O3::Bangchan

5.7K 877 210
                                    

Brak! Brak! Brak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak! Brak! Brak!

Suara gebrakan pintu terdengar sangat keras, Yuni terbangun dari tidurnya dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 11.30 malam.

"Itu pasti kak Bangchan" Yuni langsung berlari untuk membukakan pintu.

Cklek!

"Buka pintu doang lama lo ya!" Bangchan langsung masuk dan mendorong tubuh Yuni agar menyingkir.

"Cepet ambilin gue minum!" Yuni mengangguk dan segera ke dapur untuk mengambil segelas air.

Tanpa berkata apapun Yuni langsung menaruh gelas berisi air diatas meja yang ada disebelah Bangchan.

Bangchan meneguk air itu dan memuntahkan nya. "Ck, kenapa lo ambilin gue air dingin?! Gue maunya air anget tau nggak!"

Detik berikutnya Bangchan menyiram air itu kewajah Yuni "Rasain tu! Lo kalo disuruh salah mulu sih nggak pernah becus" ucap Bangchan dan pergi ke kamarnya meninggalkan Yuni.

Disiram air tampaknya lebih baik daripada pukulan rotan ditangan, terkurung dikamar mandi atau rambutnya yang ditarik dengan kasar.

Hoek!!

Yuni menghela nafas ketika mendengar suara itu. Sepertinya Bangchan muntah lagi akibat terlalu banyak meminum alkohol. Dengan segera Yuni menuju kamar Bangchan untuk membantu.

"Sini kak" Yuni merangkul Bangchan dan menuntunnya ke kamar mandi.

Hoek! Hoek!

Bangchan memuntahkan semua isi perutnya di wastafel toilet dan Yuni masih setia memijat tengkuk kakaknya, meski ia kesulitan dan harus berjinjit karena Bangchan jauh lebih tinggi darinya.

"Lepasin! Lo jangan berani lancang pegang-pegang gue ya" ucap Bangchan lalu menarik Yuni tepat berdiri di bawah shower.

Lelaki berdarah ausie itu langsung menghidupkan kran shower hingga membuat Yuni basah kuyup.

"Denger ya, lo sama nyokap lo itu cuma sampah yang dipungut sama bokap gue! Jadi jangan coba-coba lancang dan berani sama gue. Ngerti?!" Ucap Bangchan.

"I-iya" balas Yuni.

"Iya apa?!!" Lalu Bangchan mencengkram bahu Yuni hingga sang empunya meringis kesakitan.

"I-iya aku ngerti nggak akan lancang dan berani sama kak B-bangchan" ucap Yuni.

"Bagus, kalo gitu sekarang lo pergi dari sini dan masuk ke kamar lo. Inget besok bangunin gue sebelum berangkat kesekolah!" Ucap Bangchan dan Yuni mengangguk lalu pergi dari sana.

 Inget besok bangunin gue sebelum berangkat kesekolah!" Ucap Bangchan dan Yuni mengangguk lalu pergi dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓『B U L L Y I N G』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang