Malam Selanjutnya

23.8K 304 64
                                    

Di keesokan harinya Riski bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di malam hari. Itu membuatku lega, karena tak harus menghawatirkan bila Riski mungkin akan mengadu ke senior.

Ketika itu hari jum'at seperti biasa semua santri melakukan bersih2 seluruh area pesantren. Mulai dari ruang kelas, asrama, dan lainnya.

Saat itu aku membantu Kang Aris untuk mengangkat pasir dari sungai untuk di bawa ke depan kelas. Aku sangat senang bila gotong royong seperti ini. Kadang aku dapat menikmati keindahan tubuh para pria yang telanjang dada, terlihat lebih sexy dengan keringat yang mengucur.

Tak terkecuali kang aris yang sangat sexy. Aku tak dapat menahan pandanganku terhadap perut indah kang aris. Aku selalu mencuri pandang ke arah perut kang aris dan juga jendolan celananya. Ingin ku ulangi kejadian di kamar mandi namun belum ada kesempatan lagi.

"Kang nanti habis ini mandi bareng yaa?" Ucapku

"Oh oke ren" jawab Kang aris sambil mengangkat karung berisi pasir, sehingga nampak ketiak kang aris yang jantan itu.

Aku tak sabar untuk segera menyelesaikan tugas ku dan bisa mandi bareng kang aris lagi. Fantasiku sudah kemana-mana membuat kontolku sedikit horny.

Ku pandangi terus badan kang aris yang perlahan menjauh menuju tempat ia mengumpulkan pasir.

Plakkkk..

Seseorang menepuk pantatku dari belakang. Saat aku menoleh ternyata si Fajar. Alangkah terkejutnya aku, fajar sangat sexy siang itu. Wajahnya bercucur keringat membuatnya lebih tampan.

"Ehh elu jar" ucapku

"Lu semalam ngapain sama riski, ren?"

Aku kaget, ternyata fajar masih ingat kejadian semalam. Ku pikir dia tidur kembali.

"Ngapain emangnya?" Aku bertanya balik, agar tau apa yg fajar ketahui.

"Kontol riski di mulutmu" jawab fajar dengan santai.
Membuatku tak tahu harus bilang apa.

"Ren, ayoo mandii!!" Teriak kang aris dari depan kamar mandi.

Aku langsung buru-buru menuju kang aris, menghindari fajar. Aku sangat takut, ternyata fajar tau kejadian semalam. Banyak fikiran yang akhirnya membuat fantasi ku kepada kang aris yang sebelumnya memuncak tak terealisasi.

Aku hanya mandi biasa dgn kang aris, padahal tadi aku berencana mengulang kejadian sebelumnya.

Aku sangat gelisah malam harinya, aku tidak berani tidur di kamar ku karena takut ketemu fajar dan ia bertanya kembali. Aku memutuskan mencari kang aris dan tidur di kamarnya.

Namun kang aris juga tidak ada di sana, kata temen sekamar kang aris, ia pulang hari ini dan baru kembali hari senin.

Aku semakin galau karena kang aris tak di sampingku. Aku kemudian mencari tempat sepi, aku baringkan tubuhku di ruang kelas sekolah yang ketika malam tentu saja tidak ada orangnya.

Aku memejamkan mataku kemudian tertidur. Aku terbangun beberapa jam kemudian karena ku rasa ada orang yang memelukku dari belakang. Aku membalikkan badanku dan mencoba mencari tahu siapa dia. Ternyata Fajar.

Fajar memelukku sambil tangannya mengelus perutku, aku menolak dan mencoba melepaskan namun tak berhasil.

"Lu belum jawab ren. Semalam lu ngapain sama riski?" Ucap fajar tepat di telingaku.

Aku sebenarnya hanya takut kalau fajar cerita ke orang lain. Bisa2 aku di keluarkan dan di kucilkan.

"Lu jangan ngomong ke orang lain ya, jar" ucapku.

Aku membalikkan badanku, kemudian ku cium pelan bibir fajar. Nampak fajar terkejut namun tak menolak ciuman singkat itu.

Perlahan ku turunkan tanganku mencari kontol fajar. Saat ku genggam ternyata kontolnya sudah tegang. Ku buka sarung fajar dan celana dalam nya. kaget sekali aku, kontol fajar sangatlah besar untuk ukuran anak smp. Kira2 16 cm saat itu. Belum di tumbuhi bulu2 yang lebat.

"Ahhh" desah fajar ketika aku mulai mengocok kontolnya.

Aku yang terpancing kemudian melumat bibir fajar. Yang kali ini di balas dengan nikmat oleh fajar. Nafas kami memburu karena ciuman hebat itu. Sekitar lima menit kami berciuman.

"Lu suka jar?" tanyaku

"Emut punyaku kaya lu ngemut punya riski"

Aku kemudian menyurug fajar berdiri. Nampak kontol kuda itu tepat di hadapanku. Ku telan ludah sebelum ku mulai memasukkan kepala kontol itu dalam mulutku.

Hanya separuh kontol fajar yang mampu masuk ke mulutku. Ku jilati sambil ku kocok pangkalnya.

Fajar merem melek menikmati servisku. Tak lupa ku jilat pelernya yang tak kalah gede.

"Ahhh terusss renn.."

Aku semakin semangat mengoral kontol fajar, karena sangat lama dan belum ngecrot juga fajar berpindah tiduran. Tangan fajar yang semula diam kini meremas kontolku yang tegang dari tadi.

Aku semakin semangat mengoral dan mengocok kontol fajar. Setelah hampir 20 menit badan fajar mulai menggelinjang kesana kemari pertanda akan mencapai klimaksnya.

"Ahhh anjing enakk" racau fajar.

Fajar kemudian berdiri dan mencabut kontolnya dari mulutku. Ia pegang bagian belakang kepalaku kemudian mengocok kontolnya.

"Ahhh makann nihh renn" ucapnya kemudian..

Crotttt crottt crottt..

Sperma fajar banyak sekali ngecrott di wajahku dan meleleh ke lantai. Fajar lemas kemudian tiduran kembali. Mengatur nafasnya.

Aku mengelap sperma fajar di wajahku dengan sarung fajar. Aku masih dalam keadaan on.

Kemudian ku arahkan kontol ku kemulut fajar, ku kangkangi kepalanya. Fajar menolak namun aku terus memaksa fajar. Hingga akhirnya ia membuka mulutnya dan memasukkan kontolku.

Aku pompa kontolku maju mundur di mulut fajar, hingga ia tersedak. Semakin cepat dan cepat.
Hingga 5 menit saja aku merasakan kenikmatan luar biasa..

"Ahhhh... "

Crott crottt crott..

Sperma ku keluar di mulut fajar sebagian keluar melalui celahnya dan sebagian di telan fajar.

Badanku lemas kemudian aku tiduran di samping fajar.

"Enak jar" ucapku

"Iya ren" jawab fajar

Kemudian ia mencium bibirku, melumat dengan penuh rasa.

Kami kemudian tidur sambil saling memeluk. Kini aku memiliki Fajar ketika kang aris tidak ada.

Setelah kejadian itu sikap fajar sedikit berubah. Bukan berubah menjauh ia malah seperti menjagaku dan sering membantuku.

Aku tau umur fajar lebih muda dariku tapi alu merasa ia malah seperti kakak yang selalu menjaga adiknya. Membuatku makin nyaman dengan fajar.

Kami sering mengulang pengalaman ini, hingga fajar lulus smp. Aku pernah bertanya ke fajar soal orientasi seks nya. Dan dia menjawab bahwa ia normal hanya saja entah mengapa ia mau melakukaknnya dengan ku.

Aku tak ambil pusing oleh itu. Karena aku memang suka dengan fajar. Aku suka caranya melindungiku, caranya mengasihiku.

Itulah ceritaku mengenai fajar si hitam manis dengan kontol kuda. Masih banyak yg ingin kuceritakan ke kalian

Tunggu next part yaaa...
Jangan lupa vote+komen..
Dan juga follow agar update teruss...

Kisah Pengalaman Pribadi (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang