-4-

127 20 22
                                    

Hari ini lagi-lagi para murid dipulangkah lebih awal karena salah satu siswi meninggal. Dan yang lebih mengejutkan, siswi yang meninggal tersebut adalah Asri.

Anak perempuan yang semalam berada dalam satu bus dengan Nana. Tentu saja Nana langsung menceritakan hal itu pada Irma, teman terdekatnya.

Tapi dibandingkan hal itu, keduanya lebih fokus pada Brina. Mereka berencana untuk menyelidiki latar belakang anak baru tersebut.

Irma pun mengusulkan Nana agar bergabung dengannya di Dark Media Club. Lalu karena Irma sudah lumayan dekat dengan anak bernama Brina itu, ia bisa meminta Brina juga bergabung dengan Club nya. Dengan begitu mereka punya waktu bersama lebih banyak.

***

Sesuai rencana, begitu semua murid sudah pulang dan keadaan sekolah lumayan sepi, Irma mengajak Brina ke ruang Dark Media Club.

Disana Nana dan yang lainnya sudah menunggu. Tapi sayang, Jean tidak bisa bergabung bersama mereka karena ia masih dirawat di rumah sakit, belum sadarkan diri semenjak kejadian itu.

"Selamat datang..." sambut Riss.

Irma menuntun Brina yang masih malu-malu untuk masuk. Keduanya pun ikut bergabung duduk lesehan membuat sebuah lingkaran.

Irma melirik teman-temannya yg ada di ruangan itu, ada Nana, Riss, Rowoon dan Stepy yang juga merupakan calon member baru, sampai akhirnya ia dibuat terkejut dengan kehadiran Mingyu.

"Yaaa, kau sedang apa di sini?"

Mingyu hanya tersenyum cengengesan.

"Maaf, aku keceplosan. Aku mengatakan kalau kita akan merekrut anak baru itu. Lalu dia malah mengikutiku kesini!" bisik Rowoon yang duduk tepat di samping Irma.

Irma hanya mendesah mendengarnya.

"Ya sudah, aku mengajak kalian berkumpul disini karena kita akan merekrut 3 orang untuk jadi member." jelas Irma.

Nana dan Stepy pun bergiliran mengucapkan kata pembuka. Mereka berharap bisa bekerja sama dan berguna di club ini. Dan tibalah Brina yang mereka tunggu-tunggu memperkenalkan diri. Karena mereka semua juga baru mengenal Brina lusa kemarin.

"Jujur... Aku tidak terlalu paham dengan hal seperti ini. Tapi karena Irma mengajakku bergabung aku merasa senang karena sudah diakui sebagai teman." tutur Brina.

Mingyu menatap Brina tanpa berkedip sedikit pun. Dagunya ia topang dengan kedua tangannya yang ia letakkan di atas kedua lututnya.

Nana yang melihat tingkah Mingyu pun hanya bisa menggelengkan kepala.

"Aku harap aku juga bisa berguna di Club ini. Mohon kerja samanya.." Brina menundukkan kepalanya sejenak.

"Yeay!!!" Mingyu tiba-tiba bertepuk tangan dengan semangat.

Sementara yang lain hanya menatapnya keheranan.

***

Setelah pertemuan usai, Nana langsung bergegas pulang ke rumah. Saat di dalam bus, ia teringat dengan kejadian semalam saat dirinya bertemu Asri.

"Apa yang terjadi semalam?" pertanyaan itu terus muncul di benak Nana.

Tiba-tiba handphone Nana bergetar, membuat lamunannya buyar. Ada pesan dari Irma.

PSYCHO (Red Mask) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang