Part 6🔪

344 11 3
                                    

Sebelumnya, jangan lupa follow, vote, comment terlebih dulu yaa.. Lvyouall❤️

------

🔪🔪🔪


Kau akan merasakan kehangatan, keramahan, kenyamanan, persahabatan yang mewah mempesona saat berada di sini. Semua warna yang dipersembahkan terlihat begitu bersahabat. Warna kalemlah yang menguasai seluruh sisi-sisi ruang yang ada. Begitu nyaman bagai di musim semi terindah sepanjang abad. White snow, white pearl, yellow gold, orange bercampur indah yang  memperindah dan menenangkan suasana liburan di hari Minggu.

Siapa yang tahu? Terdapat dua suasana hati yang sedang bertentangan dengan keadaan ruangan yang sungguh menenangkan setenang air tanpa riak di lingkup mereka. Berdebat argumen dengan mana yang menjadi pilihan antara membeli sepasang baju mahal ataukah sama sekali tidak membeli sesatupun diantara mereka yang menjadi bahan perdebatan. Yang satu sangat keras kepala dan yang satu tentu saja juga demikian. Begitukah?

Tentu saja tidak.

Nyatanya mereka berdebat perihal anak dan cucu. Yang satu bersikukuh ingin segera diberi cucu dan yang satu bersikeras tidak ingin memiliki mereka sedikitpun. Yang wanita bermuka penuh desakan keinginan dan yang pria bermimik memohon dan memelas berusaha -- membuang desakan keinginan wanita yang begitu mencekiknya. Semua begitu bertentangan. Tentu saja hanya satu yang sama, sama-sama keras kepala tak tertahankan. Ibu dan anak, berdebat tentang cucu yang ironisnya belum berwujud dan bernyawa sama sekali. Sungguh dia belum pantas menjadi bahan kegiatan musyawarah tak berujung diantara mereka. Dan itu sebenarnya hanyalah satu diantara dua jawaban yang harus terjawab agar perdebatan lucu ini segera berakhir. Ya ya ya atau tidak tidak tidak. Hanya itu.

Lucu? Ya.

Mom?! Are you seriously killing me?! Ini sama sekali bukan lelucon. Tidak tidak” suara tertahan bagai tercekik tali warna coklat. Kedua alis yang menjadi satu menandakan Ia sangat tidak menyukai perdebatan yang terjadi.

“Ya, kau harus Ed dan ini sama sekali bukan leluconan. Aku mau cucu dan otomatis kau membutuhkan seorang gadis untuk menyalurkan benih unggulanmu agar menjadi cucu yang sungguh tampan ataupun cantik daripada Ibu dan Ayahnya. Kau jangan membuang-buang benihmu untuk wanita tak bermoral di luar sana Ed. Dasar anak nakal. Mulai sekarang kau harus berbaik hati pada gadis pilihan Mommy. Lebih-lebih kau bisa jatuh hati padanya. Ingat! Tak ada bantahan” kotbah wanita paruh baya panjang lebar.

Laki-laki yang bernama Edgard sungguh diambang kekalahan dalam berdebat. Inilah yang membuatnya begitu tak bisa menentang seluruh pembicaraannya. Mommy-nya sungguh kejam dan begitu vulgar, pantas saja melahirkan anak yang brengsek.

“Oh. Mom. Aku tidak sebrengsek itu. Aku tidak pernah bermain dengan wanita. Sungguh jangan membuat permintaan yang sangat membebaniku Mom” kata Edgard kekeuh.

“Sudah tertangkap, masih saja mau lari. Mom mengunjungi mansionmu diam-diam suatu hari ingin memberi kejutan. Lalu aku tanya pada pelayan wanita di sana tentang keberadaanmu. Pelayanmu melarang dan menjawab dengan wajah yang sungguh merah bahwa kamu sedang sibuk di kamarmu. Tentu saja aku bersikeras. Dan ternyata anakku sibuk berdesah-desahan dengan wanita. Untung saja Mommy segera ditelefon oleh teman Mommy, kalau tidak kau pasti tidak berhasil keluar karena kau kupergoki. Masih mengelak?” dalil Luna, sebut saja begitu.

Yang hanya dilakukan Edgard hanyalah terperangah mendengar penjelasan lebar yang sungguh vulgar. Kalau saja dagunya bisa mencapai kaki, pasti itu sudah terjadi. Mommy-nya sungguh vulgar luar biasa. Edgard pusing memikirkan kenapa Mommy-nya sungguh mesum seperti ini. Edgard mendesah berat dan mengurut pelipis sambil memejamkan mata. Kewalahan menangani macan betina di depannya

“Hahh. Mom, itu kan privasi Ed. Dan lagipula, aku benar-benar belum siap atas ini semua Mom” jawab Edgard

No no and no. Just no. Kamu harus Edgard. Umurmu sudah 27 tahun, ingat. Inikah yang kau namakan muda? Tidak Ed. Itu sudah tua. Sangat tua. Jangan keras kepala. Apakah kau mau Mommy tua tanpa sekalipun menggendong cucu dari anak semata wayangku? Begitukah? Kau menyiksa Mommy?” rengek Luna dengan memasang ekspresi yang sungguh tidak bisa ditolak oleh Edgard.

“Ohh Mom. Tolong hentikan ekspresi itu. Dan.. Dan.. Aku tidak tau apakah sanggup. Aku masih sangat belum siap Mom. Mommy tau sendiri kan,  Ed tidak pernah mencintai seorang gadis sekalipun. Bahkan Ed tidak tau apa sejatinya arti dari cinta”

“Ed, percayalah. Cinta tidak bisa dipaksakan. Mereka tumbuh dengan sendirinya. Kau tidak bisa menuntut tanaman harus tumbuh dalam satu hari satu malam, mereka tumbuh secara alami. Sama seperti cinta. Mereka tidak bisa dipaksakan dan tumbuh secara alami”

Ed mendesah berat

“Ohh Mom. Ed tidak tahu apakah Ed punya kesempatan untuk bisa merasakan cinta. Sepertinya Tuhan mencabut penuh tak tersisa perasaan itu. Ed tidak pantas merasakan mereka” ucap Ed

“Tunggu saja Ed, ikuti saja alurnya. Mom percaya kau cocok dengan gadis pilihan Mom. Dia sungguh cantik, baik, dan lucu. Kau pasti cocok dengannya. Percayalah” ucap Luna begitu bersemangat.

Edgard hanya bisa membuang nafas berat.

“Mom, aku tidak tau apakah bisa. Karena Ed selalu disibukkan dengan pekerjaan”

“Percaya pada Mom. Sungguh”

“Hahh.. Baiklah Mom. Tapi.. Ahh.. Baiklah. Ed menyerah” kata Edgard dengan enggan.

“Bagus. Sekarang, apa jadwalmu?” tanya Luna dengan nada penuh kelegaan

Edgard melihat arloji di tangan kirinya, “Sebentar lagi aku ada meeting dengan perusahaan-perusahaan besar untuk membangun proyek baru di Oxford Mom”

“Baiklah, kau berangkat saja. Mommy sudah tidak membutuhkanmu” kata Luna dengan nada geli

“Ahh baiklah Mom. Aku tidak dibutuhkan lagi” gerutu Edgard kesal.

Luna tertawa, “Bagus bagus. Apakah kau sudah sarapan Ed?” tanya Luna.

“Sudah Mom. Baiklah, aku akan berangkat. Sampai jumpa Mom. Sampai besok” ucap Edgard. Edgard segera berlalu meninggalkan ruangan setelah selesai berbincang.

“Ya ya terserah. Jangan lupa besok sarapan di sini dan seterusnya! ” teriak Luna dengan semangat.

Edgard hanya mengacungkan jempol tanpa membalikkan badan sebagai jawaban. Edgard berjalan menuruni tangga satu persatu yang terbuat dari marmer. Keluar dengan langkah tanpa emosi dan muka dinginnya. Lagi-lagi dengan tatapan mengultuskan para pengunjung wanita maupun gadis yang ada di sini, tentu saja pengecualian untuk para laki-laki. Mereka sangat malu menampakkan rupa mereka yang pasti akan kalah telak bila dibandingkan dengannya, terbukti dengan mereka yang berusaha menutupi ataupun menyembunyikan rupanya dengan apapun yang ada di depannya. Buku, laptop, kopi, teh, dan barang mati lainnya.

Siapa yang tahu? Luna sangat gembira dan hampir melompat-lompat dari lantai kalau saja Ia tidak malu dengan umurnya. Akhirnya sebagai pelampiasan, Ia hanya merentangkan tangan dan segera duduk di kursi besarnya dengan senyum yang sangat lebar. Akhirnya Ia sekali lagi mengalahkan Edgard yang sangat keras kepala seperti dirinya. Ia belum pernah sangat bahagia saat bisa mengalahkan Edgard. Ini berbeda, berbeda dengan sebelumnya. Tentu saja, siapa yang tidak bahagia mendengar anaknya yang super dingin, cuek, dan keras kepala akan mulai mengenal seorang gadis perawan dan Ia akan mendapatkan seorang cucu yang tampan ataupun cantik?. Semua Ibu mendengar hal ini pasti akan bahagia.

Luna hanya bisa berdo’a dan berharap agar Edgard bisa jatuh hati pada gadis pilihannya. Berharap besar pada gadis itu agar hati keras Edgard bisa lunak. Luna tidak tahan dengan sikap anaknya yang selalu saja menjauhi para wanita namun mendekat bila hanya butuh untuk seksnya. Luna tidak tahan bila Edgard hanya berkutat keras pada perusahaannya tanpa seorang gadis di hidupnya. Pulang tanpa ada yang menyambutnya, tanpa ada yang memanjakannya, tanpa ada yang mendukungnya ketika sedang rapuh, tanpa ada yang merawatnya ketika sakit. Luna tidak bisa membayangkan hidup tanpa sebuah perasaan cinta. Edgard bagaikan robot yang hanya tau bekerja tanpa mengenal perasaan.

Luna mengetahui, hati Edgard sungguh sakit karena kematian Daddy, Kakak, dan adiknya yang begitu kejam. Siapa yang tidak terluka karena itu semua? Yang Edgard butuhkan saat ini hanyalah sebuah cinta dan kebahagiaan. Cinta, ya, tentu saja cinta.

Tawa bahagia Luna lama kelamaan lenyap dan digantikan dengan setitik bening yang dipenuhi emosi dan kesakitan di sudut matanya. Pandangannya sungguh buram karena matanya yang penuh akan air mata. Karena air mata yang sudah penuh, meneteslah kristal bening kesakitan dengan perlahan turun di pipinya yang halus. Luna pun juga merasakan sakit luar biasa. Suaminya, kekasih tercintanya dan anak-anaknya dibunuh secara keji tak tertahankan. Hatinya sangat sakit, hatinya kosong. Sungguh sakit.

“Lucas, Sean, Claire, aku sungguh merindukan kalian. Ohh. Aku bisa gila” ucap Luna dengan suara bergetar.

🔪🔪🔪

Ngakak bat dah, lucu bgt ni anak sma ibu.

To Be Continued

❤️❤️❤️

slsblchan-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MI ESPOSO PSICOPATA ✅ (ON GOING)  (VOL. I) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang