10

3.9K 459 30
                                    

🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰

🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻

Mari percepat waktunya

Satu Minggu kemudian

Konser seulgi di laksanakan hari ini

🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰

"Kau yakin tidak ikut unnie?" Tanya yerim

"Tidak. Kalian saja"

"Datanglah setidaknya kau bisa melihatnya di atas panggung unnie.. aku yakin dia pasti senang melihatmu ada disana" ucap Wendy

"Tidak"

"Jika kau seperti ini aku semakin yakin jika kau sudah tidak memiliki perasaan apapun kepadanya" ujar yerim membuat Irene sedikit kaget

"Mungkin iya" jawab Irene lalu masuk kedalam kamar miliknya

"Gosh aku lelah bicara dengannya" ucap yerim meninggalkan kedua unnienya menuju kamar miliknya untuk berganti pakaian

Tok
Tok

"Boleh aku masuk??" Tanya Wendy

Tidak ada jawaban dari Irene membuat Wendy membuka pintunya

Clek

Tidak di kunci

Wendy masuk

"Kau menangis lagi.. kau tidak lelah?" Tanya Wendy

"Aku hanya tidak ingin dia sakit melihatku disana walau aku sangat ingin melihatnya"

"Tidak mungkin aku yakin jika dia sangat senang kau datang unnie.. ikut ya?" Bujuk Wendy

"Benarkah?" Tanya Irene

"Tentu saja.. percaya kepadaku.."

"Baiklah.."

"Yes.. ganti bajumu.. kita akan berangkat 30 menit lagi" ujar Wendy

Wendy keluar dari dalam kamar Irene

"Berhasil??" Tanya Joy

"Iya... Kajja kita harus bersiap siap"

Di sisi lain

"Jennie benar Tidak ikut??" Tanya Jiso

"Tidak unnie.."

"Kau rindu ya kepadanya?" Goda rose

"Tidak... Hahahaha" bohong Jiso

"Emm masa? Aku tidak percaya" goda Lisa

"Ish kalian ini.. untuk apa aku merindukan kekasih orang lain??" Ucap Jiso membuat Lisa dan rose niatnya bercanda jadi bungkam

"Hahahaha aku bercanda ish astaga kalian ini, kenapa megemaskan sekali sih???" Tanya Jiso lagi

"Astaga jantungku hampir copot" ucap Lisa

"Hahahah aku juga astaga sayang..."

"Astaga tiba tiba aku butuh kecupan sebelum jantungku benar benar copot" ujar Lisa

Taaakkkk

"Ouchhhh" rintih Lisa ketika rose memukul kepalanya

"Hahaahahaha ish" Jiso tertawa melihat kedua rekannya sangat seperti anak kecil

🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻

Seulgi sedang mempersiapkan dirinya di belakang panggung ia sedikit gugup namun beberapa kali ia menghela nafasnya.
Ia melangkahkan kakinya ke atas panggung

hellow my exTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang