5. Berusaha mendekat

166 38 19
                                    

____________♡♡♡♡♡____________

"Sehari kagak seudzon sama gue kayaknya bikin mulut loe gatel ya!" - Jericko Haikal Sebastian.

____________♡♡♡♡♡____________

Seseorang tiba-tiba meletakan sebuah bungkusan yang berisikan banyak coklat di depan Kamila, yang membuat gadis itu harus menatap orang tersebut.

"Kenapa natap gue kayak gitu?" Tanya orang tersebut sedikit sewot.

"Kali ini apa lagi?" Tuduh Kamila membuat pria itu mendengus kesal.

Pasalnya hari ini dia sedang tidak mood untuk menanggapi kekonyolan Haikal. Tenaganya benar-benar habis, dan harus bertemu Karsha agar segera lekas pulih.

"Sehari aja kagak seudzon sama gue emang kagak bisa ya?" Kamila yang mendengar penuturan pria itu langsung memutar bola matanya malas.

"Bukannya gue gak bisa," kata Kamila sedikit menghela napas.

"Tapi melihat kelakuan loe ke gue selama ini, bikin gue gak bisa kalau gak seudzon sama elo, Haikal." Lanjutnya dengan nada lesu.

Ya memang benar pria yang baru saja meletakan sebuah bungkusan  berisikan coklat tersebut kerap kali mengisengi ataupun menjahili Kamila tanpa sebab. Seolah dia ingin selalu mengibarkan bendera perang sehingga mau tidak mau, Kamila menanggapinya dan membuat semua orang yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengecap mereka sebagai Tikus dan Kucing.

"Terserah lah loe mau bilang apa, tapi yang pasti gue mau berdamai sama elo." Ajak Haikal sambil mengulurkan tangan kanannya, sedangkan Kamila hanya menatap uluran itu dengan tatapan heran.

"Gue gak salah dengerkan ya?" Tanya Kamila memastikan.

Haikal menghembuskan nafas dengan sabar, "iya loe kagak salah denger."

Kamila memelototkan matanya seketika, "Haikal?! loe habis dapat hidayah dari mana?" tanya Kamila sambil berteriak dengan heboh dan membuat semua teman sekelasnya menatap ke arah mereka.

"Atau jangan-jangan loe habis di ruqyah ya." Sambungnya.

"Haikal dapet hidayah?" bisik teman sekelas mereka.

"Masa sih, gak percaya gue."

"Kal, setan di tubuh loe udah keluar semua?"

"Keren ya Haikal udah taubat."

"Alah paling taubatnya cuma sebentar."

Rentetan pertanyaan yang diajukan membuat kuping Haikal terasa pengang. "Berisik!!" Bentaknya.

"Tuhkan gue bilang, setannya belum benar-benar keluar," bisik salah satu teman sekelasnya yang membuat semua terkikik geli.

"Mau berbuat baik aja kayaknya susah ya!" dengus Haikal kesal.

"Dah lah gue balik aja," Haikal langsung kembali ke tempatnya dan meninggalkan Kamila yang masih terkekeh geli melihat tingkahnya barusan.

"Emang susah ya ngajak damai orang utan," gerutu Haikal.

"Apa loe kata tadi?" Tanya Kamila dengan nada tinggi. Haikal yang mendengarnya langsung terkejut karena tidak menyangka bahwa gadis itu menyusul dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Home Of A LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang