F I V E

102 30 3
                                    

Kiara hanya terdiam, mendengar pertanyaan Fanny. "Eh ponsel gue lowbat nih, ayo masuk! Gue mau nge-charge nih." Ucap Kiara tergesah-gesah.

"Yaudah deh, ayo masuk." Ajak Fanny.

***

Kini Kiara merebahkan badannya dikasur king size milik Fanny. "Loh Fan, lo mau kemana? Rapih banget." Tanya Kiara.

"Lo lupa? Oiya deng lo jomblo." Ucap Fanny sambil terkekeh.

Sedangkan Kiara menggelengkan pelan kepalanya melihat tingkah temannya itu.

"Ini malem minggu Ra, gue mau date sama Putra." Ucap Fanny.

"Date?" Tanya Kiara.

"Iya Kiara." Ucap Fanny.

"cepet sono jadian sama Farel. Biar lo tau rasanya ngedate sama doi." Lanjutnya.

"Nyebelin banget dah lo, date pertama aja songong." Ketus Kiara.

"Kalo lo gak mau sama Farel, sama sepupu gue aja! ganteng kok. Lo mau gak?" Tanya Fanny.

"Ai gak minat gue sumpah." Jawab Kiara.

"Udah sono ngedate tu ma doi, gue mau bobo aja." Ucap Kiara sambil mendorong Fanny keluar dari kamar.

"Bobo? Kiara kok bobo jam segini. Paling juga lo maraton drakor, terus bayangin kalo pemeran utamanya diri sendiri kan?" Ucap Fanny dengan kekehannya.

"Ihh udah sana, selamat ngedate!" Teriak Kiara lalu langsung menutup pintu kamar itu.

***

"Nyebelin." Decak Kiara

Kiara menepuk kasar jidatnya. "Gue lupa beli kuota nih, Fanny ada wi-fi sih. Tapi kan gue udah nginep, ambil wi-fi, numpang makan, bukan gue banget dah nyusahin gini." Ucap Kiara sambil mengacak-acak rambutnya.

Tok tok tok

"Fan? Lo didalem kan? Gue masuk ya?" Ucap seseorang.

Mata kiara membulat. "Suara cowok? Kan papa sama mamanya lagi ke London, terus pak satpam pasti jaga dibawahkan. Terus ini Siapa?" Tanya Kiara.

Kriett

"Lo?!" Ucap keduanya berbarengan.

Seseorang itu menepuk kedua tangannya. "Wah, gue gak nyangka ada lo disini. Lo stalker kelas kakap ya?" Ucap seseorang.

Kiara menyerngit pasti cowok ini maling. Dengan sigap Kiara berteriak. "MALING! MALING! TOLONG! WOY TOLONG!"

"Emmm, emm lepasyin guee." Ucap Kiara sambil meronta, karna mulutnya kini dibekap oleh orang itu.

"Ada apa non?" Tanya supri yang tergesah-gesah karna teriakan Kiara.

Supri mengelus pelan dadanya, ternyata situasinya aman. "Oh ada den Bayu disini, non Kiara kenapa teriak?" Tanyanya.

Kiara langsung melepas bekapannya dan menunjuk lelaki itu. "Bapak kenal dia?" Tanya kiara.

Supri terkekeh kecil. "Ya kenal dong non, den Bayu inikan sepupu non Fanny." Ucapnya.

"Sepupu? Yang mau dicombaling Fanny ke gue tadi?" Gumam Kiara.

Bayu mendorong pelan kepala Kiara. "Sotoy lo manggil gue maling, untung warga gak ada yang dateng." Ucapnya.

"Permisi non den, saya pamit kebawah." Ucap supri.

"Iya pak." Jawab mereka berbarengan.

"Apaan sih lo." Ketus Kiara.

"Lo tau gue sepupuan sama Fanny, jadi lo mau moduskan kesini?" Tanya Bayu.

Kiara memutar malas kedua matanya. "Kalo tau ada lo, males gue tidur disini. Mending gue tidur sama Farel." Jawab Kiara.

"Tidur sama farel? Are u crazy? Lo masih SMA bego, mesum amat." Ucap Bayu.

Kiara langsung menampar bibirnya, karna ucapannya tadi bikin ambigu banget. "Ih gak gitu." Ucapnya.

"Yaudah sana balik, mau tidur sama Farel kan?" Tanya Bayu.

"Kok diem aja? Lo maunya tidur sama gue?" Tanyanya lagi.

"Idih gak, ini gue mau otw." Ucap Kiara yang mengambil barang-barangnya lalu pergi.

***

Fanny kini seperti sudah menjamur, dirinya mulai kesal. Kenapa Putra lama sekali. Bahkan sudah lewat dari 1 jam dia belum datang juga.

"Hi, honey. Lama ya nunggunya?" Tanya Putra.

"Ohh enggak kok, barusan." Jawab Fanny.

"Gue nganter nyokap gue tadi, jadi telat deh kesini." Jelas Putra sambil mengusap pelan kepala Fanny.

"Iya gak papa kok." Jawab Fanny.

***

"Oh shit! Udah jam 10? Perum daerah gue udah sepi banget ini!" Ucap Kiara.

"Apa balik lagi aja kerumah Fanny, tapikan cowok tadi." Lanjutnya sambil menatap ngeri jalanan yang sepi.

"Adek, udah malem kok sendirian." Ucap seseorang sambil memegang pundak Kiara.

"AAAAAAAAA OM OM MESUMM" Teriak Kiara dan langsung lari dengan kecepatan tinggi.

"Lah? Tu anak katanya takut? Bukannya mau masuk kerumah lagi ya? Kok malah lari sih?" Tanya Bayu.

Yaps Bayu masih memperhatikan Kiara yang berdiri linglung didepan gerbang rumah Fanny sedari tadi.

"Ah serah lah. Kalo ketemu om om ganjen biarin." Ucap bayu.

Langkahnya terhenti Bayu menepuk kasar jidatnya. "Mati gue anak cewek tadi sahabatnya Fanny kan? Pasti disembur Fanny nih gue, kalo itu anak kenapa-napa." Ucapnya lalu langsung lari menyusul Kiara.

Nafas kiara tak beraturan, mukanya memucat, tanganya bergetar, ketakutannya sudah menyelimuti dirinya. "Udah gak ngikutin kan?" Ucap Kiara.

Kiara terhenti, banyak sekali lelaki menatapnya. Rasa takutnya bergejolak. Ia sangat takut saat ini.

"Eh cewek, cantik juga. Udah malem kok masih berkeliaran sih?"

"Kok sendiri? Gak punya doi ya?"

"Sini kita temenin."

Kiara terpaku, ia ingin lari. Namun kakinya serasa beku, ia kini tak merasakan kakinya. "WOY!" Teriak seseorang.

"Anjir ganteng."

"Pasti pacarnya nih, kabur gengs!"

"Pengecut lo semua!" Ucap Bayu.

"Lo kalo takut, kenapa malah pergi sih? Nyusahin gue aja." Ucap Bayu.

Kiara langsung memeluk Bayu, ritme detak jantungnya begitu cepat, tangannya mendingin, kakinya bergetar. "Udah ada gue, jangan takut." Ucap Bayu.

"Kiara!" Teriak seseorang.

***
TBC

Hi semua!
Gimana? I hope you like it yay♡

Oke, jangan lupa meninggalkan jejak ya'3'
Vote, coment, and share ketemen-temen kalian;))

follow author juga ya;)

Thank you<3

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang