-9-

145 20 38
                                    

Malam ini. Di depan Hotel Prisma semua member Dark Media Club (Irma, Nana, Rowoon, Riss dan Stepy) beserta Seungcheol, Wonwoo, Hoshi dan Muti sudah berkumpul.

Mereka siap dengan senter masing-masing. Terlihat kebingungan dari raut wajah Muti, Hoshi dan Wonwoo yang sedari tadi berdiri di belakang Seungcheol. Ya, mereka pasti mengira semua ini tidak masuk akal. Kalau bukan paksaan dari Seungcheol, mungkin mereka tidak akan mau datang ke sini.

"Irma-ya, kau tidak apa-apa?" tanya Nana pada Irma sebelum masuk.

Ia bisa melihat kegugupan dari wajah Irma. Trauma itu pasti muncul kembali begitu dia melihat gedung ini. Nana menggenggam tangan Irma.

Irma mengangguk. Menelan ludah. Ia memejamkan sejenak matanya untuk menguatkan dirinya.

Tanpa basa-basi lagi. Semuanya pun masuk ke gedung angker tersebut dipimpin oleh Nana. Sesuai permintaan Somi, Nana menggiring kelompoknya menuju tempat dimana ia dan Somi berbincang kemarin malam.

Nana mengarahkan senternya ke pintu sebuah ruangan. Terlihat dengan jelas nametag yang sama menyantumkan kalau ruangan tersebut adalah ruang meeting.

"Aku akan masuk terlebih dahulu, setelah menjelaskan semuanya pada Somi. Kalian bisa masuk!" jelas Nana dengan tangan yang sudah siap sedia di gagang pintu.

Seungcheol yang berdiri tepat di belakang Nana pun mengangguk.

"Hati-hati, Nana-ya!" ucap Irma khawatir.

Nana menoleh. Memberikan senyum terbaiknya supaya Irma bisa lebih tenang. Tanpa ragu, Nana membuka pintu tersebut lalu melangkah masuk.

Baru saja melangkahkan kakinya menuju ujung ruangan. Tiba-tiba dari luar terdengar sebuah teriakan.

Sontak Nana langsung menghentikan langkahnya. Ia kembali berlari hendak keluar untuk melihat apa yang terjadi. Namun, ia dibuat terkejut untuk yang kedua kalinya saat mengetahui pintunya terkunci.

"Ada apa ini?!!" serunya panik panik.

Ia terus menggoyangkan gagang pintu yang tiba-tiba terkunci itu.

Di sisi lain, tepatnya di luar ruangan tersebut. Suara teriakan itu ternyata berasal dari Stepy. Gadis itu tiba-tiba menjatuhkan senternya dan berteriak histeris. Ia tampak kesakitan. Mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Stepy-ya, wae geurae?!!" tanya Rowoon bingung melihat kondisi kekasihnya tersebut.

"Dia... Dia kerasukan!" ungkap Riss setelah merasakan kehadiran sosok lain di diri Stepy. Membuat semuanya terkejut bukan main. Terlebih Rowoon.

Lelaki berbadan tegap itu pun mencoba meraih Stepy. Ia memegang kedua lengan gadis tersebut, mencoba menenangkannya.

"Stepy-ya... Stepy-ya!!!" ucapnya sambil mengguncang tubuh Stepy.

Gadis bermarga Han itu seketika menatap Rowoon dengan sorot mata mengerikan. Dengan kasarnya, Stepy meremas kerah Rowoon lalu mendorongnya hingga tersungkur ke lantai. Tenaganya menjadi sangat kuat, sampai bisa membuat lelaki seperti Rowoon terdorong hingga 3 meter jauhnya.

"Rowoon-ah!!" Seungcheol dan Hoshi berlari menghampiri Rowoon

Tanpa pikir panjang, Riss mencoba mengeluarkan beberapa peralatannya guna mengusir roh jahat yang ada di tubuh Stepy. Sebuah lonceng dan juga jimat kertas.

Saat hendak melangkah mendekati Stepy, tiba-tiba sebuah guci berbahan kaca terjun bebas dari lantai atas.

PRAANNNNNG!!!

Guci itu pecah begitu menimpa kepala Riss. Membuatnya tumbang seketika. Semuanya terkejut bukan main melihat kejadian mengerikan terjadi di depan mata mereka tersebut.

PSYCHO (Red Mask) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang