6. Penyihir Tua, Burung Gagak, & Pantulan Wajah

106 21 3
                                    

Seorang penyihir tua tinggal di kaki gunung. Will of the wisp dimanipulasi untuk menjadi petunjuk arah bagi kucing-kucing tersesat yang membutuhkan pertolongan. Si penyihir tersenyum di balik asap ramuan yang mengepul di kuali. Satu jarinya yang kurus dan keriput serta dihiasi 5 cincin tipis berwarna ruby menyembul dari ujung lengan jubahnya yang panjang dan kusam.

Penyihir tua beberapa waktu lalu sempat kebingungan. Kehilangan buku mantra dan biografi diri sendiri. Sekarang ia ingat siapa dirinya walau masih meraba-raba dalam gelap. Ia harus memegang buku mantra dan biografi itu dengan tangannya sendiri. Harus membaca dengan kedua matanya sendiri. Baru setelah itu ia akan mengerti apa yang sedang ia alami.

Sapu terbang di samping tiang. Burung gagak di dahan pohon apel. Pantulan wajah yang sama di cermin Erised. Gadis penjual jamur yang sering melintas di depan rumah. Bahkan bayangannya sendiri. Mereka semua tidak bisa dipercaya.

Seorang penyihir tua harus mendaki gunung untuk mengumpulkan jiwanya kembali.

Bagian paling berharga terpisah jauh di negri antah berantah.

Ia akan menjemputnya. Dituntun oleh Will of the wisp yang menyebalkan, si penyihir tua akan mengajak anak itu pulang ke sebuah manor kosong di Wiltshire.

["Ayo pulang, *******."

Atropa mengulurkan tangan.

"Kau sudah cukup lama di Godric's Hollow."]

xxxx

.

.

I Remember

(In search for someone missing)

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

.

.

oo...oo

xxxx

Ketegangan begitu kental mengapung di udara. Tidak lama lagi akan mencekik semua orang dengan kepekatannya. Aura yang tidak menyenangkan jatuh seperti selimut tebal, mengukung penghuni manor Malfoy di dalamnya. Elliot melempar sendok ke ujung ruangan dan berdiri dari kursi, meninggalkan ruang makan yang kosong dan makanan yang masih hangat di meja.

Ini hari keempat semenjak Atropa lari dari rumah. Keadaan semakin buruk.

Mom tak lagi pernah terlihat keluar dari kamarnya. Mengurung diri di sana di dalam selimut kegelapan sendirian. Tidak menerima siapapun kecuali dad. Elliot dan Orphe tidak bisa menemuinya. Yang bisa ia lakukan hanyalah mendengar rintihan dan racauan tak jelas dari depan pintu yang tertutup.

Orphe yang merupakan anak tertua, yang selama ini menjadi panutannya, kali ini benar-benar membuat Elliot kecewa. Tekadnya untuk membawa Atropa kembali ke rumah bukanlah solusi atas semua masalah ini! Mereka semua seharusnya bersatu untuk menghibur mum bukan malah mencari si biang masalah dan membawanya kembali. Elliot yakin Atropa justru akan membuat suasana makin runyam!

Dan di tengah-tengah badai, ada pula keganjilan yang berdiri tegak tetapi anehnya tak dilihat oleh siapapun. Semua berubah semenjak Atropa menghilang, namun hanya satu orang itu saja yang seolah tidak terpengaruh oleh kepergian Atropa.

I Remember (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang