Haneul POV
Jika kalian ingin tahu bagaimana kondisiku sekarang, sungguh tidak ada yang sehancur diriku. Bukannya aku ingin mendeklarasikan diri sebagai perempuan paling suci didunia, tapi sungguh kejadian ini begitu menyayat harga diriku. Selama 24 tahun aku hidup, aku begitu ketat menjaga diriku sendiri. Sifatku yang kadang gampang tersulut emosi secara tidak langsung dapat menjadi tameng bagi diriku. Namun, baru beberapa bulan dekat dengan laki-laki, aku sudah hancur sebegini berantakannya.
Awalnya aku sudah berusaha tenang dan menerima keadaan bahwa aku sudah tidak perawan lagi. Aku perlahan sudah mulai bisa menerima semuanya, karena teman-temanku juga bercerita mereka sering melakukan itu bersama kekasih mereka. Hingga, setelah itu perlahan hatiku mulai tenang. Tapi hari ini, aku mendapati diriku kembali tenggelam dalam kemelut gusar. Kenyataan bahwa aku hamil kembali menghempasku.
Cuaca begitu cerah hari ini, matahari tidak bersinar terlalu terik namun langit juga tidak menampakkan awan mendung. Tapi sungguh disayangkan, perasaanku tidak secerah cuaca hari ini. Aku keluar dari pintu rumah sakit tidak dengan wajah bahagia, tidak seperti sepasang suami istri yang aku lihat masuk keruangan dokter kandungan yang juga aku datangi. Mereka terlihat bahagia dengan kehadiran calon bayinya. Sedangkan aku? Aku bahkan belum menikah dan tidak lagi berbicara dengan ayah dari anak di dalam kandunganku.
Semua berubah begitu cepat, aku bahkan baru saja menyadari bahwa sudah satu bulan lebih aku tidak bertegur sapa dengan Jin. Kebingungan lantas melanda kepalaku, bagaimana aku memulai semua ini?
Setelah pulang dari rumah sakit, aku memutuskan untuk memberitahu Jin perihal kehamilanku. Aku marah, kesal, dan kecewa. Tapi aku tidak kuasa melampiaskannya. Lagipula, kepada siapa aku melampiaskan kemarahanku? Badanku sedang lemah dan aku tidak memiliki siapa-siapa dirumah untuk diajak bicara. Tidak mungkin aku memberi tahu keluargaku perihal ini. Aku cukup malu dan tahu diri sebagai anak perempuan satu-satunya. Walaupun sebenarnya aku memang pantas untuk menanggung semua malu itu.
Aku tidak sepenuhnya menyalahkan Jin atas kejadian itu, karena sedikit banyak aku dapat mengingat potongan kejadian malam itu. Jin memang benar, akulah yang memaksanya untuk tidur bersama. Dan karena itulah aku menghindari Jin sampai sekarang. Aku sangat malu dan bahkan untuk melihat wajah Jin saja aku tidak sanggup. Aku merasa sangat hina
Me : Jin, kau pulang bekerja jam berapa hari ini?
Ku kirimkan pesan singkat itu. Aku menunggu balasannya sembari dalam perjalanan pulang menggunakan taksi. Aku sedang sangat tidak enak badan akibat kehamilan ini, hingga tidak mungkin bagiku untuk mengemudikan mobil sendirian. Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menunggu Jin membalas pesanku. Tapi, itu justru membuatku lebih takut menghadapi semua ini
Jin : Aku pulang jam 7 malam. Kenapa?
Me : Datang ke apartemenku setelah kau pulang. Kita harus bicara
Setelah aku menekan tombol send, aku menyandarkan kepalaku pada sandaran kursi taksi. Aku sangat ingin menangis, dadaku bergemuruh jika mengingat bahwa diriku benar sedang mengandung janin bayi. Tapi, rasa-rasanya aku tidak pantas menangisi semua ini. Hingga aku hanya menghela nafas panjang dan memejamkan mataku. Apa benar aku sedang hamil? Apa orang sepertiku pantas menjadi seorang ibu?
***
Jin POV
Selama seharian penuh, Aku memang merasa tidak enak hati. Sebenarnya, tidak ada masalah dengan pekerjaanku karena aku sudah melaksanakan tugas dengan baik. Untuk kesehatanku sendiri juga tergolong sangat baik walaupun sering susah tidur akhir-akhir ini.
Sebenarnya, aku memang gelisah dan sulit tidur setiap malam. Jangan tanya kenapa, karena sudah pasti semuanya lantaran Park Haneul. Ayolah, yang mabuk malam itu hanya Haneul sehingga aku masih mengingat dengan jelas kejadian itu. Bahkan aku mengingat betapa teganya aku membiarkan Haneul menangis kesakitan hanya demi memuaskan nafsu ku yang sudah memuncaki langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 100 Day's || KSJ ✓
FanfictionBagaimana Kim Seokjin bisa menebus semuanya dalam waktu 100 hari? Start : 04 Maret 2019 Finish : -