Bab 4 : Kerumah Nuca

46 6 0
                                    

Jadikan dia selalu tempatku berpulang, tetapi jangan untuk singgah untuk sementara.

📸📸

"Assalamualikum, mama." Nala melangkah masuk ke dalam rumah yang bernuansa serba putih tersebut.

"Walaikumsalam, eh Nala anak mama yang cantik." Ucap Sarah-- Mama Nuca dari arah dapur dan langsung memeluk Nala.

Nala membalas pelukan Sarah dengan penuh kerinduan yang mendalam. "Nala kangen banget sama mama, yaampun!"

"Mama juga kangen banget sama kamu, tega banget emang Nuca engga bawa kamu lagi kesini." Sarah menyindir NNuca yang baru saja masuk ke dalam.

Nuca hanya diam saja mendengar baik baik mamanya menyindir dirinya. Kira kira terakhir Nuca membawa Nala kerumahnya sekitar empat bulan lalu. Dan sekarang Nuca baru membawanya kembali ke rumahnya dan tentu saja atas permintaan mamanya.

Nala dan Sarah melepas pelukan mereka dan Nuca pun Salim kepada mamanya lalu ia mencium pipi mamanya. Begitupun sebaliknya Sarah juga mencium pipi anak semata wayangnya. 

Setelah itu Sarah kembali memeluk Nala dan menghujamnya dengan ciuman diseluruh wajah gadis tersebut. "Makin cantik aja si kamu, Na."

"Mama juga makin cantik!" Sarah terlihat benar-benar tidak menua sedikitpun, masih sangat terlihat muda.

"Ah kamu bisa aja na. Mama jadi malu." 

Nala tersenyum sedangkan Nuca pergi ke arah dapur untuk mengambil segelas minum. 

"Na, mama mau biki bolu pisang nih, kamu mau bantuin mama ga?" 

"Mau banget ma!" Jawab Nala dengan sangat bersemangat.

"Yuk kita ke dapur" Ucap Sarah dang menggandeng tangan Nala. 

"Ini buat mama." Nala memberikan paperbag dengan motif polkadot kepada Sarah.

"Wah, apa nih?" Sarah membuka paperbag tersebut dan ternyata isinya adalah mug berwarna pink dan biru. "Yaampun Na, ini lucu banget, makasih ya sayang!" Sarah mengecup kening Nala dengan tulus.

"Sama sama, mama."

Dan mereka pun menuju ke dapur untuk membuat kue bolu pisang bersama.

📸📸

"Nu?" Nala masuk ke dalam kamar Nuca yang kebetulan pintunya terbuka. Tapi sayangnya Nuca tidak terlihat, ia pun menaruh bolu pisang yang tadi ia buat bersama Mama Nuca di sebuah meja kecil yang terletak disamping televisi. 

Kamar yang bernuansa hitam putih memang sudah tak asing lagi bagi Nala, dulu sewaktu ia dan Nuca masih menjadi anak anak ia sering sekali ke kamar Nuca hanya sekedar untuk bermain barbie di kamar laki laki tersebut. Dan semenjak Nala pindah rumah, ia sudah sangat jarang ke Kamar Nuca dan banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam kamar ini. Nala melihat pintu lainnya yang terbuka sedikit, mungkin Nuca ada disana. Itu yang ada dipikirannya. Nala mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ia melihat banyak sekali foto yang tergantung dengan sangat rapih. Nala melihat satu persatu foto tersebut, itu adalah foto masa kecil Nuca. Selain itu ada foto pemandangan, sekolah, tempat tempat yang pernah Nala dan Nuca kunjungi dan foto foto candid dirinya.

Nala tersenyum, ternyata Nuca sering memotret dirinya diam diam. "Gemesin banget si kamu."

"Kayaknya baru pertama kali ya, kamu masuk kesini?" Ucap Nuca yang muncul di belakang Nala.

"Eh? iya." Nala tersenyum. "Kamu abis dari mana?"

"Kamar mandi." Nuca menggantung satu foto lagi di tempat yang masih kosong.

Nuca & NalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang