Bismillah vote kalo suka^_^
______
Risa dan Kamel sudah diambang kebingungan, mereka tak tahu apa penyebab Asya menangis sejak 1 jam yang lalu. Ya sejak dia melarikan diri dari Raga, Asya menangis tak henti henti.
Untung saja sekarang mereka sedang berada di belakang aula tempat camping atau kalau tidak mungkin sudah berabe urusannya.
"Sya, kamu kenapa? cerita sama kita, biar kamu tenang" bujuk Kamel entah yang keberapa kalinya.
"Sya, nanti mata lo sebab gimana? terus entar ditanya tanya gimana? emang kamu mau jawab"
Benar juga kata Risa. Simsalabim Asya langsung berhenti menangis dan mengusap pipinya menggunakan sapu tangan yang beberapa waktu lalu diberikan oleh Risa.
"A-aku udah gak na-nangis ka-kan?" Tanya Asya masih sesenggukan.
"Nih minum dulu" Kamel memberikab botol mineral, untuk menghilangkan kekeringan di tenggorokan Asya.
Iyalah menangis selama 1 jam gak berhenti berhenti, air mata dah abis, tenggorokan kering, mata sembab, hidung merah.
"Yuk cuci muka dulu" ajak Risa yang diangguki oleh Asya.
Setelah kembali dari wc, mereka tidak sengaja berpapasan dengan Amran yang dibuat bingung karena melihat Asya yang begitu kacau.
"Sya, kenapa?, Mel kenapa dia" yang ditanya hanya mengangkat bahu. "Ris kenapa?" tanya nya lagi, dan lagi lagi Risa hanya menggeleng kan kepala nya.
"Sya kamu kenapa?" tanya Amran lembut sambil mensejajarkan tingginya.
Asya langsung menghambur ke pelukan Amran, dia menangis sejadi jadinya di pelukan hangat sepupunya itu. Dia merasa sangat hancur saat ini, luka lama yang ia simpan, sekarang perlahan terbuka. Karena orang yang sama.
"Asya, cerita sama abang" bujuk nya lembut, bahkan sangat lembut. Tapi yang ditanya hanya menggeleng kan kepalanya, Asya hanya tak mau merusak persahabatan sepupunya itu. Jadi dia akan menutup rapat rapat masalahnya, dia yang akan menyelesaikan nya sendiri.
Dia tahu betul, kalau sepupunya marah pasti urusannya akan panjang dan akan ada hantam hantaman. Dan Asya tidak mau itu terjadi.
'Cukup diam, semuanya akan baik baik saja. Allah selalu bersama Asya'
"As-sya cu-cuman kangen sa-sama bu-bun-bunda, Asya gak pa-pa bang" Asya meyakinkan Amran, tapi apa Amran yakin dengan suara sesenggukan Asya? mana mungkin dia menangis seperti tadi hanya kerena rindu pada bundanya?
Tapi Amran hanya mengiyakan, dia menyimpan beribu pertanyaan di benaknya. Tak ingin membuat Asya pusing karena pertanyaannya.
Untung saja tempat mereka berpelukan jauh dari keramaian, jadi tak ada yang salah sangka kepada mereka berdua.
"Yaudah, sekarang kamu balik ke aula aja ya, di sebelah aula ada ayunan bisa buat kalian bertiga" ucap nya mencoba menghibur sepupunya.
"Iya kak, yaudah kita balik ke sana ya kak" pamit Kamel seraya merangkul pundak Asya dan Risa.
"Iya, awas nyasar" Amran cekikikan karena dia merasa seperti kolot di sini.
"Yaelah kak, kita bukan bocah lho" balas Risa sambil memutar kedua bola matanya sekaligus tertawa.
Mereka kembali berjalan meninggalkan Amran seorang diri.
"Sial makin lama tuh bocah makin ngelunjak" mereka tak tahu bahwa sedari tadi gadis yang sama mengintip mereka, melihat semua yang dilakukan Amran kepada Asya. Dia mengepalkan kedua tangannya, seraya menunjukkan smirk nya.
"Awas aja lho, gaakan tenang lo sekolah di sini" wanita itu tak lain dan tak bukan adalah wanita yang pernah membentak Asya saat berada di parkiran sekolah. Ya, dia Nadia Azalea.
Gadis cantik yang pernah menyatakan cintanya kepada Amran tapi dengan tegas Amran menolaknya, dan itu sangat menohok Nadia.
Flashback off
Pagi hari yang indah, cerah, mulai menumbuhkan semangat para murid yang bersekolah. Seperti hal nya murid lain, Nadia Azalea siswi kelas X yang baru selesai menjalani MPLS sangat bahagia.
Karena apa? karena dia satu kelas dengan pria yang dia sukai diam diam selama MPLS, dia memendam rasa yang sulit diartikan.
Hanya mengobrol singkat dengannya saja, hatinya sudah dag dig dug tak keruan. Setiap melihatnya seperti ada sengatan listrik yang menyengat kedua pipinya sehingga menjadi merah dan hangat.
Beranjak kelas XI dia bertekad untuk menyatakan cintanya kepada Amran.
"Pokonya gue harus nyatain, kalau emang gue gamau kehilangan dia" Nadia berbicara sendiri.
'itu dia' ucapnya dalam hati.
"Amran!" Panggilannya cukup keras sehingga membuat orang orang yang berada di sekitar nya menoleh karena terganggu.
Tapi dia bukanlah cewek yang bodoamatan, dia malah membalas tatapan orang orang itu dengan tajam dan menjulurkan lidah nya.
"Kenapa Nad?" Tanya Amran setelah dia memutar balik badannya untuk menghampiri Nadia.
"Gu-gu-gue... gue... gue...
"Mau ngomong apasih, gue gak punya banyak waktu nih" desak Amran.
'ayo Nad kesempatan bagus ini' ucap nya dalam hati menyemangati diri sendiri.
"Gue cinta sama lo, dan gue mau lo jadi pacar gue" Nadia mengucapkan itu dalam satu tarikan nafas dengan kecepatan di atas rata rata.
"Lo gak lagi sakit kan?" Tanya Amran memastikan dan menempelkan tangannya di kening Nadia.
Nadia segera menepisnya "gue beneran Ran, gue udah mendem perasaan ini, gue udah cinta sama lo saat pertama kita ketemu, dan gue gabisa lagi pendem perasaan ini Ran. Gue ngaku, gue emang gak waras udah nyatain cinta ke cowok duluan. Tapi ini namanya cinta Ran, gue gabisa pura pura gak cinta sama lo, gue udah terlanjur sayang" Nadia menjelaskannya sembari memegang kedua tangan Amran tapi dengan cepat Amran melepaskannya.
"Gue. gak. cinta. sama. lo" tolak nya penuh penekanan.
"Tapi Ran-" ucapannya terputus karena kepergian Amran yang mengacuhkan Nadia.
'gue yakin, lo bakalan bales cinta gue. Bagaimana pun caranya' tekadnya sudah bulat, dia sudah dibutakan oleh cinta.
Tanpa sadar air matanya menetes, sesegera mungkin dia menghapusnya.
"Gue kuat!" Ucapnya menyemangati diri sendiri.
_______
Maaf nih baru update, tugas numpuk 😥
Vote nya dong guys
Dan pesan dari aku, stay at home
Kalau gak terlalu penting jangan keluar rumah yaGimana nih ceritanya? Semoga seru ya, ohya gimana ya cara nya biar Raga nutupin itu semua. And gimana caranya Nadia bikin Amran jatuh cinta?
Terus ikuti cerita aku ya🤗😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Allah
Подростковая литература[BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] +Add library --------------- Cerita religi yang mengandung banyak canda, sampe bikin humor anjlok. Gatau mau deskripsiin apa, langsung aja baca. ---------------- Cekidot, baca ceritanya, jangan lupa vote dan ko...