Part 2 🔪

408 10 0
                                    

09.15

🔪🔪🔪

ALEXA POV

Entah ini sudah ke berapa kalinya aku mematut, memutar-mutar dan melihat pantulan diriku yang memakai setelan office style pada benda persegi panjang di depanku ini. Yang jelas, lebih dari 10x sepertinya.

Aku tidak mau tau, penampilanku hari ini harus sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak mau tau, penampilanku hari ini harus sempurna.

Apakah diriku sudah? Hmm..

Kulihat pantulanku sekali lagi mulai dari rambut, wajah, pakaian, dan sepatu untuk memastikan bahwa aku sudah benar-benar sempurna.

Mmm.. Sepertinya sudah.

Aku melirik jam beker yang terletak di atas nakasku dan seketika aku terkejut ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.15

Aku segera meraih tas kecil serta beberapa berkas-berkas penting yang pastinya tidak boleh tertinggal.

Dengan segera aku keluar dengan terburu buru.

“Mom?!!” aku mencari Mommy yang tidak ada di kamar maupun ruang tamu

“Mom?! Kau dimana?!”

“Mommy disini Lexa!! Dibelakang rumah” teriak Mommy

“Mom!! Sepertinya aku akan berangkat. Doakan Lexa Mom”

“Tentu saja Lexa, hati-hati. Doaku menyertai mu sweetheart!!” teriak Mommy dari halaman belakang. Mungkin sedang menyirami tanaman? Ya sudahlah.. Lebih baik aku segera berangkat

Aku berjalan menjauhi pekarangan halaman depan rumahku dan terpaksa aku menunggu taksi dengan membatalkan rencana awal untuk berjalan kaki mengingat arloji yang kupakai sudah menunjukkan pukul 09.17

Jika kalian bertanya, mengapa aku tidak meminta tolong kekasihku untuk mengantarkanku sebentar saja?

Well, Itu sudah kulakukan. Hanya saja, ternyata tadi pagi Ia menghubungiku mengabari bahwa Ia tidak bisa mengantarkanku pagi ini karena ada meeting mendadak jam 08.00. Sudahlah, tidak apa-apa. Lagian, jarak antara rumah dan Cafe tidak cukup jauh. Mungkin sekitar 15 menit sampai tujuan.

Setelah melihat taksi di ujung sana, aku segera memberhentikan dan masuk kedalam.

Morny Cafe, please” ucapku

“Baik Nona” jawab si sopir

Aku duduk dan merilekskan pikiran ku dengan melihat pemandangan di luar kaca mobil yang walaupun yang kulihat hanya beberapa kendaraan beroda empat.

Dan....

Kalian tentu terpikirkan suatu hal bukan? Tentang mengapa aku malah bekerja di Morny Cafe? Sedangkan, peluang untukku menjadi pegawai suatu perusahaan ataupun menjadi model mungkin? Sangat besar mengingat kemampuan otakku bisa dibilang mendekati jenius? Dan apa kalian tahu? IQ yang kumiliki cukup tinggi, mengingat IP yang kudapatkan ketika aku kuliah dulu mendekati angka sempurna, 3,67.

MI ESPOSO PSICOPATA ✅ (ON GOING)  (VOL. I) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang