Chapter 4

380 80 39
                                    

"Seo-bajingan-Changbin jadian ama Kim Jiwoo! Dunia udah kiamat!"


"Tuh, temen kencan lo," ledek Yena nyenggol bahu Yohan yang lagi fokus main, sepersekian detik kemudian dibales teriakan.

"Yeee anjir, kalah kan gua!" Yohan kesel, terus ngelempar hapenya ke meja. Sementara Hangyul masih main, ikut nyaut, "Kencan ama siapa, jadinya ama siapa."

"Ngawur kali, mana mungkin," kata Yohan, sambil mengingat-ingat pertemuan pertama dan terakhir kali bareng Kim Jiwoo, serta informasi dari temennya. "Soalnya dia kan gak sukaㅡ"





Anying, hampir keceplosan.





"Apa, Han? Kok ngga dilanjutin?" Yena ngedeket, biar dia lebih fokus dengerin cerita Yohan. "Bisa jadi bahan gosip satu angkatan nih."





"Emang dia gak suka Seo Changbin?" tanya Yena lagi.


"Lu undur diri dari jabatan lambe angkatan napa, Yen," omel Hangyul, pas match-nya udah selesai.




"Eh, Gyul, pasar tuh lagi rame soal berita ini," kata Yena, "Gue gak boleh kelewatan, apalagi ada berita yang unrevealed di publik kayak punya Yohan."


Sementara daritadi ketiganya berisik, Hyewon ditengah-tengah cuma diem.



"YㅡYa... gua gak tau. Soalnya Kim Jiwoo lebih suka sama lockscreen gambar artis daripada cowok beneran," jawab Yohan asal, padahal sendirinya enggak tahu apapun tentang lockscreen Jiwoo.




Dia cuma keinget Hyewon yang pernah masang background roomchat gambar salah satu anggota band, dan Yohan benci banget karena cowok itu lebih ganteng dari dia. Emang gak guna, sih.



"Yaelah, gue kira apaan," Yena mendengus, kecewa sama jawaban Yohan. "Bubar dah bubar!"




Sekilas, Yohan ngelirik ke arah Hyewon yang fokus ke tontonannya sambil nyemil.













But little did he know, Hyewon doesn't really focused on her movie. Hangyul's laugh towards Yena distract her so much.






































"Gimana rasanya hari pertama lo punya pacar?" tanya Yuqi, lebih ke ngeledek Jiwoo, soalnya semua temen deket seorang Kim Jiwoo udah tau kalo cewek itu paling menjauhi kata 'pacaran' dengan beribu alasan.

"Lebih nyeremin dari uji nyali," sahut Jiwoo, masih kebayang-bayang kalimat maut (atau Jiwoo menyebutnya: cringe) Seo Changbin di kepalanya. What a nightmare she never expected.

Yuqi ketawa, emang di antara ketiganya (bareng Jungeun), yang paling gak punya pengalaman ya Jiwoo. Dulu waktu awal Yuqi jadian, cewek itu ngeledek, dan itu juga kejadian pas Jungeun deket sama salah satu kakel.

Akhirnya, Yuqi bisa bales dendam. Kayak, dewi fortuna sedang ngomong ke Yuqi kalo ini adalah saatnya, gak bakal ada kesempatan lain.

"Tapi, serius loh, gue sepemikiran sama Jungeun," kata Yuqi, "Lo kebelet pingin harta sugar daddy tapi takut jadi simpenan apa gimana sih makanya harus banget sama Seo Changbin?"


"Udah gila ya kalian," Jiwoo mendecak. Dikira, Jungeun gak ada disini setidaknya menetralisir amarah Jiwoo. Song Yuqi gak ada bedanya ternyata.

Lily of the NileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang