-3-

137 22 24
                                    

Nana merinding. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nana teringat dengan kecelakaan yang ia saksikan bersama Salsa waktu itu. Salah satu korban tersebut adalah Brina.

Nana langsung meraih handphone nya. Ia berniat menghubungi Salsa untuk memberitahukan hal ini. Namun sayang handphone Salsa tidak aktif.

"Eottokhae... Bagaimana bisa... " gumam Nana masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tidak ada pilihan lain. Besok sepertinya Nana harus memberitahu soal Brina pada Salsa. Mungkin saja Salsa mengingat wajah para korban kecelakaan itu.

***

Wooseok ikut bergabung bersama Jinhyuk dan Irma yang sudah duluan berada di luar. Ketiganya dibuat bingung sekaligus takut dengan apa yang terjadi.

"Coba kau telfon mereka!" ucap Jinhyuk pada Irma.

"Ah iya.." Irma mengeluarkan handphone nya. Walaupun ia tidak punya nomor HP Jean setidaknya ia punya nomor Salsa. Berharap keduanya sedang bersama.

Irma terdiam. Ketakutannya semakin menjadi saat handphone Salsa tidak aktif.

"Bagaimana bisa? Kenapa handphone nya tiba-tiba mati?" ucap Wooseok bingung.

Terang saja. Sebelum pergi melakukan hal seperti ini sudah seharusnya bagi mereka mengisi baterai handphone agar bisa saling berkomunikasi. Dan tidak ada alasan juga bagi mereka untuk mematikan handphone masing-masing.

Irma hanya mematung. Tatapannya kosong. Pikirannya sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Sampai akhirnya sebuah suara menggema di telinga Irma.

"Mereka ada di dapur...."

Irma mendongak. "Di dapur!" serunya.

Jinhyuk dan Wooseok menatap Irma dengan tanda tanya.

"Dimana letak dapur?" tanya Irma mendadak.

"Da..dapur? Aku rasa di lantai dasar." jawab Wooseok yang kurang yakin.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Irma langsung berlari menuruni tangga menuju lantai dasar. Jinhyuk dan Wooseok yang merasa Irma mungkin mengetahui sesuatu pun ikut berlari mengekorinya.

Dan pada akhirnya, ketiganya sampai di sebuah dapur yang berukuran cukup luas. Irma mulai melangkah duluan dengan perlahan.

"Salsa? Jean?"

Irma terus menyusuri area tersebut sampai akhirnya ia tiba di ujung ruangan. Matanya membesar begitu melihat ke atas. Senternya mendapati Salsa yang menggantung di dinding dengan berlumuran darah. Lima buah pisau menancap di tubuhnya seperti paku yang membuatnya menempel di dinding itu.

"Aaaaaaa!!!"

Tidak lama kemudian, Wooseok dan Jinhyuk yang baru datang juga dibuat terkejut melihat pemandangan yang mengerikan itu.

Irma langsung bersembunyi di pelukan Jinhyuk. Ia tidak sanggup menyaksikan semua itu. Wooseok melirik ke sekitar ruangan tersebut. Mengarahkan senternya mencoba mencari sesuatu. Seketika itu tampak Jean yang tidak sadarkan diri tergeletak di lantai.

"Jean!!" seru Wooseok berlari mendekatinya.

Ia menggoyangkan tubuh Jean beberapa kali. Tidak ada respond. Wooseok pun menaruh jari telunjuknya di leher Jean. Ia menghela nafas begitu merasakan denyut nadi Jean masih ada.

PSYCHO (Red Mask) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang