3. Hari Minggu

2.9K 174 4
                                    


Minggu yang dulu dengan sekarang mungkin berbeda dengan dulu. Jika biasanya hari minggu Dea, Agit dan anak anaknya selalu pergi ke taman pelita entah piknik, jalan jalan sore dan lain sebagainya. Atau hanya sekedar tertawa dan bercanda di rumah saja. Namun, sekarang setiap minggu hanya Dea dan anak anak yang piknik ataupun jalan jalan ke taman Pelita. Kadang kadang Jinan selalu bertanya kemana Agit namun Dea selalu menjawab bahwa "Ayah lagi kerja, sibuk banyak pekerjaan,"

"Mama ayah kemana akhil akhil ini dak pernah jalan lagi sama kita?"tanya Jinan dengan cadelnya pada ibunya yang lagi duduk di atas rerumputan.

"Ayah lagi kerja nak,"alasannya pada Jinan. Itulah alasan yang selalu Dea berikan pada putrinya.

"Selalu bekelja,'protes jinan bete mengetahui ayahnya tak pernah ada waktu untuk nya. Terkadang Atthar selalu membujuk adiknya agar mengerti pekerjaan ayahnya.

"Anak anak hari ini tante Raya dan tante Ihana ngajak kita pergi ke taman Pelita" beritahu Dea dengan girang kepada anak anaknya.

"Tante Ihana siapa, Ma?"tanya putra sulungnya.

"Teman mama,"

"Owh iya, aku dan jinan siap siap dulu ya,"ucap Atthar kemudian langsung menarik tangan adiknya untuk naik ke atas.

Sedangkan Dea pergi untuk menyiapkan beberapa bekal makanan. Setelahnya Dea naik ke atas menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Agit yang baru masuk ke kamar melihat istrinya lagi memakai kerudung penasaran.

"Mau kemana kamu?"tanyanya kepada Dea.

"Aku dan anak anak diajak piknik sama temen aku,"jawab Dea tanpa melirik kearah Agit.

"Piknik,kenapa gak ajak-ajak,"tanya Agit lagi.

"Emangnya kamu mau ikut, bukannya sibuk kerja,"sindir Dea tepat sasaran. Agit yang mendengar itu merasa bersalah.

pria bertubuh tinggi tersebut menghampiri istrinya seraya memeluk istrinya dari belakang.
Dea yang tiba tiba dipeluk seperti itu kaget namun, satu sisi Dea senang dengan perlakuan Agit. Bukankah hal tersebut berarti Agit masih perhatian padanya?

"Maaf ya selama ini aku terlalu sibuk kerja,"pinta Agit yang tampak tulus di mata Dea.

"Hm,"itulah jawaban Dea lalu melepaskan pelukan suaminya.

"Aku ikut kalian deh sebagai tanda minta maaf,"Dea melihat ke arah Agit setelah mendengar lontaran yang keluar dari mulut Agit.

"Beneran?"tanya Dea masih tidak percaya.

"Beneran, kalau gitu aku ganti baju dulu,"

"Oke aku tunggu diluar,"

Dan disinilah sekarang mereka, berada di taman pelita bersama keluarga temannya Dea.

"Haykal, lama tak bertemu kita,"ucap Agit pada Haykal,suami Raya.

"Iya bang," jawab Haykal.

Agit kemudian melirik ke arah pria berkulit hitam manis di samping Haykal.

Melihat hal tersebut Haykal kemudian berinisiatif untuk mengenalkannya pada Agit.
"bang kenalin ini Abral, suaminya Ihana,"kenal Haykal kepada Agit.

"Suaminya ihana?"gumam Agit dan Haykal mengangguk.

"Owh Ihana teman SMA Dea dulu,"

"Iya bang,"jawab Haykal kemudian mereka mengobrol santai hingga berlanjut pada permasalahan perkerjaan.

Sedangkan anak anak berlari ke sana sini.

"Abang pasti gak bisa kejar aku,"ucapan meremehkan dari Nella, anak Raya yang pertama.

"Siapa bilang?" Atthar merasa tertantang.

Disisi lain jinan dan Reysul bermain boneka sebenarnya hanya Jinan saja yang bermain, Reysul hanya duduk malas melihat Jinan bermain boneka.

"Dea besok kamu ada acara apa,"tanya Raya pada Dea yang sedang duduk didepannya.

"Hm besok ya ....kayaknya gak ada sih, emang kenapa?"

"Temenin aku check up mau gak,"pinta Raya sambil mengelus perutnya yang membesar.

"Okelah," jawab Dea. Mereka melirik sekilas terhadap anak anak mereka bermain. Terkadang Reysul sering bilang malas pada Jinan namun, tak dihiraukan oleh Jinan sama sekali, bahkan Jinan memasang wajah imut.

"Dea,"panggil Haykal kepada Dea seraya mengambil minuman.

"Apa,"tanya Dea pada Haykal sembari mengalihkan tatapannya.

"Temenin istri gue chek up dong,"pintanya dengan menangkup kan tangan ke dada.

"Tumben lo suruh sama gue kenapa gak lo suruh Ihana aja,kan dari SMA Ihana yang lo minta tolong,"sindiran halus Dea membuat Haykal meringis.
.

"Ah elo, gue minta baik baik," Haykal beralih tatapannya pada Ihana "lagian ihana apa bisa diminta tolong."

Mendengar itu Ihana langsung melotot "APA LO BILANG,GUE GAK BISA WOI! GUE UDAH PERNAH PUNYA ANAK KALI WALAUPUN SATU."

"Mampus gue udah bangunin macan"gumam Haykal sembari meringis.

"Udahlah Ihana sama saudara sendiri, Abral tenangin dulu istri lo,"ucap Dea pada Abral selepas tertawa melihat kelakuan Ihana.

"Siap bu," ucap Abral sambil memberikan hormat upacara. Dea hanya tersenyum menanggapinya.

Dea, Ihana,dan Raya memang bersahabat semenjak SMA begitu juga dengan Abral dan Haykal,makanya Haykal tak pernah sungkan meminta tolong sama Dea begitupun sebaliknya.

💔💔💔💔

Sepulang dari piknik Agit langsung bergegas pergi. Katanya ada bisnis yang harus diurus.

apakah sebegitu penting bisnis, daripada kumpul bersama keluarga 'batin Dea sedih padahal hari minggu mereka selalu menghabiskan waktu bersama sama.

Dan sekarang disinilah Agit berada di cafe Askara. bisnis yang dimaksud Agit adalah bertemu dengan Riri.
"Aduh sayang lama banget, aku udah setengah jam nunggu tau gak sih"ujar Riri manja pada Agit.

"Iya sayang maaf,kamu tau aku ini punya istri di rumah,"jelas Agit agar Riri mengerti akan statusnya.

"Yaudah kalo gitu tinggalin aja istrinya demi aku,"ucapnya enteng tanpa merasa bersalah. Mendengar hal tersebut Agit hampir marah namun, pria tersebut bersikap sabar. Agit berfikir mana mau wanita diduakan sekalipun ia yang kedua.

"Sekali lagi aku minta maaf, sayang,"pinta Agit tulus .

"Oke, aku maafin kamu,"jawab Riri menghela nafas panjang.

"Ngomong ngomong gimana lanjutan persidangan hak asuh anak kamu,"tanya Agit pada Riri setelah Riri menyeruput minumannya.

"Yah gitulah, mas Faras masih bersikeras untuk mengambil hak asuh Endi,"jelasnya panjang lebar.

Kalo kalian berfikir Riri seorang gadis,kalian salah besar karena Riri adalah seorang janda beranak satu. Riri berpisah dengan suaminya setahun yang lalu. Faras suami Riri menceraikan Riri karena Riri hanya menjadikan dirinya pelampiasan.

"Hm,Ri,"panggil agit pada Riri yang sedang berkutat dengan handphone nya

"Apa,"respons Riri tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

"Aku boleh tanya sesuatu gak?"tanya Agit hati hati.

"Tanya aja kali sayang,"Riri menatap Agit sekarang.

"Kalau boleh tau penyebab kamu cerai dengan Faras?"

"Ck ngapain kamu bahas dia,bete aku dengernya,"melihat raut wajah Riri berubah, Agit jadi tak mau membahas hal tersebut.

Disisi lain Ihana lagi lagi melihat mereka jalan berdua.

Ada hubungan apa mereka?
--_-_-_-_-_-_--_-__-_-_-_-----_-_--__-_-_-_-_-_-_--

Halo ....

Seru gak ??

Kalo kalian suka sama ceritanya jangan lupa di vote and coment.

Tay tay tay

Happy reading ❤️❤️

Seindah Warna PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang