8) Langit yang gelap

1 0 1
                                    

Lanjut aja ya gais ke cerita
.
.
.
Kunyahan terakhir bakso terenak itu harus terhenti disaat Sherly datang dan menggangguku.

"Lidya lo tau ga? Mila? Si anak baru? Dia tuh ya deket banget sama Samuel, ih saingan baru gue nih kayaknya." Ia berbicara dengan wajah yang sangat dekat padaku.

"Dah tau kali sher, udah ah gue mau lanjut makan."

"Nanti dulu dong lid, gimana kalo kita kerjasama jauhin Mila sama Samuel?" Aku terkejut mendengarnya.

Ide gila Sherly terpaksa aku setujui untuk menghindarkan Mila. Aku tau ini akan berdampak buruk padaku. Yang terpenting Samuel dan Mila harus jauh.

Dengan serius Sherly memberikan strategi nya sedetail mungkin. Bahkan sampai dirumah pun ia tak berhenti menelponku hanya untuk membicarakan ide gila nya itu.

Dua hari lagi akan ada classmeeting disekolahku, dan Sherly berniat memanfaatkan acara itu untuk menuangkan ide gila nya itu.

"Samuel kan jadi ketua panitia basket, nah nanti lo suruh Samuel buat nunjuk Mila jadi anggotanya." Ucap Sherly tanpa henti disekolah.

"Nah nanti kita sembunyiin bola basket nya terus acak-acak deh lapangannya, biar Mila yang disalahin." Aku sempat berpikir bahwa ide ini cukup gila tapi masuk akal juga.

Hari berikutnya, aku dan Sherly diam-diam membuntuti Samuel yang sedang menuntun Mila ke ruang olahraga.

"Mil, lo atur ya bola nya siapin pas udah mau mulai lombanya, terus pantau lapangannya harus selalu bersih dan siap buat dipake ya." Ucap Samuel kepada Mila.

Disaat mereka pergi, aku dan Sherly masuk dan mengambil bola basket itu. Kami menyembunyikannya di gudang sekolah.

Sepulang sekolah, Sherly mengajakku untuk datang ke sekolah nanti malam. Tapi aku takut dan menyerahkan tugas itu sepenuhnya pada Sherly.

Aku tak bercerita ide ini ke Icha. Aku takut dia tidak setuju padaku. Samuel mengajakku makan malam dipinggir jalan. Sepanjang waktu kami bersama, aku menunggu Samuel berbicara tentang Mila, nyatanya tidak. Dia malah asik bercanda padaku.

Dia mengantarkan aku sampai kerumah, walau dengan berjalan kaki, tetapi itu berarti bagiku. Aku hampir lupa dengan Sherly. Aku lantas menelponnya dan menanyakan tentang rencana besok hari.

Hari itu datang. Hari yang buruk bagi Mila. Pada saat itu memang banyak lomba yang diadakan, dan lomba basket adalah yang terakhir.

Aku menemani Samuel selagi ia menunggu tugasnya. Kami berpacaran, dan aku sempat melihat Mila yang tampak tak senang melihat kami berduaan.

Samuel memanggil Mila dan menanyakan persiapan untuk lomba. Mila kebingungan mencari bola yang hilang. Saat Samuel mengetahui bahwa bola itu hilang, ia marah besar.

Samuel adalah tipikal laki-laki pemalu yang tidak bisa marah pada wanita, lantas ia mendiami Mila dan menjauhinya. Sherly dan aku sangat senang rencana kami berhasil.

Sherly mengatakan pada Mila bahwa bola nya ada di gudang. Lantas Mila pergi kegudang dan mengambilnya. Disaat Mila berada di gudang, Sherly langsung mengunci nya.

Aku kaget dan itu diluar rencana yang kami bicarakan.

"Rencana tambahan." Ucapnya.

Lomba basket jadi kacau dan ditiadakan. Samuel semakin terpuruk saat kepala sekolah memarahinya.

Aku merasa kasihan pada Mila. Aku berniat membantunya, tetapi kunci gudang telah dibuang sama Sherly entah kemana.

Tanpa disengaja Samuel mendengar suara Mila dari dalam gudang. Berpapasan dengan itu keadaan menjadi ramai.

Dengan keras Samuel dan Aditya mendobrak pintu gudang. Dan mengeluarkan Mila yang dijebak. Kepala sekolah geram dan bertanya siapa pelakunya.

Sherly lantas berteriak. "Lidya pelakunya pak!"

Aku terkejut, Sherly mengkhianatiku.

Aku menatap wajah Samuel yang terlihat sangat kesal kepadaku. Ini semua salah paham, betapa bodoh nya aku mau-mau saja kerjasama dengan musuh bebuyutanku Sherly.

"Sam, lo marah?" Ya seharusnya aku tak menanyakan itu  karena sudah terlihat jelas dari wajah Samuel bahwa dia marah sekali.

"Gua kecewa ama lo lid, kenapa lo berani lakuin itu ke Mila? Cemburu boleh tapi jangan berlebihan dong lid." Samuel memarahiku habis-habisan.

Semenjak itu cuaca mendung, langit menjadi gelap, dan Samuel menjauh dariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelangi Disaat SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang