5

59 7 0
                                    





hari itu Matahari tengah berada di puncak tertingginya, siang yang hawanya terasa penat sekali membuat semua murid ingin lekas keluar dari kelasnya. Dan Tak lama yang ditunggu akhirnya tiba, bel istirahat akhirnya berbunyi juga. Tidak sampai satu menit kelas tersebut sudah hampir kosong lantaran muridnya sudah lebih dulu pergi, menyisakan beberapa saja yang masih mempunyai urusan yang belum selesai.

"beomgyu, ayo ke kantin" ajak yujin yang tengah memperhatikan beomgyu yang sibuk dengan handphone nya.

"ah sekarang aku tidak bisa pergi denganmu, aku ada janji dengan orang lain, maaf ya" beomgyu yang baru sadar bahwa ada yujin disamping nya hanya bisa memohon maaf.

"ya tidak apa-apa, kalau begitu aku pergi dulu" gadis itu menghela nafas dan mulai melangkah keluar kelas.

Sementara itu, tanpa diketahui oleh yujin, beomgyu tengah mengirim pesan pada seseorang.

"dia sudah pergi keluar"

"bagus"

Tanpa disadari Sebuah senyum tipis terukir di wajah si pembalas pesan tersebut.





***





Sepatunya berhenti tepat didepan kantin, yujin memandang sejenak tempat itu, entah kenapa selera makan nya hilang begitu saja, baginya sangat tidak menyenangkan kalau ia harus makan sendiri. Yujin berbalik dan memutar arah tujuan nya, ia penasaran dengan tiap sudut disekolah barunya ini, tak mau menunggu lama lagi gadis itu langsung pergi mengitari sudut demi sudut bangunan tersebut.

Ada satu hal yang yujin syukuri saat ini, tidak ada lagi tatapan aneh dari orang-orang yang berpapasan dengan nya. Harinya mulai kembali normal, begitulah pikirnya.

Langkah kaki gadis itu berhenti disuatu tempat, halaman belakang sekolah. Tidak ada yang menarik dari tempat itu, hanya ada beberapa bangku dan banyak pohon yang berjajar kesamping mengitari pagar sekolah membuat suasananya menjadi rindang, dan yang terpenting tidak ada satupun orang ditempat itu.

Senyum senang muncul diwajah yujin, ini adalah tempat yang sempurna baginya untuk mengefreskan pikiran nya sejenak dari penat nya belajar. Sejenak ia pejamkan matanya, membiarkan udara segar mengisi ruang paru-paru nya, udara ditempat ini jelas berbeda dengan didalam bangunan sekolah. Mata yujin yang terpejam seketika terbuka saat mendengar bentakan seseorang.

"BIARKAN AKU PERGI!!"

Yujin yakin sumber suara itu tidak jauh dari tempatnya sekarang. Dengan rasa penasaran gadis itu mengendap-endap dibalik pohon sambil matanya mencari dimana sumber suara tadi.

Gadis itu berhenti melangkah saat ia mendapati seorang murid yang sedang dikelilingi oleh 3 murid lainnya, segera yujin bersembunyi dibalik pohon sembari mengintip. Pandangan yujin fokus pada murid yang tengah dikelilingi itu, sorot matanya sangat ketakutan dan tak berdaya.

"kau berani juga membentak ku" ucap salah satu murid yang berada tepat dihadapan murid yang tengah ketakutan tersebut.

Ia menatap remeh, kemudian tersenyum sejenak memandang orang yang membentaknya barusan, setelah senyum itu hilang tanpa aba-aba murid tersebut meninju perut murid yang berada ditengah dengan sangat kuat, membuat yang dipukul langsung jatuh terduduk kesakitan.

Yujin yang menyaksikan nya langsung cepat-cepat menutup mulutnya yang hendak berteriak kaget, hampir saja ia ketahuan. Yujin akhirnya tau sekarang, pria yang berada di tengah itu sedang dibully oleh ketiga murid disekelilingnya. Jujur, yujin sendiri juga merasa ketakutan, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang mendorong untuk mencoba meghentikan ini semua. Kembali gadis itu mengintip ke empat orang tadi.

my senior || Choi soobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang