O2::Hyunjin

6.3K 939 166
                                    

Yuni masuk kerumahnya dan melihat Kakak tirinya sedang menonton televisi di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuni masuk kerumahnya dan melihat Kakak tirinya sedang menonton televisi di ruang tamu. Biasanya kakak tirinya itu tidak ada dirumah pada saat jam seperti ini. Ia akan pulang malam dalam keadaan mabuk atau tidak pulang sama sekali.

"Kak Bangchan kok tumben ya ada dirumah jam segini" batin Yuni.

"Heh! Hari ini gue libur jadi lo harus masakin gue makanan yang enak" ucap kakak tiri Yuni yang sudah kalian ketahui bernama Bangchan.

"Iya ntar aku buatin" ucap Yuni.

Setelah mengganti baju dan membersihkan diri, Yuni langsung turun kebawah untuk membuatkan kakaknya makanan.

Dan kali ini Yuni memutuskan untuk memasak Jjajangmyeon saja agar lebih simpel.

"Lo nggak makan?" Tanya Bangchan.

Fyi (for you information)
Bangchan kadang juga baik tapi kalo mabuk itu dia kasar dan nggak segan-segan untuk mukul Yuni.

"Makan" Yuni langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Bangchan.

Tidak ada percakapan diantara mereka, hanya hening dan Yuni merasa sangat canggung padahal dulunya mereka sangat akrab.

Bangchan melirik sekilas kearah adiknya itu dan ia melihat lebam keunguan dipergelangan tangan Yuni.

Itu ulahnya, samar-samar Bangchan mengingat dua hari yang lalu ia pulang dalam keadaan mabuk lagi dan Yuni kembali menjadi sasaran kekerasannya.

"Kak, aku udah selesai makan. Nanti piring nya taruh aja disana biar aku yang cuci abis kerjain tugas sekolah" ucap Yuni.

"Hm" Bangchan hanya membalasnya dengan dehaman.

Besok paginya Yuni terbangun dengan keadaan lebih segar karena kemarin ia tidur lebih awal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besok paginya Yuni terbangun dengan keadaan lebih segar karena kemarin ia tidur lebih awal.

Seperti biasa ia langsung bersiap-siap untuk pergi kesekolah. Semoga saja pagi ini ia tidak langsung bertemu dengan pemuda bermarga Hwang itu.

"Nih uang jajan lo" Bangchan menyerahkan selembar uang berwarna biru yang bertuliskan angka Rp 50.000

"Makasi kak. Aku sekolah dulu ya" pamit Yuni.

✓『B U L L Y I N G』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang