Halo! Part ini mungkin sedikit mengandung unsur 18+ jadi buat kalian yang mau baca harap menanggung resiko sendiri ya, buat yg masih dibawah umur harap pertimbangkan lagi, walaupun adegannya gak seberapa tapi aku tetep mau ngingetin aja buat bijaksana ya wkwkwkwwk 🌚🌚🌚🌚
Happy reading!💜
***
Jin seperti tersengat setelah pengutaraan yang diberikan oleh Haneul. Cuaca sedang hujan, ditambah sekarang Haneul sedang memeluk dirinya. Tidak ingin dilepas. Jangan lupa, gadis itu sudah mencium Jin barusan. Jin jadi ingin memberi penghargaan pada diri sendiri, lantaran masih bisa menahan hasrat nya yang sebenarnya sudah meledak sejak tadi.
"Aku ingin sekali berkencan. Tapi kau tahu, sekarang kau sedang mabuk, besok kau akan melupakan apa yang kau katakan malam ini" Jin melepaskan tangan Haneul yang melingkar pada pinggangnya
Haneul dengan wajah nya yang memerah mendadak menampakkan raut tidak suka "Kau menolakku? Astaga, kau sangat tega!"
Haneul tampak merubah ekspresinya menjadi sedih dan tiba-tiba terlihat tetesan air bening yang keluar dari matanya. Gadis itu menangis sesegukan dengan punggung tangan yang sesekali mengusap matanya.
"Kenapa malah menangis, Haneul?" Jin sungguh sabar sekali menghadapi Haneul sekarang, bahkan suara yang dikeluarkan nya sangat lembut sekali "Kau ingin berkencan?"
"A—aku tidak ingin! Aku be—berubah pikiran!"
"Tapi aku ingin. Ayo berkencan"
Haneul melebarkan matanya. Bingung. Bahkan gadis itu masih sesegukan, tapi ajakan Jin benar-benar diluar dugaannya
"Kenapa sekarang kau ing—"
Sungguh, Jin tidak bisa lagi menahan rasa gemasnya pada Haneul hingga dirinya buru-buru meletakkan bibirnya pada bibir milik gadis itu. Haneul sebenarnya tidak tahu, Jin sudah lama menaruh hati padanya.
Sebenarnya Jin berusaha mengumpulkan kewarasannya dengan menolak Haneul. Karena Haneul mabuk. Walaupun Jin sangat ingin berkencan. Tapi, saat melihat Haneul menangis, Jin kembali kehilangan kewarasannya. Bagaimana bisa Jin melewatkan kesempatan sekali seumur hidup begini? Melihat Haneul menangis dengan mata sayu memerah ditambah bibir yang terlihat basah sungguh membuat Jin lupa diri
Waktu rasa-rasanya berhenti. Hingga beberapa detik terlewat, Jin melakukan gerakan melumat disana. Awalnya Haneul terlihat terkejut, namun seiring berjalannya waktu Haneul terlihat bisa membalas ciuman yang diberikan Jin kepadanya. Mereka sama-sama menutup mata, seperti meresapi betul-betul hasrat yang sedang membuncah di dalam dada. Rasa manis pada bibir Haneul sungguh membuat Jin tidak bisa berhenti untuk mengecapnya. Jin sangat menyukai rasa manis dari jelly, tapi bibir Haneul merupakan sesuatu yang lebih luar biasa.
Hingga semakin lama, ciuman itu semakin menuntut. Udara yang tadinya dingin bahkan mendadak panas bagi mereka berdua. Suara-suara decapan terdengar semakin berirama. Bahkan tanpa sadar, Jin menyelipkan jari-jarinya diantara rambut halus Haneul agar memperdalam ciuman mereka. Jin seperti kecanduan. Haneul tampak kewalahan, dengan gerakan pelan tangannya mendorong pundak Jin sebagai isyarat agar diperbolehkan mengambil nafas sebentar
Namun bukannya memberi jeda untuk bernafas, Jin malah memindahkan bibirnya yang sudah sedikit bengkak itu pada leher jenjang milik Haneul. Haneul refleks mengangkat kepalanya agar mempermudah Jin mengakses seluruh leher putihnya. Haneul juga ikut terbawa suasana. Terbuai oleh lembutnya sentuhan yang diberikan oleh Jin
KAMU SEDANG MEMBACA
The 100 Day's || KSJ ✓
FanfictionBagaimana Kim Seokjin bisa menebus semuanya dalam waktu 100 hari? Start : 04 Maret 2019 Finish : -