Tigabelas; Cemburu?

73 11 2
                                    


" Mantan? " Della mengangguk.

" iya, cinta pertama Ari. "

Flashback

Saat pertama kali Ari mengajak Aira untuk keluar, Ari yang sedang memesan nasi goreng untuk mereka, menitipkan handphone nya ke Aira dan Aira meminjam nya untuk memberi kabar kepada Zidan. Setelah memberi kabar pada Zidan, Aira beralih ke galeri Ari. Tidak banyak foto yang ada di galeri Ari hanya beberapa saja, tetapi ada satu foto yang membuat Aira menaikan satu alisnya.

Ini siapa?

Sesampainya Ari membawa makanan,  Aira tidak langsung menanyakan foto itu. Tetapi lama-lama mulutnya sudah gatal untuk menanyakan siapa perempuan itu.

" Kak, aku boleh nanya? " Ari mengangguk.

" Maaf, tadi aku lancang buka galeri kakak. " Ari sempat terkejut tetapi ia berusaha untuk biasa saja agar Aira tidak berfikir yang macam-macam tentangnya.

" Foto cewek itu siapa? " Ari tersenyum.

" Sahabat aku. " Kata Ari singkat seperti enggan membahasnya.

Off.

" terus apa hubungannya sama aku kak? " Tanya Aira sekian lama diam.

" Masuk akal gak sih kalo Ari gak cinta sama Lo? Tapi dia cuma mau jagain Lo karena Lo adik sahabat baiknya? " Aira termangu, kehabisan kata-kata.

" Aku ke kelas duluan ya kak, udah mau masuk. " Aira buru-buru berlari dari sana menuju kelasnya. Della yang melihat itu tersenyum tetapi juga merasakan kasihan pada Aira.

" Sorry ya Ra. " Gumam Della.

" Gue gak rela Lo sama Ari. " Tambahnya.

***

Sesak. Itulah yang dirasakan Aira saat ini tetapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja di hadapan sahabatnya.

" Kak Della ngomong apa Ra? " Tanya Melia.

" Cuma tentang ekskul nya kak Ari. " Alibi Aira. Zara menatap menelisik.

" Lo lagi gak bohong kan Ra? "

" Siapa sih yang bohong? Udah ah aku mau tidur dulu. Bangunin ya kalo udah ada guru. " Mereka mengangguk.

Selama pelajaran berlangsung Aira sama seperti biasanya, selalu menghibur dikelas. Seperti tidak ada masalah dari hidup Aira. Aira sangat pandai menyembunyikan luka.

Bel pulang berbunyi.

" Kamu pulang sama kak Putra zar? " Zara mengangguk.

" Kamu Mel? "

" Aku ada kumpulan Ra, kamu bareng Jeya sama April aja ya? " Aira mengangguk. Ia tidak mungkin meminta tebengan pada Anjani karena arah pulang  mereka tidak sama.

" Yaudah aku duluan ya. "

" Jeya! April! " Aira berlari melihat Jeya dan April ke arah perpustakaan.

" Kamu gak pulang? " Tanya April.

" Kalian emang gak pulang? "

" Gue sama April mau ada kerja kelompok dulu ra di rumah Rasya. "

" Yah aku pulang sendiri dong? "

" Sorry banget ya, minta jemput bang Zidan aja ya Ra? " Aira mengangguk.

" Iya gapapa, aku duluan ya! Kalian hati-hati. " Aira berjalan ke parkiran dan mengambil benda pipih dari saku nya lalu beralih menelfon Zidan.

" Assalamualaikum bang. "

Ari untuk AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang