>Nuri<



BROTHER [JeanxSasha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang