-SEULGI-
Rumah Seulgi - 05.00
Kepalaku pusing, itulah apa yang aku rasakan sesaat setelah aku terbangun dari tidurku, atau lebih tepatnya terbangun karena alarm yang aku set pada ponselku.
Tanpa menghiraukan hal tersebut aku langsung mematikan alarm tersebut dan langsung mengecek ponselku, memastikan apa dia menjawab pesanku semalam. Untungnya dia menjawab pesanku, tetapi sayangnya jawaban darinya tidak sesuai dengan ekspektasiku.
Aku berharap bahwa ia akan membalas pesanku dengan panjang atau bisa dibilang terlihat jika ia senang bertukar pesan denganku, nyatanya ia hanya membalas singkat pesanku dan bahkan ada beberapa pertanyaan dariku yang tidak terbalas. Apa lagi yang aku harapkan? balasannya saja seperti itu tidak mungkin ia akan menjelaskan tetntang sikapnya kemarin, aku hanya bisa berharap ia akan kembali seperti dulu dalam waktu dekat ini.
Kau tau apa yang membuatku sangat kecewa kemarin? Kemarin adalah pertemuan kita yang pertama setelah nyaris 2 minggu kita berdua sibuk, atau lebih tepatnya ia sibuk.
Tetapi hingga detik ini aku masih tidak tau apa yang sebenarnya ia kerjakan. Aku memang sengaja tidak bertanya langsung karena aku pikir saat denganku ia bisa beristirahat sejenak tanpa harus memikirkan hal-hal seperti itu. Lebih lagi aku selalu bertanya tentang bagaimana harinya, jadi aku pikir ia akan bercerita tentang hal-hal yang terjadi dalam hari-harinya. Mengapa aku sangat percaya jika ia tidak akan menutup-nutupi apapun dariku? Karena dulu ia menyuruhku untuk berjanji agar tidak ada rahasia diantara kita berdua, singkatnya, aku percaya padanya.
Memang sedikit berubah jika aku pikir-pikir, mungkin bukan sedikit melainkan benar-benar berubah. Ia yang dulu selalu menceritakan hari-harinya dengan antusias kini telah berubah menjadi seseorang yang mungkin tidak peduli jika aku tidak memberinya kabar. Mungkin belakangan ini mood-nya sedang tidak baik.
Aku terlalu memikirkan ini, lebih baik aku bersiap untuk ke sekolah sebelum aku makin tenggelam dalam pikiranku sendiri, akupun bangkit dari tempat tidurku dan menghela nafas cukup panjang.
---
SMKN 92, Kelas Seulgi - 07.05
Sebenarnya aku tidak tau apa yang harus aku lakukan agar ia bisa bersikap seperti dulu kepadaku. Kau tau, aku sangat buruk dalam hal yang berkaitan dengan percintaan seperti ini.
Akupun lagi-lagi menghela nafas cukup panjang lalu bersender ke dinding yang berada disebelah kananku, ntah sudah keberapa kali aku menghela nafas seperti tadi. Kepalaku masih lumayan sakit, akhirnya aku memutuskan untuk memejamkan mataku, berharap agar rasa sakitnya sedikit berkurang.
Untung saja hari ini kelasku tidak seramai biasanya, jika iya mungkin kepalaku sudah meledak dari tadi. Ntah apa yang terjadi pada peramai kelas ini, aku juga tidak tau, mungkin lebih ke arah tidak peduli.
Suasana tenang seperti ini mengingatkanku pada cafe yang kemarin aku kunjungi, kopi disana benar-benar luar biasa. Sepertinya aku akan mengunjungi tempat itu lagi sepulang dari sini.
---
SMKN 92, Lapangan Basket - 14.17
Tadinya aku ingin langsung menuju parkiran lalu membeli kopi seperti rencanaku saat di kelas tadi, tapi aku malah berakhir disini. Biarlah, kopi dambaanku bisa menunggu sebentar, lagi pula seingatku olahraga juga dapat mengurangi stres.
![](https://img.wattpad.com/cover/218674965-288-k539627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
w h y ? || Seulrene ; Jiseul
ФанфикSeulgi dihadapkan dengan 2 pilihan, melepaskan seseorang yang perlahan menjauh darinya atau memperjuangkan seseorang yang selalu berada disisinya. Jika kamu berada diposisinya, kira-kira pilihan yang manakah yang akan kamu pilih ? warning ⚠ AU lo...