^4^

24 6 8
                                    

Sesampai nya di lapangan wanita itu pun langsung berdiri di depan tiang sedikit berhormat ke arah bendera lalu menurun kan nya kembali

"Halo tiang aku punya tebak-tebakan ni! Kamu jawab ya nanti.."

Wanita yang tadi dihukum untuk hormat bendera, dengan bodoh nya mulai berbicara dengan bendera itu. Entah kenapa dia bertingkah seperti itu mungkin bosan hehe

"Tiang, Tiang apa yang seger?. Hayo apa hayo"

"...."

"...."

"...."

"Ah bego banget lu tiang pertanyaan mudah segala gabisa jawab. Eh tiang jawab woyy Gagu ya lu?, sombong banget sih lu jadi tiang. Mau tau ga jawaban nya? Ya benar! Jawaban nya Tiang tiang minum es, huh jadi aus ya"

Entah ini memang tiang nya yang gagu atau otak wanita ini yabg harus di amplas terlebih dahulu

"Ni ambil"
ada seorang laki-laki yang memberi air mineral kepada wanita yang tadi di hukum hormat bendera.

"Eh kak Raykhan, buat gw?"

"Enggak ini buat emak lu"

"Yauda sini biar gw yang ngasih ke emak gw"

"Ett Rada-rada lu"

"Lu ngapain kak di marih?"

"Mau ngepet, nanti gw yang jaga lilin terus lu yang keliling ya"

"Dih kampret juga lu kak"

KRRRIIINGGGGG

Yang di tunggu-tunggu, dan yang di nanti-nanti kan akhir nya berbunyi.. Beberapa murid yang sedang belajar dengan rasa kantuk yang melanda ajaib nya langsung fresh ketika mendengar bunyi bell

"HUWAAAAA akhir nya bel pegel tangan gw hormat Mulu"

"Idihhhhh. Lu hormat juga kaga dari tadi"

"Bacot lu kak, balik Sono lu!"

"Jadi lu ngusir gw ni? Yakin lu ngusir cowo seganteng gw?"

"Idihhhhh! Palingan yang bilang lu ganteng cuma emak lu doang kn?"

"Wahh bocah kecil kebangetan banget lu yaa.."

"Udah ihh sana pulang"

"Lu sendiri ga pulang?"

"Nanti gw lagi nunggu si botak dulu"

"Si botak? Siapa dia?"

"Lu udah berapa tahun si kak sekolah
disini, masa iya gatau. Itu loh pak Subro guru sejara yang begitu dah Pokok nya"

"Ohh iya-iya"

"Kenal kan lu kak?"

"Kagak sih sebenarnya.."

"BODOAMAT MONYET!"
Setelah mengatakan itu, wanita yang baru saja menyelesaikan Hukuman nya segera menuju kelas untuk mengambil tas dan beranjak pulang..

°°°°°

Disini lah dia tinggal, Rumah yang begitu sederhana namun sangat nyaman ditempati.. Alana Gustina Anak tunggal dari pasangan Agus dan Tina mereka memang berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi kelas menengah namun mereka adalah keluarga yang bahagia, ya sangat lah bahagia dalam sudut pandang Alana, dan Alana pun menganggap kebahagiaan tidak dapat diukur dengan materi..

(Bentar dah, Alana itu siapa?- Yap, Alana adalah wanita yang membuat keributan disekolah nya tadi.. Walaupun di sekolah nya bertingkah aneh, Dirumah nya Alana tetap menjadi Anak yang Pendiam)

"Assalamualaikum, mamah bunda ibu mami umi momskiyy eh kebanyakan ga ya manggil nya? Gapapa dehh"

"Ehh Si Eneng Udah pulang"

"Assalamualaikum, Ibu mana ya pak?"

"Waalaikumsalam Neng, kurang tau neng, bapak dari tadi hanya di halaman saja"

"Ibu.. ibu sedang apa?"
Menyadari ada yang memanggil nya Tina pun segera menghapus air mata nya..

"Ibu, ibu habis nangis? Ibu kenapa? Cerita Ibu...."

"Eh anak ibu sudah pulang, Enggak ko ini Ibu kelilipan debu gara-gara membersihkan foto mu"

"Ibu ga bohong kan?"

"Iya Alana Gustina, Ibu Gapapa"

"Lalu apakah Alana harus percaya dengan Gapapa mu itu Bu?"

"Alana Ibu memang gapapa, percaya dengan Ibu. Mending sekarang kamu mandi terus nanti makan ya"

"Yauda ibu kebawah dulu ya nak"

"Iya Bu, hati-hati yaa"

"Wailah kedapur doang"

"Bu inget, safety first"

"Hah apaan? Ibu ga denger. Sapi peres?"

"Heh Ibu apaan nya yang mau diperas?"

"Anu nya dong yang diperas"

"Ihh Ibu astagfirullah" akhirnya Ibu Tina pun mampu membuat suasana kembali mencair walau sempat ada kecurigaan sebelum nya

"Ibu.. ibu tidak bisa selalu menyembunyikan apa-apa dari Lana, Lana tau bu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Lana hehe" batin alana. Setetes air mata berhasil lolos dari mata Lana bibir nya memang tertawa tapi tidak dengan mata dan hati nya.

Setelah selesai melakukan ritual nya di kamar mandi, alana pun menuju meja makan untuk menyantap hidangan yang telah di sediakan ibu nya. Ntah kenapa lana merasa nafsu makan nya berkurang tidak seperti biasa nya.

"Ibu.. ibu ga ikut makan?"

"Enggak nak, ibu sudah makan tadi"
Tanpa disadari perut ibu nya berbunyi

"Ibu jangan bohong terus ya, ayo makan sama Alana"

"Gausah nak, lauk nya hanya cukup buat kamu"

"Ayo ibuuuu sini" dengan terpaksa pun ibu nya ikut makan bersama alana

"Bu.. bapak ga pulang lagi hari ini?"

"Hmm seperti nya tidak nak.."

"Bapak kerja apa sih bu sebenarnya?"

"Nak gimana masakan ibu, enakan?"
Ibu Tina pun mengalihkan pembicaraan, Alana tau bahwa ibu nya sedang menyembunyikan sesuatu dan alana pun menyadari bahwa ibu nya sedang mengalihkan pembicaraan

"Iya bu enak banget masakan ibu, besok buatkan lagi ya bu yang seperti ini"

"Makan yang banyak ya nak"
Merekapun menyantap makanan nya dengan sangat nikmat
















~Berlanjut

Salam garpu somay🤘

NalarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang