1

1.3K 103 2
                                    

-SEULGI-

Cafe - 15.42

'Sepertinya dia sedikit terlambat hari ini' Batinku.

Tadinya aku pikir hari ini akan sedikit spesial karena ini adalah tanggal 7, tanggal yang seharusnya sangat spesial untuk kita berdua. Tanggal dimana akhirnya aku berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya kepada dia.

Tapi apa ini tidak berlebihan? Ia terlambat hampir 45 menit dari waktu yang kita berdua sepakati. Aku tetap mencoba berpikir positif, mungkin dia sedang sangat sibuk di sekolahnya.

Hubungan kami telah terjalin semenjak akhir semester pertama pada tahun terakhir kami di bangku sekolah menengah pertama. Saat kami lulus dari jenjang tersebut kami berduapun memutuskan untuk melanjutkan pendidikan kami di sekolah yang berbeda. Ia melanjutkan ke sekolah SMA swasta yang cukup elite dan aku memilih untuk masuk negri, lebih tepatnya SMK negri. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa dia memang sangat kaya.

Aku menghela nafasku dengan kasar, ini baru sekitar 1 setengah bulan semenjak kami berdua naik ke kelas 11 dan semenjak itu pula perilakunya tiba-tiba berubah drastis, ntahlah rasanya ada banyak hal yang berubah darinya hingga aku tidak dapat menjabarkannya satu-persatu. Aku mencoba untuk menyangkalnya dengan berpikir itu hanyalah pikiran negatifku saja.

Beberapa menit kemudian terdengar lonceng pintu cafe berbunyi, pertanda adanya seseorang yang menggerakan pintu tersebut. Karena posisi duduk-ku yang berlawanan dengan letak pintu akupun harus memutar badanku untuk melihat siapa orang yang menjadi penyebabnya, jujur saja di dalam hati aku sangat memohon kalau itu adalah orang yang sedari tadi aku tunggu-tunggu.

Permohonanku terkabul. Sesaat setelah ia memijakkan kakinya kedalam tempat ini pandangan kamipun bertemu, kami saling melempar senyum. Ia pun berjalan ke arahku lalu ia duduk tepat didepanku, itu dia orang yang aku tunggu-tunggu, Irene.

"Hai, maaf hari ini aku agak telat tadi ada beberapa hal yang harus aku lakukan dulu" ucapnya sambil tersenyum kepadaku.

'agak', ya? Apakah kamu lupa seberapa benci aku dengan kata telat? Bahkan kamu tidak mengabariku lewat ponsel. Aku tidak mungkin mengatakan hal tersebut kepadanya secara langsung, bukan?

"Ah iya, tidak apa-apa" Ucapku sambil tersenyum kearahnya "Kamu mau pesan apa?" Tanyaku.

Setelah itu kamipun menghabiskan waktu bersama di cafe hingga matahari terbenam.

Cafe - 18.27

"Ah sepertinya orang yang menjemputku sudah datang, aku duluan ya Seul" Ucapnya seraya berdiri, akupun juga ikut berdiri.

"Terima kasih untuk hari ini" Dia mengucapkan kalimat tersebut dan langsung pergi keluar begitu saja. Sepertinya dia sangat terburu-buru.

Akupun hanya tersenyum miris, entah kenapa dadaku terasa sesak saat dia hanya berkata seperti itu dan pergi seolah-olah dia tidak ingin berlama-lama denganku.

Aku menghela nafas cukup panjang lalu beranjak dari posisiku menuju kasir. Setelah selesai membayar akupun keluar menuju motorku yang terparkir didepan cafe. Cafe ini memang tidak terlalu besar tapi ini adalah tempat favoritku, susananya yang tenang membuatku nyaman disini.

Aku pikir dia akan menyukainya jika aku membawanya kesini, tapi nyatanya kita bahkan hanya sedikit berbicara selama kita berada didalam. Dia hanya bermain ponselnya sejak dia datang, sejujurnya aku ingin menegurnya tapi aku tidak ingin memperkeruh suasananya.

Setelah berkutat dengan pikiranku lumayan lama akupun akhirnya tersadar dan mulai menaiki motor dan mengendarainya pulang ke rumah.

Rumah Seulgi - 19.03

Sesampainya dirumah aku langsung menuju ke kamarku dilantai 2. Hari ini cukup berat dengan beberapa tugas dan kejadian tadi.

'bukankah hari ini seharusnya menjadi hari terbaiku? Tapi mengapa aku merasa seperti ini hari terburukku?'

"Seul? Kamu baru pulang? Mandi dulu sana!" Teriak ibuku dari ruang tengah.

"Iya!" Sahutku.

Sebaiknya aku segera mandi dan istirahat, masih banyak hal yang harus aku lakukan besok.

Sebelum aku beranjak dari kasurku aku mengecek hpku terlebih dahulu. Akupun lagi-lagi tersenyum miris.

'Bahkan tidak ada pesan darimu huh? Setidaknya kabari aku jika kau sudah sampai, rene' batinku.

Akupun mencoba untuk mengabari seperti biasanya dan mencoba mencari topik karena aku melihat bahwa dia online, tetapi setelah belasan menit berlalu aku masih tidak mendapat balasan darinya.

Aku akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mandi lalu beristirahat, entah kenapa hari ini rasanya sangat melelahkan.

TBC

w  h  y  ?   ||  Seulrene ; JiseulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang