Anak Baru

19.5K 240 14
                                    

Haii haiii...
Sudah lama yaa tidak update. Karena musibah korona ini akhirnya author agak longgar dan gabut sehingga ada mood buat nulis.

Masih setia nungguin kisahku kan?
Oke langsung aja yaaa..

Eh jangan lupa, author mau ngingetin buat temen-temen yang mungkin punya bf atau pasangan untuk jangan mantap2 dulu yaa.. Wkwk jaga kesehatan dulu dan semoga virus ini segera menghilang dari bumi..

Langsung baca yukkk

~~~~~~~~~~~~~~

Selama setahun lebih hubungan terlarang dalam pesantren dengan tiga orang yang pernah aku ceritakan di part sebelumnya. Mungkin sudah tak terhitung aku melakukan kembali aksiku dengan mereka tentu saja tidak ada yang tau mengenai ini kecuali kalian yang membaca ceritaku ini.

Kembali lagi, namaku Rendy umurku kini 20 tahun cerita yang akan kutuliskan adalah cerita sekitar 3 tahun yang lalu. Ketika itu aku masih berada di bangku SMA, dan sesuai judulnya, Ini kisahku dengan anak baru di pesantren.

Namanya Fandi, ketika itu ia kelas 3 smp, semula ia hanya bersekolah di sana dan tidak mondok. Namun dikelas 3 smp entah apa alasannya ia akhirnya juga mondok. Aku sudah memperhatikannya sejak lama, hanya saja aku tidak bisa mendekatinya karena berbeda gedung sekolah dan juga ia tidak mondok.

Fandi ini bisa dikatakan bintang sekolah di smp, karena ia pintar dan juga tampan tentunya. Fandi rangking satu di setiap semesternya. Banyak cewek cewek mendekatinya, namun setau ku selama smp dia tidak pernah berpacaran.

Awal Fandi mondok, aku tidak terlalu akrab dengannya. Kami hanya saling tau saja tetapi tidak saling ngobrol. Palingan hanya tersenyum saja ketika bertemu.

Aku sangat grogi didepan orang yg selama ini aku sukai. Karena rasanya beda dengan Kang Aris, Riski maupun Fajar. Dengan ketiga orang tadi bisa dikatakan aku nafsu dengan mereka. Tetapi berbeda dengan Fandi, aku merasa lebih ke rasa suka dimana aku hanya ingin bersamanya, menyukainya.

Hingga di suatu malam, ketika aku sendirian di serambi masjid sedang belajar. Fandi datang bersama 2 orang temannya, mereka juga sedang belajar karena kulihat membawa buku sekolah. Aku diam saja dan kembali fokus belajar.

"Ngerjain tugas, bang?" Tanya Irul teman Fandi yg sudah lama kenal denganku.

"Ehh iya rull" jawabku.

"Tugas apaan, bang?" Sahut Alfan salah satu dari mereka.

"Ini matematika"

Fandi hanya diam namun mata kami sesekali tertaut. Aku memahami mungkin karena kita belum kenal jadi agak canggung, berbeda dengan Irul dan Alfan yang sudah lama mondok disana.

"Wah kebetulan bang. Ajarin dong" pinta Irul

Aku memang cukup dikenal sebagai siswa yang pintar disekolah. Karena ketika sekolah selesai aku juga mengisi les untuk adik-adik sd maupun smp di pesantren.

Aku berfikir sejenak, karena tugasku sudah selelasi juga akhirnya aku memutuskan mengiyakan permintaan itu.

"Oke deh yang mana?" Ucapku kemudian mendekat ke mereka bertiga.

"Ini bang" ucap Alfan menunjuk salah satu soal matematika. Rupanya tentang persamaan kuadrat yang sudah ku kuasai dan masih kuingat saat itu.

"Ohh inii.. Ini ada trik mudahnya.. Jadi gini... Bla bla bla..." Aku menjelaskan panjang lebar kepada mereka, aku memperhatikan ekspresi mereka dan masih tampak kebingungan. Namun tidak dengan Fandi, ia mengangguk angguk seakan paham.

Kisah Pengalaman Pribadi (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang