Six; Baper

85 20 0
                                    

" Kak apaansih? Udah ah aku ga jadi makan aja. "Aira menghentakkan tangan Reza dan berbalik meninggalkan Reza yang tersenyum.

Bisa galak juga ternyata,batin Reza.

Sedangkan Aira yang berbalik untuk melihat Reza lalu terheran,pasalnya bukannya merasa kesal justru Reza tersenyum. padahal ia merasa sudah keterlaluan pada Reza tetapi sepertinya itu tak benar. akhirnya Aira meneruskan jalannya.

" Fiks kalian gak temen banget. " ucap Aira yang baru datang dan langsung duduk di samping zara.

" lagi lo kerjaannya molor mulu setiap pelajaran pak suga, pantes otak lu gak nyampe-nyampe kalo ada tugas mtk. "Ucap Zara pedas, Zara memang selalu seperti itu.

" Kaya yang enggak pernah aja. "Ucap Aira tak mau kalah. Zara hanya memutar bola matanya, malas. Aira dan keras kepalanya memang tidak bisa dipisahkan.

" Kamu bawa makan gak mel? Aku laper belum makan nih. "

" lah tadi kamu ke kantin ngapain? "

" tadinya aku mau makan, jadi gak mood gara-gara kak Ari sama kak Reza. "

" WIH kenapa sama dua cogan itu?! "Kata Anjani dan Melia kompak, dasar pencinta cogan.

" Aira nih buat lo. " kata Reno teman sekelas Aira yang menyodorkan kantong plastik.

" ini apaan? Dari siapa? "

" itu dar- "belum sempat Reno menjawab, Melia berulah.

" Anjay Reno sweet banget! Ahay. "Teriak Melia heboh, Aira menarik nafas.

"Itu salad dan Bukan gue juga yang ngasih, tadi ada kakel kesini ngasihin ini katanya buat Aira. "

"Gak salah sih dia dikasih banyak buah-buahan gini, biar cepet gede plus tinggi Ya gak cil? "Lanjut Reno.

" Ribut sini sama gue yok Ren. " Aira menggulung lengan baju nya, dan yang ingin di beri pelajaran sudah lari keluar kelas.

Sebelum memakan salad Aira melihat secarik kertas kecil yang berada di atas wadah salad dan membacanya. Aira tesenyum.

Maaf tadi gue bikin mood lo ancur, nih dimakan biar tinggi.
-Reza

Boleh gak sih gue baper? , batin Aira.

--

Bisa galak juga ternyata,batin Reza.

" eh dia kan belum makan ya? Apa Gue beliin salad aja ya. "Gumam Reza bermonolog. Sebelum memberikan salad kepada Aira, Reza mampir ke kelas sebelahnya hanya untuk meminjam kertas dan pulpen.

" Dek boleh minjem kertas sama pulpennya sebentar gak, kapan lagi kan minjemin ke cowok ganteng. "Ujar Reza percaya diri sambil mengedipkan sebelah matanya di akhir kalimat. Jangan tanya reaksi adek kelas perempuannya ini seperti apa, dengan pipi yang memerah dan salah tingkah yang sangat kentara.

" bo-boleh kak, ambil aja. "

" gak usah grogi dek, gue tau gue ganteng. "

" btw thanks, gue duluan. "Lanjut Reza dan berlalu ke kelas tujuannya.

Reza melihat Aira yang sedang duduk bersama teman-temannya. Tapi melihat Aira yang sedari tadi memanyunkan bibirnya membuat Reza mengurungkan niatnya, ia takut jika Aira akan menolak pemberiannya. jika benar mau di taruh dimana wajah tampannya itu?

" eh Ren! "Panggil Reza kepada adik kelas yang satu ekskul dengannya itu.

" tolong kasihin ini dong ke Aira. "Reza menyodorkan sebungkus plastik yang berisi buah salad.

" apaan ni bang? "Tanya Reno.

" salad, lo kasih ya ke si kecil. "Ujar Reza terkekeh diakhir kalimat, ia yakin jika Aira mendengarnya pasti gadis itu akan mengoceh.

" anjay! pj kecipratan kali gue bang? "

" pj pala lo, Gue duluan ya! biasa orang sibuk. "Ujar Reza yang mulai menjauh.

" cih, dari dulu pd nya kelewatan untung ganteng lo bang. "Gumam Reno setelah kepergian Reza. Reno dan Reza memang seperti layaknya adik kakak, Reno dari SMP selalu satu sekolah dengan Reza dan sepertinya mereka ditakdirkan untuk selalu bersama karena sampai sekarangpun, mereka masih dipertemukan dalam satu sekolah yang sama.

--

" Halo dek, kenapa? "Jawab seseorang di sebrang sana.

" assalamualaikum dulu kali bang. "

" hehe assalamualaikum adek abang yang cantiknya kaya mbak sejeong, ada apa? "Aira terkekeh.

" jemput Aira bang, Aira lagi males naik angkot hehe. "

" Yaelah dek pulang sendiri aja ah, abang lagi males. "

" abang gitu banget sih sama Aira? Abang jemput ih. "Rengekan Aira membuat zidan yang disebrang sana pun menghela napas.

" Otw. "Jawab zidan singkat.

" kalo gak ikhlas gak usah bang, lagian juga Aira masih bisa naik angkot. "Kata Aira ketus dan mematikan sambungannya sepihak. Tidak lama sebuah pesan masuk dari zidan.

Abang<3
Tungguin di situ, abang ikhlas kok sayang.

Aira tersenyum ia hanya melihat dari status bar tanpa niat membalasnya. Sebenarnya Aira tidak sepenuhnya marah, dia bukanlah gadis manja. Aira hanya ingin sedikit menjahili abangnya itu. Percayalah ia hanya sedang dalam mood tidak baik untuk naik angkot biasanya Aira lah yang paling antusias untuk naik mobil biru itu.

Aira hanya bisa melongo di depan gerbang sekolah nya, tidak biasanya Zidan sangat terlambat seperti ini. Aira jadi khawatir dan mengirimi pesan singkat untuk abangnya itu.

Aira.
Abang udah jalan belum? Hti hti bang.

Tin

" belum pulang? "Tanya seseorang sambil membuka kaca helmnya.

" gak liat aku masih di sekolah? "Jawab Aira ketus.

" mau bareng gak? "

" gak usah aku dijemput, kak Ari duluan aja. "

" kamu marah sama saya? "

" gak bisa apa jangan saya? Cari kosakata lain coba. "

" kenapa? "

" kaya lagi ngobrol sama om-om tau gak. "Ari terkekeh dipikir-pikir benar juga, tetapi Ari belum terbiasa dengan kosakata lain selain saya kepada adik kelasnya. Sebelum Ari menjawab Zidan sudah datang terlebih dahulu dan menyela ucapan Ari.

" weh Ri! Gercep juga lo bro. "Kata Zidan bertosan ala-ala mereka.

" bisa kena tikung gue kalo gak gercep haha. "Jawab Ari menimpali ucapan Zidan.

" kalian saling kenal? "Tanya Aira yang sedari tadi tak dianggap keberadaannya.

" Ari temen tongkrongan abang dek, banyak temen tongkrongan abang yang sekolah disini. "Aira hanya membuka mulutnya seperti membentuk huruf O dan naik keatas motor Zidan.

" udah ayo pulang! katanya tadi males jemput Aira. "Ucap Aira ketus dan masih mepertahankan rencana nya.

" Adek lo judes banget Dan, bilangin jangan judes-judes ntar gue tambah sayang. "Zidan hanya tertawa mendengar jayusan yang keluar dari mulut Ari, Aneh rasanya mendengar Ari mengatakan hal seperti itu kepada perempuan terlebih di depannya langsung tanpa rasa malu.

" Apaansih kak Ari jayus banget. "Sekarang Aira menimpali dengan sinis bertolak belakang dengan pipi yang memerah dan jantung yang berdebar.

" haha udah-udah Gue cabut Ri! Kalo mau nongki chat group aja. "Ujar Zidan yang sedang memutar balikan motornya lalu mulai menjauh, Ari mengacungkan jempol.

Judes gitu kok malah makin gemes si anjir, batin Ari.



---

Tolong banget dong hargain karya orang, pencet bintang gratis lo mbaknya mas nya hehe.

Salam dari adik iparnya sehun🤗😆

Ari untuk AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang