nostalgia masa SMA: undian berhadiah amsyong

374 70 7
                                    

Mari kita putar balik ke Januari 2019...

focus:

focus:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini wali kelas mereka akan membagi denah tempat duduk bagi anak kelas 10 IPS 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini wali kelas mereka akan membagi denah tempat duduk bagi anak kelas 10 IPS 1. Charlene benar-benar malas kalau ia mendapatkan orang menyebalkan yang selalu saja meminjam bolpennya dan tidak pernah dikembalikan.

Entah apa lagi yang akan terjadi di tahun pertamanya di SMA kali ini. Siswa siswi dibagi menjadi dua, guru mereka membuat undian berisi nomor yang akan menentukan urutan anak-anak duduk sejumlah pasangan meja yang ada.

"Denah ini akan efektif sampai menjelang akhir tahun pelajaran ya anak-anak!" tegas sang guru lalu mulai membagi ke beberapa anak yang sedang berdiri mencangklong tas mereka.

Kini, giliran anak cowok yang memilih tempat duduknya. David mendapat tempat duduk kedua dari belakang dan berada tepat di bagian tengah persis di bawah proyektor.

Setelah anak cowok dibagi tempat duduknya oleh guru mereka, tibalah giliran para cewek mendapatkan nomor undian yang akan membawa mereka mendapatkan pasangan anak laki-laki atau bangku kosong yang mereka inginkan.

"Charlene, pilih nomor undiannya," perintah ibu guru kepada Charlene yang terlihat gugup sekilas. Matanya mengilatkan kekhawatiran ke arah Janice yang tersenyum setelah mendapat bangku kosong di belakangnya David.

"Bu, saya dapet nomer 8," ujarnya singkat sambil mencangklong tasnya. Alisnya terangkat begitu sang guru berkata, "Oke, nomor 8 berarti kamu duduk di sebelah David."

Semua anak di kelas kembali tersenyum dan ada yang tertawa penuh arti. Bahkan ada yang tidak segan berteriak, "Cie! Berduaan lagi!"

Charlene jadi malu rasanya.

Anak laki-laki dengan fitur wajah tengil itu kembali tersenyum penuh kemenangan. Kapan lagi dia bisa duduk bersama orang-orang baik di sekitarnya?

Entah ini sebuah keberuntungan atau sumber masalah baru bagi Charlene. Kalau disebut sebagai keberuntungan, David adalah anak yang pandai dan tentu saja ia senang duduk bersama sahabatnya yang satu ini. Namun tetap saja, pasti akan terdengar seperti bencana jika mereka melakukan kegilaan di kelas lagi. Ia jadi ingat ketika awal tahun pelajaran dikeluarkan dari pelajaran Sejarah karena tertawa terpingkal-pingkal bersama David.

"Ya elah, lo lagi... lo lagi," goda sang pemuda Wijaya sambil tertawa kecil. Charlene menyimpan tas dan bukunya di loker sambil menatap tajam ke arah temannya, "Awas aja kalo macem-macem, gue gebuk lo, Pid," ketusnya sekilas.

"Aku diam-diam suka kamu! Cie.... bakal jadi pasangan hits IPS 2018-2019 nih!" goda salah satu anak kelasnya yang dikenal suka mengganggu tersebut. David sudah melemparkan tatapan tidak suka kepada orang itu untuk berhenti mengganggunya.

"Enak banget ya Lene duduk sama cogan IPS kita, kalo mau tukeran sama gue gapapa kok," tawa salah seorang gadis yang terdengar menyebalkan.

Charlene menarik napas panjang kemudian membuka buku sketsanya. Sepertinya hari ini akan menjadi panjang karena orang akan bertanya ribuan pertanyaan padanya tentang David dan hubungan mereka.

****

Jam istirahat pun tiba, Charlene kembali menutup buku sketsanya dan melihat kalau Janice sudah pergi ke kantin sekolah duluan. Gadis itu akhirnya memilih duduk sendirian di koridor sambil memakan bekal yang dibawakan sang kakak.

Pertanyaan anak-anak kelasnya benar-benar aneh, dimulai tentang dia yang dikatakan melakukan guna-guna sampai hal tidak rasional lainnya. Charlene jadi merasa kesal sendiri pada pertanyaan mereka.

Perasaan tidak enak dan mengganggu terus ada di dalam hatinya. Entah apa ini, tapi rasanya dirinya perlu waktu untuk memroses semua hal itu sendirian. Ada yang aneh, tapi Charlene sendiri jengkel mendengar semua orang  mempertanyakan hubungannya dengan sang sahabat.

"Nih, es krim. Gue tau lo pasti bete gara-gara ditanyain masalah denah," tebak David sambil duduk di samping Charlene yang masih memutar bolpoin di tangannya. Selain absen bersebelahan, denah ini akhirnya mempertemukan keduanya kembali.

"Capek anjir Pid, masa gue dikatain pake pelet biar bisa duduk sama lo... gak rasional deh cewek-cewek kelas tuh,"

"Gue kan ganteng, pasti mereka sirik lah sama lo... lagian gue gak suka kok sama mereka... Mending sama tipe orang yang kaya lo," celetuk David. Gadis berambut sebahu ini kembali mendelik, "Yang kaya gue? Wah anjir udah gila lo ya Pid,"

David kemudian terbatuk-batuk sejenak kemudian ia menjelaskan, "Maksudnya... yang pinter, baik, gila pada tempatnya kaya lo... tapi," tuturnya kemudian membuat Charlene melipat tangannya di depan dada sambil menghabiskan sisa es krim di tangannya, "Tapi apa coba?" tanya sang gadis penasaran.

David tertawa, "Gak dekil kaya lo, Charlene!" Lelaki itu tertawa dengan puas. Charlene langsung memukul punggung si lelaki Wijaya sambil tertawa remeh, "Sialan! Pake ngatain orang lagi, anjing," serunya kesal.

David meringis dan berseru, "Sakit monyet! Eh, sekarang gue juga udah famous kaya lo... gue udah sering menang basket dan lomba dance," tuturnya sembari masih misuh-misuh.

Charlene kembali mendengus lalu tersenyum mengejek, "Dih, sombong lo... baru juga tiga kali dipanggil kepala sekolah karena menang lomba," ledeknya tidak percaya.

David hanya tersenyum puas, "Yang penting gue ganteng, ahay!" serunya lalu melahap semua bagian dari es krim milik Charlene. "Heh, aing baledog ku penghapus papan tulis ya!" pekiknya kaget sambil bersiap akan menampar wajah sahabatnya.

Entah sampai kapan mereka akan begini... sampai kuliah pun mereka tetap seperti ini.

Akankah mereka akan beresonansi nantinya?

*****

Hello! I'm back!
Ternyata David Charlene pernah satu bangku juga pas SMA... Kira-kira apa lagi ya nostalgia masa SMA yang akan muncul di bagian lainnya? Jangan lupa vote dan komentar di bawah ya!
Sampai bersua kembali di bagian berikutnya
-crayeols

[1] C E R I T E R A ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang