12# Fakta tentang Beasiswa

58 11 0
                                    

.

.

.

.

.

.

"Huh! Betek deh! Gara-gara latihan buat pensi, gue ketinggalan banyak materi yang jadi bahan ujian mid!" keluh Jieun.

"Nggak ada latihan pensi juga lu bakalan nggak konsen kelas karna pacaran mulu ama Daniel, Eun!"

Jieun makin cemberut mendengar Hara menyebut nama pacarnya, "Gue berantem lagi sama Daniel!"

"Apalagi?"

Hara malas banget kalau uda Jieun cerita soal Daniel. Dia jadi nyesal uda nyebut nama cowok itu. Bukan karna Hara jahat karna membenci pacar sahabat sendiri, tapi sejak awal Hara emang nggak begitu suka Jieun pacaran sama Daniel.

"Ya apa lagi kalau bukan karna si Jihyo! Mentang-mentang mereka satu jurusan, satu tim perform juga di pensi, si Daniel makin sering deh ketemu dia... pake tiap hari antar jemput segala..."

"Eun, lu itu tau kan kalo dulu Daniel pernah naksir Jihyo? Dia ditolak gara-gara waktu itu Jihyo uda punya pacar? Lalu tiba-tiba tuh cowok nerima perasaan lu... Lu nggak pernah mikir apa, mungkin Daniel pacaran sama lu itu cuman buat pelampiasan?"

"Duhh... gue itu uda capek tau nggak denger lu atau Soonyoung ngomong soal itu..."

"Tapi kalau misalnya bener gimana? Trus kalau sekarang akhirnya Jihyo berniat balas perasaan Daniel gimana?"

"Masa Daniel setega itu sih sama gue? Gue uda ngelakuin berbagai cara biar Daniel itu bisa tambah sayang sama gue, Har!"

"Tapi yang namanya cinta nggak bisa dipaksa, Eun..."

Jieun diam. Dalam hati dia kesal dengan dirinya sendiri. Sahabat-sahabatnya sudah sangat sering memperingatkan agar Jieun nggak jadi bucin. Tapi entah kenapa Jieun selalu merasa Daniel adalah segalanya yang harus dia pertahankan. 

"Uda ah nggak usa bahas Daniel!" gerutu Jieun. "Ngomong-ngomong lu ke mana semalam? Kok nggak pulang?"

"Kekunci gue di ruang himpunan..."

"Kekunci gimana?"

"Ya kekunci... gue lagi di dalam ruangan sama Wonwoo buat ngambil sesuatu. Tiba-tiba aja ada yang ngunci kita dari luar..."

"Wonwoo? Jadi lu semalaman sama dia di ruang himpunan? Sampai pagi?"

"Nggak usa kencang-kencang juga ngomongnya, Lee Jieun..."

"Panjang umur tuh. Baru diomongin orangnya nongol!" sebut Jieun menunjuk pojok kantin.

Hara berbalik. Melihat Wonwoo di sana sedang makan bersama Chaera. Chaera tampak memeluk sejenak Wonwoo sebelum akhirnya pergi, mungkin untuk pesan makanan.

"Ckck... Kok gue malah sedih ya ngeliat nasib Wonwoo pacaran sama Chaera..." celetuk Jieun. Mereka berdua masih ngeliatin Wonwoo intens dari sini, "Kayak nggak ada bahagia-bahagianya..."

Hara menghela nafas panjang. Memperhatikan Chaera yang kembali ke mejanya dan duduk manis di sebelah Wonwoo. Chaera tampak ingin menyuapi Wonwoo, tapi cowok itu malah menolak. Mereka pacaran. Tapi nggak kayak pacaran.

Dari lubuk hati Hara yang paling dalam, ingin sekali dia tanya ke Wonwoo. Kenapa bisa pacaran sama Chaera? Tapi Hara sama sekali nggak mau mengeluarkan pertanyaan itu ke siapapun, bahkan ke Jieun. Karna dia takut, pertanyaan itu akan terkesan seperti dia nggak suka sama hubungan mereka.

Padahal, bukannya dia dulu yang selalu merengek ke Wonwoo agar terima perasaannya Chaera? Makanya Hara nggak mau cari masalah. Meskipun makin lama, dia makin rindu moment-moment bareng Wonwoo.

Sweetest ThingsWhere stories live. Discover now