1. The "thing" I lost

286 28 1
                                    

Atropa, "Dad dan mum menyayangiku sepenuh hati. Orphe dan Elliot juga menyayangiku. Walaupun kurasa kasih sayang mereka agak berlebihan, tapi bisa dimengerti karena aku satu-satunya anak perempuan sekaligus anak bungsu di keluarga ini. Aku menghargai semua upaya yang mereka lakukan untuk membahagiakanku. Tetapi sesungguhnya, dari dulu sampai sekarang, kasih sayang itu tidak pernah bisa membuatku puas. Di dalam hatiku ada lubang menganga yang mengisap semua isinya. Aku tahu ini aneh. Mungkin sejak lahir aku telah kehilangan sesuatu yang amat penting. Alangkah baiknya jika aku tahu apa itu."

xxxx

.

.

I Remember

(In search for someone missing)

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

.

oo...oo

xxxx

Engsel-engsel pintu ruang kerja dad telah diolesi minyak dengan telaten hingga tidak bersuara saat Atropa membukanya. Hanya membukanya sedikit untuk melihat apa yang sedang dilakukan dad sekarang. Dad duduk di belakang meja dengan rambut putihnya jatuh di kening, menulis sesuatu di perkamen dengan serius dan tanpa henti. Hari ini mungkin adalah salah satu dari hari-hari yang disebut Atropa sebagai 'Hari-dad-mengurung-diri-di-ruang-kerjanya'. Mengecewakan, Atropa mendengus. Pintunya kembali ia tutup dan segera ia berlalu dari ruang kerja ayahnya.

Hari ini ia tidak bisa bertanya pada dad. Lain kali saja. Sekarang Atropa akan turun dan melihat apakah mum ada di dapur atau tidak. Jam di dinding menunjukkan bahwa mum seharusnya ada di dapur sekarang.

Atropa berlari di lorong lantai 2 yang sepi dan meloncati dua anak tangga sekaligus.

Dunia ini mempunyai banyak misteri yang belum terpecahkan. Sesuatu yang besar tersembunyi di balik hutan yang lebat, laut yang dalam, dan langit yang luas. Semua orang yang lahir ke dunia ini mencoba mengungkap satu persatu misteri itu.

Samar-samar, di dalam dirinya sendiri, Atropa Malfoy merasakan sebuah misteri besar bersemayam. Seperti sebuah wadah yang hampir retak, memberikannya rasa gugup yang tak terkira jika retakannya makin besar dan isinya tumpah. Misteri itu seolah membawa kabar buruk, karenanya Atropa takut menyibak tirai dan melihatnya. Dia sendiri sudah tidak normal, kenapa harus menambahnya lagi dengan hal yang lebih kompleks? Kenapa masalah tidak bisa meninggalkannya sendirian? Apa dia hidup hanya untuk membawa bencana? Atau hanya untuk merasakan sakit?

Atropa sejak kecil telah menyadari ada kekosongan di dalam hatinya. Bagai lubang besar menganga dan menumpahkan darah. Perasaan yang menyelimutinya terasa pilu. Senantiasa menyayat hati, menaburkan garam pada luka yang masih baru.

Rasanya Atropa akan gila karenanya.

Bahkan walaupun Mum dekat dengannya dan menyayanginya, tapi dia tidak bisa mengerti Atropa.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja? Bagaimana kalau kau coba memeriksa kamarmu dan mengecek barang-barangmu? Dengan begitu kau akan mengingat apa yang kau lupakan."

"Aku sudah melakukannya."

"Apa ini masih tentang benda yang sama?"

"Ya."

I Remember (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang