・・・≫ bangchan, seungmin
seungmin adalah seorang pebisnis sukses dari abad 21, ia mengalami kecelakan dan terbangun ke dalam raga yang berbeda; di zaman yang juga berbeda
prequel-nya ada di buku ❬ Our Love is Great ❭
@staychanmin berjudul Flower Emp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Festival yang diadakan begitu meriah. Lampion bergelantungan di setiap sudut jalanan kota. Semua warga Ibu Kota keluar dari rumah mereka dan bersenang-senang.
Para pedagang berjejer dengan rapi membuka stan dagangan mereka. Anak-anak kecil berlarian sambil membawa mainan. Pasangan berjalan santai bergandengan tangan.
Sementara Chan dan Seungmin berbaur di antara warga yang berlalu-lalang. Dalam kerumunan itu, telapak tangan sang pangeran menggenggam erat tangan suaminya.
Jari-jemari saling bertaut dari balik lengan hanbok yang lebar. Tampak malu-malu.
Di saat seperti ini Seungmin berharap jika mereka sekarang berada di abad 21.
Setidaknya mereka bisa saling merangkul mesra tanpa harus takut dipandang dengan tatapan menghakimi.
Jika saja ia bisa membawa Chan ke zamannya, dengan begitu mereka bisa hidup bahagia di Amerika sana.
Sayangnya, tak sedikit pun keinginannnya itu dapat menjadi nyata.
Ketika jalanan menjadi semakin ramai, Chan menarik Seungmin pergi menjauh dari kerumunan orang.
Sebelah tangan mereka yang lain masing-masing membawa lampion putih dengan lukisan hewan dari tinta hitam.
Milik Chan bergambar serigala yang sedang mengaum di tebing jurang saat bulan purnama. Sedangkan milik Seungmin bergambar anak-anak anjing kecil yang sedang tidur bersama dalam sebuah keranjang.
Dan entah kenapa gambar itu terlihat cocok dengan pribadi mereka.
Tak jauh dari pusat Ibu Kota, di tempat yang tidak banyak rumah warga, terdapat sebuah kolam bunga teratai. Tempat tujuan Chan kecil saat ia sedang membolos latihan.
Juga tempat di mana ia dan Tuan Muda Ahn Seungmin dulu bertemu.
Untuk bisa menaiki perahu yang ada di sana, kedua orang itu berjalan melalui sebuah jembatan kayu.
Jangan tanya kenapa bisa ada perahu. Chan itu seorang Pangeran Mahkota omong-omong, ia hanya perlu menyuruh para abdinya untuk menyiapkan lebih dulu.
Chan mulai mendayung perahu mereka dengan pelan ke tengah kolam.
Sang rembuan yang menggantung di atas sana memantulkan kilau indahnya pada permukaan air. Dan dua lampion yang mereka bawa menambah terang suasana kolam.
Dinginnya air dan hembusan angin malam membuat udara di sekitar mereka terasa sejuk. Suara jangkrik dan hewan-hewan malam lainnya sesekali terdengar.
Seungmin mengulurkan jemarinya menyentuh air kolam yang sebagiannya dihias dedaunan lebar bunga teratai.
"Di sana," Seungmin menunjuk pinggiran kolam di arah selatan, "kau sering duduk di sana sembari melihat Tuan Muda Ahn berenang, benar 'kan?"
"Dia yang dulu sangat mirip denganmu. Sangat aktif," komentar Chan dengan senyum tipis; ikut melihat arah pandang suaminya.