Prolog

131 6 0
                                    

—Seharusnya kita bersyukur atas semua yang diberikan, tetapi mengapa rasanya sulit menerima yang bukan diminta?

📸📸

"Nala, ayuk cepat turun kita sarapan bersama," Panggil Bunda dari meja makan.

Nala menuruni anak tangga dengan buru buru, "Bunda, aku buru buru, udah di tungguin Nuca di depan pos ronda. Assalamualaikum." Ucap Nala mengambil roti yang telah di siapkan bunda dan mencium pipinya setelah itu lekas pergi.

"Walaikumsalam, hati hati sayang." Balas Bunda.

"Kalau udah masalah Nuca aja, dia buru buru, giliran abangnya ada masalah, boro boro dia mau nolong bun," Ucap Gavin abangnya yang terpaut jarak 2 tahun dengan Nala.

Bunda tertawa, "kamu iri bang?" ucap bunda sambil menatap Gavin.

"Bunda pake nanya lagi, aku kan abangnya." Ucap Gavin pura pura ngambek.

"Sayangnya bunda," Elsa memeluk Gavin dan mendaratkan kecupan di keningnya.

"Masa bunda cuma cium bang Gavin aja? Gara juga mau dicium disini," Gara bocah berusia 3 tahun itu menunjuk ke arah keningnya.

Elsa tertawa dan ia langsung membawa Gara kedalam pelukannya dan mencium seluruh wajahnya.

"Gara duduk di meja, kita sarapan dulu." Ucap Rama.

"Siap papa." Gara pun duduk di tempat makan.

"Nala dimana bun?" Ucap Rama sambil mencium kening istrinya.

"Dia berangkat duluan, tapi udah makan roti." Jelas bundanya sambil membagikan nasi goreng buatannya.

"Aku duluan, assalamualikum." Ucap Dara mengambil roti untuk dimakan di jalan setelah itu lekas pergi.

"Kak Dara mukanya galak banget, gara jadi takut." Ucap Gara sambil memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Kak Dara kan kakanya Gara. Gaboleh gitu ya. Kita harus saling menyanyangi." Ucap Gavin mencoba menjelaskan ke Gara.

"Tapi gara cuma sayang sama Bang Gavin sama kak Nala aja." Ucap Gara sambil mengunyah makanan dimulutnya.

Bunda dan papanya yang mendengar itu tertawa, tingkah Gara dimata keluarga mahila selalu saja menggemaskan.

"Gara juga harus sayang sama kak Dara, biar kak Daranya engga galak lagi." Ucap Gavin dan mencium pipi tembam Gara.

"Oh gitu ya bang cara supaya kak Dara ga galak lagi?" tanya Gara kepada Gavin.

"Iya gitu caranya, mangkanya mulai sekarang Gara harus sayang juga ya sama kak Dara, janji?" Ucap Gavin dan mengacungkan jari kelingkingnya.

Gara tersenyum dan mengganguk, "iya bang Gara janji!" Mereka pun membuat pingky promise.

Dan mereka kecuali Nala dan Dara yang ada di meja makan itu pun tertawa.

📸📸

"Nu, kamu tuh buru buru mau kemana si? aku kan ga sempet sarapan." Omel Nala setelah sampai di pos ronda.

Nuca & NalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang