03 | Balikan ?!

344 128 92
                                    

Balikan itu seperti nonton film dua kali, endingnya gak bakal berubah

~Farhan

°°°

"Jadi? " Tanya Farhan.

"Aku mau kita balikan, " Kata perempuan itu sedikit mengejutkan Farhan.

"Lo yang mau kita putus dan sekarang lo mau kita balikan? " Ucapnya menatap lekat perempuan yang ada di hadapannya itu.

"Maaf... Aku janji gak bakalan ngulangin itu lagi, " Ucap perempuan itu berusaha meyakinkan laki-laki yang ada di hadapannya itu. Lalu tangannya menggenggam erat tangan Farhan namun kemudian ditepis oleh laki-laki itu.

"Kamu pasti kecewa banget sama aku soal itu, " Ucapnya perempuan itu dengan lirih dan matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Lo tau itu. So, kita udah gak ada lagi, " Kata Farhan dengan menekankan kata 'kita' dalam ucapannya.

"Kita bisa mulai dari awal kan, " Kata perempuan itu berusaha meyakinkan hati orang yang di depannya itu.

"Pertama, kita udah putus. Kedua, lo yang mutusin gue. Ketiga, gue kecewa sama lo. Keempat, kalo ketemu gak usah main meluk kayak tadi. Dan terakhir, jangan pernah minta balikan ke gue! Paham? " Ucap Farhan dengan nada dingin dan tentunya dengan muka datarnya itu. Baginya semua sudah jelas bahwa ia tak ingin balikan dan ia berharap perempuan itu lekas sadar dengan apa yang telah dilakukannya.

'Ini soal hati dan harga diri, bukan mainan balita yang kau anggap menyenangkan. '

Farhan kemudian berbalik memunggungi perempuan itu dan berjalan meninggalkannya. Perempuan itu hanya bisa terdiam setelah mendengar ucapan Farhan. Ia berpikir keras dengan apa yang baru saja ia alami, suatu dialog yang menurutnya cukup menyakitkan dan itu terjadi di depan umum. Ia melihat sekeliling dan ia baru sadar bahwa ia sudah jadi tontonan gratis dari tadi dan itu sangat memalukan. Seorang perempuan ditolak mentah-mentah di depan umum?

"Syifa, " Sebuah suara memanggil namanya terdengar dari belakangnya, ia pun menoleh. Ya, perempuan yang berdialog dengan Farhan tadi bernama Syifa, lebih tepatnya Verlita Syifa Athika. Gadis cantik bak model yang memiliki sifat egois dan arogan namun justru menjadi incaran setiap kaum hawa di kampusnya.

"Maira? " Tutur gadis itu.

"Lo kok sendiri? Katanya lagi sama Farhan, " Tanya Maira yang tak melihat keberadaan Farhan.

"Pergi, " Jawab Syifa singkat.

"Gimana gimana? Kok bisa? " Respon gadis yang berambut sebahu itu. Maira adalah sahabat yang paling betah dengan sikap plin plan dari seorang Syifa hingga mereka diberi julukan baby dougan.

"Kok bisa? Bukannya kata Rian si Farhan itu mulai kemarin sering gak jelas gitu ya? " Kata Maira mencoba membangkitkan semangat temannya itu.

"Kita ke rumah gue biar gue jelasin panjang lebar!!" Ucap Syifa lalu menarik tangan temannya itu agar mengikutinya.

***


R

aisa memutar mutarkan sedotannya dengan wajah masam. Rian yang melihat hal itu nampak tidak perduli dan justru memilih main game online di ponselnya.

"Stella itu udah gede, gak usah dipikirin." Ucap Lisa yang mulai gerah dengan sikap sahabatnya yang satu itu. Ia memilih melahap spaghetti yang telah dipesan beberapa menit yang lalu.

"Bukan itu, " Sahut gadis itu tanpa menatap lawan bicaranya.

"Trus apa dong? "

Belum sempat gadis itu menjawab sebuah panggilan masuk membuat ponselnya berdering. Terlihat nama Stella tertera di layar persegi itu, Raisa pun mengangkatnya lalu mengetuk tombol lound speaker.

VLINDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang