7

663 82 14
                                    

-JISOO-

SMAN 03, ruangan OSIS - 17.28

"Cukup sampai disini saja bahasan kita hari ini, besok rapat akan ditiadakan terlebih dahulu karena beberapa alasan tertentu, jadi rapat akan kita adakan lagi lusa diwaktu yang sama seperti hari ini. Terima kasih untuk kerja samanya hari ini" Sang ketua osis pun menyunggingkan senyumnya untuk terakhir kalinya sebelum bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan ini, diikuti oleh beberapa pengurus lainnya.

Aku menghela nafasku dengan panjang, hari ini aku tidak jadi bertemu dengan Seulbear karena ini, tapi mau bagaimana lagi harusnya aku mengantisipasi karena acara tahunan sekolah akan diadakan. Bicara tentang dia, apakah ia telah membaca pesanku?

Karena penasaran akupun mengambil ponselku yang berada dalam saku cardigan mililkku. Saat aku melihat layar ponselku aku menjadi bingung, disana terpampang nama Moonbyul, untuk apa ia menelponku? Aku selalu menyalakan mode silent  saat sedang rapat, maka dari itu aku tidak sadar ada telpon masuk. Segera aku mengangkat telpon darinya.

"Halo? Byul?"

"Akhirnya kau angkat juga, astaga"  Aku mendengar ia yang mengela nafas dengan lega, akupun tanpa sadar mengernyitkan dahiku.

"Kau ini kenapa huh?" Tanyaku heran.

"Irene" Mendengar satu kata itu mendadak darahku terasa mendidih.

"Irene?" Aku mengatakan namanya dengan rahangku yang mengeras.

"Ia bersama seorang lelaki, apa ia bermain belakang dengan Seulgi?"  Pernyataan Moonbyul yang to the point membuatku tertegun sejenak.

"Tunggu sebentar, kau ini sedang dimana? Kau melihat dia disana? Apa Seulgi bersamamu juga?" Aku langsung memborbardir Moonbyul dengan pertanyaan sesaat setelah aku kembali tersadar.

"Astaga bertanyalah satu-satu"

"Jawab saja, Byul" Segala ingatan tentang perlakuan yang telah Irene lakukan terhadap Seulgi berputar di dalam kepalaku, hal itu membuat diriku tanpa sadar mengeluarkan nada berbicara yang cukup dingin.

"Baiklah baiklah, pertama aku sedang ada di jajaran ruko dekat sekolah Irene, kedua ya aku melihat mereka disekitar sini sedang berada di restoran, ketiga sayangnya kau benar beruang itu sedang bersamaku" Tangan kiriku mengepal dengan kuat setelah mendengar jawaban dari Moonbyul.

"Kirim lokasimu, sekarang" Aku merutuki diriku, mengapa aku bisa lupa tentang apa yang Lisa bilang padaku kemarin? Astaga. Seharusnya hari ini aku mencegah dia untuk menginjakkan kakinya ke daerah sana.

"Tunggu sebentar"

Tidak lama aku merasakan ponselku bergetar, tanda ada notifikasi baru, akupun segera membuka notifikasi itu dan mengecek dengan hati-hati posisi Moonbyul saat ini.

Alasan aku meminta lokasi Moonbyul tentu untuk menghampiri Seulgi. Aku harus berada di dekat Seulgi, mengantisipasi jika saja skenario terburuk terjadi, bertemunya beruang itu dengan Irenea Neresha.

Setelah memastikan hal tersebut akupun kebali memdekatkan ponselku ke telinga, "Aku akan datang kurang dari 15 menit. Jangan biarkan Seulgi sampai melihat mereka" setelah mengucapkan kalimat itu aku langsung mematikan sambungan telponku dengan Moonbyul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

w  h  y  ?   ||  Seulrene ; JiseulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang