Knight Bus

258 23 6
                                    

Atropa pernah bercerita, "Aku ingat sebuah kejadian kecil saat aku berusia 5 tahun. Aku terbangun dari mimpi yang tak kuingat. Hanya perasaan sedih yang tersisa darinya. Pilu, sangat menyayat hati. Air mataku tumpah tak tertahankan. Dan di dalam gelapnya malam aku berlari ke kamar orangtuaku dalam keadaan yang tak terkontrol. Aku terisak di pelukan ibuku. Aku tidak tahu kenapa aku menangis dan untuk apa air mata itu kuteteskan. Sampai sekarang aku masih tidak tahu penyebabnya."

James yang dipaksa mendengarkan cerita itu kemudian mengangkat alis dan memasang wajah heran, bertanya, "Kalau tak salah, kau tinggal di rumah kakekmu selama 2 tahun dan baru pulang ke Inggris saat berumur 6 tahun, bukan?"

Atropa menatapnya tanpa berkedip.

"Huh?" katanya.

xxxx

.

.

I Remember

(In search for someone missing)

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

.

.

oo...oo

xxxx

"Ern! Injak pedal rem!"

Di malam yang dingin dan basah seorang anak perempuan duduk di bangku taman di pinggir jalan. Stan Shunpike menghentikan bus Ksatria dan meloncat turun ke pavemen. Air memercik ke segala arah saat sepatu botnya menginjak genangan air sisa hujan sore tadi.

"Hei, dik," sapa Shunpike ramah, "Nggak takut di tempat sesepi ini?"

Sepasang iris kelabu yang bulat dan jernih naik ke atas, menatap Shunpike seperti ingin mengusir. Galak tapi imut. Hati Shunpike terenyuh dan ada dorongan untuk memeluk anak perempuan itu erat-erat.

"Tinggalkan aku sendirian atau kau akan menyesal," ancam anak itu. Shunpike tidak menganggapnya serius. Matanya sekali lagi menelisik anak itu dari ujung kepala sampai ujung rambut, mencoba mendapatkan secercah ide tentang si anak misterius yang sendirian di malam-malam begini.

Topi baret berpita besar menghiasi rambut perak platinum yang terurai begitu saja. Shunpike tidak bisa mengingat orang berambut perak platinum yang ia kenal yang memiliki anak perempuan, atau mungkin yang ia pernah lihat berkeliaran di tempat ini. Pakaian yang dikenakannya tidak terlihat murahan dan rasanya bukan imitasi dari barang merek terkenal. Sepatunya hitamnya mengilap dan masih terlihat baru, entah karena kebersihannya dijaga dengan baik atau memang karena itu barang baru, intinya tidak ada petunjuk jalan macam apa yang dilalui anak ini. Apa dia karena dia diantar dengan kendaraan seseorang sampai ke tempat ini? Atau bisa juga dia menghindari lumpur dan hanya berjalan di atas aspal.

"Tertarik naik bus tidak?" tanya Shunpike menunjuk bus di belakangnya. "Kalau kau punya tempat yang ingin dituju, bus Ksatria bisa mengantarmu ke sana. Cuma 11 sickle, tapi kau bisa dapat susu coklat panas untuk 13 sickle, dan 15 untuk sebotol air panas dan sikat gigi dengan banyak pilihan warna. Aku Stan Shunpike, kondektur bus Ksatria yang bisa membawamu kemana saja!"

Anak itu tidak menjawab tetapi matanya mendelik. Shunpike makin bingung. Anak ini masih tidak mau bicara apa-apa, tetapi Shunpike tidak ingin meninggalkannya sendirian di tempat sesepi ini. Entah orang macam apa yang akan menghampirinya nanti.

I Remember (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang