Mark dan Jeno sudah sampai di sebuah cafe, mereka memilih duduk di sudut cafe yang hanya terdapat tiga kursi dengan pemandangan menghadap sungai Han.
Jeno mengedarkan pandangannya sementara Mark menatap keluar jendela sambil memainkan korek api yang ada ditangannya.
Pesanan mereka datang, Jeno tersenyum dan beranjak dari duduknya. Memberikan tempat untuk seseorang yang tadi membawakan pesanannya.
" Apa yang membawamu kemari?" Suara itu, Mark memalingkan wajahnya. Memandang tepat di manik hazel favoritnya. Berusaha sekuat mungkin menahan air mata yang hampir meluncur tanpa permisi.
" Aku akan menemui seseorang di lantai bawah. Tolong selesaikan semua, aku tak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut." Ucap Jeno yang langsung meninggalkan Mark dan Haechan.
💚
" Aku merindukanmu sungguh." Kalimat pertama yang keluar dari mulut Mark. " Aku sangat bersalah padamu, tolong maafkan aku sayang!" Mark mengenggam tangan Haechan, tangan gadis itu terasa sangat dingin.
" Aku sudah memaafkanmu." Haechan memalingkan wajahnya, ia tak ingin kembali terpikat pada Mark. Ia tak ingin Nana kecewa.
" Kembalilah, aku mohon!" Ucap Mark, mengecup tangan Haechan. Air mata Haechan menetes lagi.
" Aku tak bisa Mark, Nana-"
" Aku tak peduli." Potong Mark, " Aku tak peduli dengan Nana, aku tak peduli jika harus diusir dari rumah dan aku tak peduli jika aku harus kehilangan jabatanku. Aku hanya tak ingin kehilanganmu lagi. Cukup dengan semua ini." Tegas Mark.
" Aku tak mau kau terus kecewa dan menahan sakit sendirian sayang, aku mohon padamu! Kembalilah, kita mulai semua dari awal. Aku akan mengatakan pada orang tuaku dan aku tak peduli apapun asal kau tetap ada disisiku."
Dering ponsel mengalihkan perhatian Mark dan Haechan, nama Nana tertera di sana, di panggilan masuk ponsel Mark.
" Angkatlah! Dia pasti membutuhkanmu." Haechan berusaha melepaskan genggaman tangan Mark namu pemuda itu menahannya.
Mark menerima panggilan Nana
" Ada apa Na?" Tanya Mark. " Maaf Na! Aku sedang bersama kekasihku sekarang. Sampaikan pada orang tuaku, malam ini aku tak pulang. Aku ingin memperbaiki hubunganku dengan orang yang paling aku butuhkan dan paling berharga dalam hidupku. Karena dia adalah alasanku menjadi Mark yang sekarang." Mark mengecup lagi tangan Chanda lalu mengecup puncak kepala gadis itu." Maukan kau menjadi kekasihku lagi, Haechan Lee?" Tanya Mark
Haechan mengangguk, dia tak ingin munafik. Hatinya memang sudah menjadi milik Mark Lee sejak dulu dan itu berlaku untuk selamanya.
💚💚💚
Dibawah sana, ada Nana yang meremas ponselnya dengan Jeno yang berdiri disampingnya. Nana menangis tentu saja,merasa dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.
" Jangan menyalahkan Haechan, dia yang mengenal Mark lebih dulu dibanding kau yang tiba - tiba datang ditengah hubungan mereka. Mau dengan cara apapun kau berusaha memisahkan mereka, kau pasti akan gagal karena perasaan mereka sangat kuat." Nana menatap Jeno penuh amarah.
" Bukankah kau mencintai Haechan? Kenapa kau melepasnya? Kenapa kau tak membantuku memisahkan mereka?" Amuk Nana, merasa kesal akan sikap santai Jeno yang tengah berdiri disampingnya.
" Aku memang mencintai Haechan lebih dari diriku sendiri, tapi aku tak mungkin menjadikannya istriku. Aku tak ingin dikutuk ayahku karena menikahi adikku sendiri." Jeno menampilkan senyum terbaiknya sementara otak minim Nana masih berusaha memproses ucapan pemuda itu.
"Hah?!"
" Mau menjadi kekasihku Na Jaemin?" Tanya Jeno menunjukkan senyum bulan sabitnya
"HAH?!"
END
Emang cuma cerita pendek 😂
Jangan minta nambah
Emang cuma gini ajaThanks buat yang udah ngeluangin waktu buat baca cerita gak jelas ini
Bye
Sampai ketemu di cerita lain
Kakak Jeno 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] The Reason ⚠️ Markhyuck GS ⚠️
De TodoAlasan Mark untuk berubah adalah Haechan NCT GS Mark Lee Lee Haechan Jangan dibaca nanti menyesal 🙄