Sidiq 3

25.3K 378 29
                                    

Oh ya, sebelum lanjut ke cerita, aku mau klarifikasi sedikit. Namaku Rendi, saat ini umur ku 20 tahun yaa bukan anak smp lagi. Soalnya kemarin ada yang komen kalo masih anak-anak. Aku saat ini kuliah di PTN yang lumayan bagus lah di jateng.

Udah itu aja.. Next cerita...

Ketika kenaikan kelas 9, seluruh kelas di acak lagi sehingga aku berpisah dengan Sidiq. Aku di kelas 9i dan Sidiq di 9f.

Mulanya aku sedih karena tiap pelajaran tidak ada Sidiq yang bermain-main denganku. Kami jarang ketemu di sekolah tapi ketika pulang masih sering ketemu.

Tapi untuk mengulang kejadian-kejadian sebelumnya sudah hampir tidak pernah kami lakukan di kelas 9 ini. Sidiq sudah punya geng baru, geng orang-orang nakal. Sebenarnya aku nggak suka, dan sudah pernah memperingatkan Sidiq tapi tetap saja.

Aku sering melihat Sidiq di hukum saat upacara bendera, di keluarkan dari kelas oleh guru, dan sering nongkrong di kantin ketika pelajaran.

Aku sangat sayang sebenarnya dengan Sidiq. Kalian semua pasti tau rasanya di buat baper dengan cowok yang sangat kalian sukai tapi perasaan yang kalian miliki tak terbalas. Hanya melihat dia tersenyum, nyaman berkawan saja sudah sangat bahagia bagiku.

Tak terasa kelas 9 hampir berakhir dan menyisakan UN saja. Sudah menjadi tradisi kita akan bersalaman dengan seluruh isi sekolah untuk minta doa restu.

Aku bersalaman dengan Sidiq ketika aku memasuki kelasnya. Ia nampak biasa saja dan tersenyum padaku.

"Lo kok jarang main sama gue sih?" Tanyaku

"Maaf lah.. Kan kita sama-sama sibuk"

"Hmm.. Gimana persiapan ujian lo?"

"Udah siap gue mah" jawab Sidiq dengan percaya diri. Padahal aku tau ia tak pandai dalam pelajaran.

"Hai, Ren.. Gue minta maaf ya kalo ada salah" ucap Bagas yang tiba-tiba nimbrung di pembicaraanku dengan Sidiq.

"Iya gas.. Gue juga" jawabku kemudian tersenyum.

"Ayoo diqq, kita ke markas dulu" ucap Bagas kepada Sidiq.

"Yukk.. Yokk Ren ikutan" ajak Sidiq padaku. Namun aku menolaknya dengan halus.

"Yaudah kita duluan, Ren" ucap Bagas kemudian pergi dengan Sidiq.

Aku kemudian menyadarai banyak rumor yang masuk ke telingaku. Bagas adalah teman baik Sidiq saat ini. Entah apa yang membuat mereka jadi dekat. Tapi kata anak-anak lain, mereka sering mabok, balapan liar dan nongkrong-nongkrong gak jelas.

Bagas itu tampan, kulitnya putih, wajahnya baby face banget, lumayan tinggi dengan rambut cat pirang. Idaman sekali bagi para wanita dan orang sepertiku. Namun aku tidak suka dengan Bagas, karena secara tidak langsung ia menjauhkan Sidiq dariku.

~~~~~~~~~~~~~~

Unas pun berakhir dan libur di mulai, namun aku kembali seperti ketika kelas 7 dan 8 sebelum mengenal Sidiq. Hariku kosong, tanpa seorang teman pun.

Aku scroll beranda fb ku tiap hari, semua orang liburan dan bermain dengan teman-temannya. Sementara aku hanya diam di rumah.

Hingga datang inbox dari seseorang yang belum berteman denganku. Aku lihat profilnya, ternyata Bagas.

Ren, mancing yukk!!

Tumben sekali fikirku..

Kemana, gas ??

Ke waduk aja.. Ntar gue ajak Sidiq.

Kisah Pengalaman Pribadi (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang