Bab 12. 850 yen

362 44 6
                                    

Andara tersipu malu.

Sebentar-sebentar ia menatap ID Line Shota.

Pikiran Andara hampir melayang ke angkasa. Sayang sekali langit-langit kafe yang pendek itu menghalangi imajinasinya. Gadis itu menatap pria yang tengah duduk di depannya. Hidup terkadang memang kejam. Alih-alih menghabiskan waktu dengan Shota, ia justru kini terperangkap di kafe dekat stasiun bersama Esqa.

Moda kereta yang seharusnya mengantar mereka pulang kini tengah bermasalah. Sebuah insiden percobaan bunuh diri di jalur kereta JR telah melumpuhkan transportasi sejumlah area Tokyo Raya. Tidak ada alternatif lain, mereka harus menunggu sampai kereta berjalan dengan normal.

"Why here Dara?" tanya Esqa dengan logat melayu yang kental.

"Udah disini aja dulu... ice matcha latte di tempat ini enak banget. Sedap, sedap..." seru Andara sambil menekankan kata sedap berulang kali.

"Best giler ya?".

"Hah? Maksud kamu apaan sih? Udah, udah... kamu kalau ngomong sama aku pake english aja. I bahasa melayu big no no... tidak faham" Andara mengangkat telunjuknya ke depan wajah Esqa. Ia mengancam sang kolega agar berbicara dengan bahasa yang bisa ia pahami.

Pria bertubuh gemuk itu tertawa. Ia sebenarnya bersyukur bisa menjadi kolega Andara. Dibandingkan dengan seluruh pekerja yang berasal Asia Tenggara, hanya karakter Andara yang cocok dengan sifatnya. Gadis asal Indonesia itu memiliki tingkat kepolosan selevel murid Taman Kanak-Kanak. Esqa senang menjahili Andara. Dari sepuluh percobaan isengnya, sembilan kali sudah Andara jatuh dalam perangkapnya.

"Artinya, very good!".

"Ooo..".

Andara terdiam sejenak. Senyumnya mengembang. Apakah ia bisa menyebut Mr. Shota kesayangannya sebagai pria best giler. Gadis itu lagi-lagi menatap profil foto Maruyama Shota. Kata-kata Shota tadi sore masih terngiang-ngiang di telinganya.

I am interested in her.

"Kyaaa....." ujar Andara tersipu.

Esqa menggeleng. Ia bukannya tidak sadar jika Andara tengah di mabuk cinta. Tapi ia sebenarnya tidak yakin jika ini momen yang tepat bagi koleganya untuk membahas asmara.

Pria itu mengecilkan suara. Ia berharap tidak seorang tamu pun yang dapat mengerti pembicaraan mereka.

"Do you think... Maeda had cable in our company?".

"Ha? Cable?".

"Connection.... she entered ST Technology with someone's help".

"Maksud kamu... dia punya koneksi?".

"If you remember.... the documents that we saw....".

Andara terdiam. Ia tahu apa maksud Esqa.

Tapi gadis itu ragu. Apakah benar Maeda Megumi merupakan korban dari para petinggi ST Technology?

"Tapi.... kenapa dan siapa?" tanya Andara lagi.

Esqa mengeluarkan notes kecil. Ia mulai menggambar bagan yang berisi berbagai hipotesanya.

"Ini presiden company kita, Tachikawa Masahiro".

"Dia penjahatnya? Presiden Tachikawa?". Andara berteriak kencang sehingga seluruh pengunjung kafe menoleh.

"Awak ini....". Esqa hampir saja menjitak kepala Andara. Ia sudah berulang kali mengingatkan gadis itu agar tidak menarik perhatian orang banyak.

Esqa memberikan pensilnya ke tangan Andara.
"Awak saja yang tulis".

Pria itu kemudian melanjutkan analisanya. Ia menduga jika ada orang dalam yang membantu gadis itu masuk perusahaan.

You Can't (できないこと)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang