・・・≫ bangchan, seungmin
seungmin adalah seorang pebisnis sukses dari abad 21, ia mengalami kecelakan dan terbangun ke dalam raga yang berbeda; di zaman yang juga berbeda
prequel-nya ada di buku ❬ Our Love is Great ❭
@staychanmin berjudul Flower Emp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teh bunga mawar tersaji dengan apik di atas meja. Uap hangatnya mengepul membawa aroma bunga yang harum dan khas.
Mawar adalah bunga kesukaan sang Baginda Permaisuri. Taman kecil di kediamannya bersama Kaisar bahkan dihiasi oleh berbagai macam bunga mawar.
Mengetahui hal ini, tentu saja Seungmin sudah lebih dulu memutar otaknya, dan secara khusus telah menyiapkan hadiah untuk sang Permaisuri.
Hadiah kecil berupa parfum dari ekstrak bunga mawar.
Dan benar saja. Sang Permaisuri begitu menyukainya, meski tidak secara langsung menunjukkan perasaan senangnya melalu sikap ataupun ucapan.
Namun dari kilau matanya dapat terlihat jelas.
Bahkan intonasi sang Permaisuri melembut secara perlahan ketika berbicara dengan Seungmin.
Dan netra jeli seorang observan seperti Seungmin mampu menangkapnya. Ia mengerti, bagaimana pun seorang Ratu tetaplah Ratu.
Tingkah laku dan tutur katanya harus kias dan tidak seharusnya gamblang dalam hal-hal tertentu.
Yang Mulia Permaisuri memiliki martabat dan harga diri sebagai seorang Ratu yang harus ia jaga.
Ditaklukkan oleh Seungmin hanya karena sebotol parfum benar-benar sebuah kekalahan telak.
"Kudengar produk parfummu sangat digemari warga Ibu Kota, terutama para wanita yang dari dari keluarga terpandangan. Yang Mulia Puteri Mahkota, bagaimana caramu membuat parfum ini?"
Sang Permaisuri menyesap teh mawarnya setelah bertanya dengan halus, seolah pertanyaan itu adalah bagian dari perbincangan mereka.
Hanya Seungmin yang menyadari ada makna tersirat dari pertanyaan itu.
Apa Yang Mulia Permaisuri sedang menginterogasi betapa hebat dirinya?
Seungmin tidak masalah. Sungguh.
Justru yang membuatnya bingung adalah bagaimana cara ia menjelaskan kepada sang Ibunda Ratu dengan bahasa yang mudah dipahami?!
Tidak mungkin bukan jika ia berkata, "Kujelaskan sekali pun Anda tidak akan bisa mengerti, Yang Mulia."
Terlalu arogan dan cari mati namanya.
Setelah pertimbangan yang tidak terlalu lama, perlahan pemuda manis itu mulai menjelaskan cara mengolah parfum bunga.
Tidak secara prosedur tentu saja.
Sebisa mungkin ia menjelaskan dengan bahasa yang halus dan lugas. Juga dengan kosa kata yang dapat dimengerti oleh sang Baginda Permaisuri.
Bukannya ia meremehkan pengetahuan seorang Ratu. Bukan begitu.
Tetapi pengetahuan manusia abad 21 tidak dapat disandingkan dengan mereka yang dari 10 abad silam.