🍃Terakhir

432 58 2
                                    

Ayok sama sama pencet tombol bintang di kiri bawah ლ('ڡ'ლ) setidaknya menghargai dong, iya gak? Ehe ლ('ڡ'ლ)




Enjoy your day and don't forget to collect your vote!
















































Jae langsung terdiam. Jika saja kamu tidak sedang unmood seperti ini, mungkin ia akan segera mencekikmu karena sudah mengejeknya.

"Uhm, Bang." Panggilmu pelan.

"What?!" Sungutnya.

"Biasa aja, dong. Tau gue lagi unmood juga!"

"Oh sorry, ada apa adek abang yang tercinta?"

Kamu menatap Kakakmu, lalu menunduk, "Salah ya kalo gue jatuh cinta?" Lirihmu bertanya.

Sekarang Jae tahu, apa yang membuatmu bersedih. Ia langsung menepuk-nepuk pelan punggungmu.

"About your first love?"

Kamu mengangguk, "Really, i can't believe that he told me- " Ucapanmu berhenti dikala ucapan Jaemin yang masih terngiang di kepalamu.

Mati-matian kamu menahan untuk tidak menangis lagi. Tapi tidak bisa. Kamu kembali menangis.

"Jangan nangis di depan makanan, gak baik." Tutur Jae.

"Jae, I like him. I tried to hold it down but- but i can't."

Hatimu sakit. Sakit memikirkan bagaimana sia-sianya kamu menahan perasaanmu selama ini pada Jaemin. Jujur, kamu menyukainya- tidak- kamu mencintainya. Jaemin memperlakukanmu terlalu baik sampai kau jatuh hati padanya. Kamu memendam perasaanmu sama ini karena prinsip mu : "Gue bakal nyatain perasaan gue kalo gue udah dewasa." Itu.

"Hahhh, i knew this would happen." Lirih Jae berat.

Tentu dengan menangisnya kamu, membuat hati Jae ikut teriris. Ia tidak rela adiknya menangis dan tersiksa seperti ini hanya karena cinta. Cukup dirinya yang pernah jatuh karena cinta, katanya.

"Look at me." Tutur Jae, menangkup kedua pipimu agar kamu menatapnya.

"Don't worry, okay? You're my sweetheart. You'll forget him." Lanjutnya.

"Hey. You're a strong girl, right?"

Kamu mengangguk, "I am."

"If you a strong girl, don't cry, ok? Do you know how beautiful you are when you smile?"

"Udahlah, Bang. Gak usah sok gombalin gue." Kesalmu sembari menghapus air matamu.

"Ok,"

"Kalo gitu buruan makan, sebelum gue abisin." Titahnya.

"Gak mau nasi." Tolakmu.

"Maunya apaan kalo gak mau nasi? Gak boleh macem- "

"Mau lobster."

"Oke."


🍃


Matahari sudah mulai turun. Suhu udara mulai menurun seiring turunnya matahari. Hari menunjukkan sudah sore. Dan kamu masih bergelut dengan lobster yang ada di hadapanmu. Ah- mungkin- beberapa lobster yang ada di hadapanmu.

Lie Again : Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang