T W O

177 71 14
                                    

Tiba-tiba terdengar langkah kaki dan suara obrolan kedua orang menuju ke rooftop, semakin lama suaranya semakin jelas. "Sial." decak Bayu.

"Gue udah tidak sabar meliat pemandangan, dari rooftop sekolah kita." Ucap seseorang.

"Iya gue juga nih."

"Ohh my god, lihat itu." Teriak seseorang itu.

Deg deg deg

Kiara dan Bayu memejamkan matanya, dengan harap cemas menyelimuti tubuh mereka.

"Indah banget kan? Bagus nih mumpung hanya ada kita berdua."

"Kita selfi dulu yuk."

Untung Bayu dengan cepat menarik kiara dan bersembunyi. Kini mereka berhadap-hadapan, kedua tangan Kiara kini menempel didada kokoh Bayu. Kiara bahkan bisa merasakan ritme detak jantung Bayu lewat tangannya. Ia hampir terbuai, namun kesadarannya kembali. Kiara benar-benar tidak nyaman sekarang. Wangi Bayu yang khas, memenuhi indra penciumannya. "Bay--" (terpotong karena Bayu langsung menyerga ucapannya).

"Shtt, lo mau ketahuan hah?" Bisik Bayu cepat. Serta jari telunjuknya, yang menempel dibibir Kiara.

Kiara tak bisa menahan lagi, ia tak bisa bernafas dengan bebas, jantungnya bisa meloncat keluar jika dia tetap diposisi ini. "Terlalu dekat." Gumam Kiara.

Brukk

Kiara mendorong Bayu, dengan tenaga yang ia punya. Dengan nafas teregah-engah. "Akhirnya oksigen, gue kangen!." Teriaknya.

"Heh! lihat lecet nih sikut gue, gak ada lembut-lembutnya jadi cewek." Seru Bayu, dengan wajah yang menahan perih.

"Ya terus? Lo cowok kan? cengeng amat, baru lecet dikit doang." Ketus Kiara.

Mata Kiara membulat sempurna, ia lupa bahwa dirooftop ini bukan hanya ada dia dan Bayu. Namun ada dua orang lagi. "Bay--" (terpotong karena Bayu langsung menyerga ucapannya).

"Apa? Permintaan maaf gak diterima. Mending lo bawa gue ke UKS, obatin luka gue!" Ujar Bayu cepat. yang masih sibuk, mengecek goresan dilengannya akibat dorongan Kiara tadi.

"Lo kelewat bego apa gimana sih? orang-orang tadikan belum pergi dari rooftop." Maki Kiara.

Bayu terfokus menatap mata Kiara yang sudah diselimuti kecemasan yang pekat, Bayu mendekat kearah Kiara, lalu mendorong sedikit kepalanya. "lo yang bego! Orang tadi udah pergi. Jauh sebelum lo dorong gue." Ucap Bayu.

"Lah terus kenapa lo masih ngajak gue sembunyi, kalo orang tadi udah pergi?" Tanya Kiara.

"Memangnya salah, kalo gue mau lebih dekat sama lo?" Ujar Bayu, dengan muka datar.

"Nyebelin!" Ketusnya.

"Lah kok nyebelin?" Tanya Bayu.

"Lo bisa-bisanya bilang gitu, dan ekspresi lo datar? Huh." Kiara membersihkan bajunya, dan langsung pergi meninggalkan rooftop.

"Lo marah, karna lo sukakan sama gue kan ra!" Teriak Bayu.

***

Kini jam istirahat sudah berakhir, murid-murid telah kembali kekelasnya masing-masing.

Tok tok tok

"Loh Kiara? Kenapa datang terlambat." Tanya seorang guru.

"Maaf bu, saya abis dari kamar mandi." Jawab Kiara, sambil menunduk.

"Lain kali jangan terlambat ya? Sekarang, kamu boleh duduk." Ucap guru tersebut.

"Baik bu." Jawab Kiara.

Kiara sekarang sudah duduk dikursinya, dan terfokus dengan pelajaran kali ini yaitu, matematika minat. "Kiara.. Ra.. Kiara." Bisik seseorang.

Suara desisan tersebut membuat Kiara terganggu, Kiara mulai mencari dari mana asal suara tersebut.

"Lo gak papa? Tumben telat?." Bisiknya.

Ya siapa lagi kalau bukan Fanny. "Sttt." Kode itu membuat Fanny diam, sepertinya Kiara sedang tidak ingin diganggu.

***
Tring tring

Jam pelajaran berakhir, akhirnya mereka bisa pulang.

"Kiara!" Teriak seseorang.

Langkah Kiara terhenti. "Siapa lagi sih?." Tanya Kiara dengan kesal, karna suasana hatinya yang berawan.

Yaps Fanny kembali mengusik Kiara. Saat jaraknya sudah dekat tiba-tiba Fanny terkekeh. Muka Kiara seketika tegang, dibenaknya hanyalah fikiran negatif. Bagaimana iya bisa terkekeh tanpa ada hal lucu disini. "Fan, lo gak kesurupan kan? Kalo iya, gue kabur nih." Ucap Kiara ragu.

Kekehan Fanny semakin menjadi-jadi, kiara mulai mundur secara perlahan. "Eh ra, gue.. gue.." ucap Fanny lalu kembali terkekeh.

"Ehhh, lo kenapa?" Teriak Kiara.

***
TBC

Hi semua!
Gimana? I hope you like it yay♡

Oke, jangan lupa meninggalkan jejak ya'3'
Vote, coment, and share ketemen-temen kalian;))

follow author juga ya;)

Thank you<3

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang