truth or dare barbar

898 146 24
                                    

balik lagi ke juni 2022, pukul 05.30

alarm berbunyi. sudah pasti dua makhluk yang mengisi bangku belakang terbangun duluan.

melihat dua anak di depan masih tidur dengan mesra (?) galang jadi cringe sendiri. "yang satu friendzone, ceweknya baru putus dari pacarnya," kata galang sambil cekikikan. janice malah mukul kepala galang, "hush, julid lo, bangunin jangan? suruh tukeran ke belakang soalnya nanti siangan dikit check in hotel,"

"eh curuts, bangun... mau liat sunrise nggak?" janice udah nepuk-nepuk pundak charlene kemudian cewek tiang berponi itu melek bentar sebelum benar-benar terbangun dari tidurnya, "oh udah mau sunrise ya?" tanyanya dengan otak masih loading. "hooh, bangun dulu maneh,"

sekarang galang yang iseng, "biarin si dapid, ngantuk dia." katanya kemudian keluar dari mobil sambil bawa kamera. "ayo lah," dilanjutkan janice. "tungguin, gue bangun nih." kemudian cowok yang mirip kelinci itu ikutan duduk dengan mata yang masih merem.

"badan sih bangun tapi matanya merem sama aja bohong, kampret," ujar galang sambil tertawa. david membuka kedua matanya sejenak, "hah, ya maap" gumamnya. langsung saja charlene membalasnya dengan membuat video david mengigau.

mereka berempat mengambil posisi untuk melihat matahari yang datang dari ufuk timur. akhirnya mimpi kura-kura ninja terwujud satu, melihat sunrise bersama dan berlibur sejenak dari kesibukan mereka. semuanya memiliki impian dan harapan yang akan mereka doakan ketika matahari terbit.

matahari mulai menampakkan sebagian sinarnya. keempatnya menyampaikan rasa syukur kepada pencipta dan tentunya melepas lelah dengan melihat cantiknya sang fajar ketika menampakkan diri. mereka memohon apa saja yang menjadi keinginan mereka.

keempat sahabat ini tidak akan melupakan apa yang telah mereka lihat. konon katanya, jika punya permintaan, mereka bisa menyampaikannya di saat matahari terbit.

"euy, lo pada punya wish apa nggak?" tanya galang singkat.

"wish gue simple, kita bahagia dan bisa menggapai impian kita nantinya," tegas janice terlihat serius.

"kalo elo, ibu jurnalis?" charlene hanya menampakkan lesung pipitnya seolah berpikir, "satu aja sih, gue cuma pengen apapun yang terjadi, kita jangan saling pergi ya guys. bahkan gue mau sampai tua kita gila-gilaan kaya gini," semuanya masih saling merangkul sampai david nyeletuk, "beneran saiko lo,"

"puas-puasin dah liat sunrise, nanti gue ceburin lo," ujar david iseng dan udah narik charlene ke arah pinggir pantai. kemudian kepala david jadi sasaran timpukkan sendalnya charlene, "sembarangan lo bodat!"

dasar anak-anak barbar.

****

pukul 08.00

sekarang matahari sudah terbit dan tentu saja giliran galang dan janice yang terjaga untuk menemukan penginapan mereka sementara charlene dan david tertidur di bangku belakang.

"mesra amat mereka berdua tidurnya," komentar galang yang sedikit melirik ke arah kaca spion. posisi tidur mereka benar-benar random, charlene rebahan terus kepalanya ada di paha david sementara david duduk dengan ekspresi aneh dan badannya condong ke arah pintu sebelah kiri. "capek kali semaleman bangun... tunggu aja, nanti siangan mereka pasti bangun,"

"jadi mau ke hotel dulu aja ya?"

"ambigu lo ngomong gitu, bangsat... beneran akhlakless ya lo lang," balas janice enteng. abis itu dia malah ketawa-ketawa. galang cuma senyum kecut sambil bawa mobilnya.

perjalanan kali ini bikin mereka jadi semakin dekat. tiga tahun mereka berteman dan sekarang sudah mau masuk tahun ke empat.

"euy! ini mau check in ke cottage, bangun dulu atuh!" charlene yang pada dasarnya pelor tidak mendengar ucapan janice bahkan tidak merespon cubitan di pipinya.

[1] C E R I T E R A ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang